1 •1•

Happy Readingg🎉.

.👏👏👏.

Gadis berparas cantik sedang duduk di kursi yang terdapat ditaman, gadis tersebut sedang menunggu kakaknya yang katanya mau membeli eskrim di pinggir jalan dekat dengan taman.

"Huft..bang Fino lama banget kek ngantri ambil sembako aja"Guman liana.

Ya...gadis tersebut bernama Liana Citra Lexsos atau kerap dipanggil liana. Liana adalah anak bungsu dari keluarga Lexsos ia berusia 18 tahun yang baru menginjak bangku kelas 3 SMA.

Tiba...tiba...

"Hiks..Hiks.."Suara isak tangis anak kecil.

Liana Pov.

"Kayak ada yang nangis"guman gue.

Gue pun memutuskan mencari sumber suara isak tangis anak kecil yang gue denger tadi. Saat gue mengalihkan wajah menghadap kebelakang gue melihat anak kecil laki-laki yang sedang duduk bersender dipohon besar yang tidak jauh dari tempat gue duduk sambil menekuk kakinya dan menelusupkan mukanya.

Karna merasa penasaran akhirnya gue berjalan mendekati anak laki-laki tersebut.

"Hay kenapa menangis hm?"tanya gue lembut kepada anak laki-laki tersebut.

Anak laki-laki tersebut mengangkat mukanya dan melihat gue dengan tatapan sulit di artikan.

"Hiks...mommy?"kata anak laki-laki tersebut.

"Mommy?"bingung gue.

"Hiks..iya kamu mommy aku"kata anak laki-laki tersebut.

"Emm panggil kakak tante aja ya"bujuk gue kepada anak kecil tersebut.

"Nggak mau kamu mommy aku huwaaaa....mommy jahat.....hiks...hiks.."kata anak kecil tersebut sambil menangis dengan kencang.

"Aduh iya-iya kamu boleh panggil tante mommy tapi berhenti ya nagisnya"bujuk gue sampil mengusap pipinya yang terkena air matanya.

"Janji"kata anak kecil tersebut sambil

mengangkat jari kelingkinya.

Gue pun mengangkat jari kelingking gue dan menyatukan dengan jari kelingking anak kecil tersebut.

"Iya mommy janji"kata gue agak kaku dengan menyebut nama gue menjadi "mommy".

"Yeayyy"pekik seneng anak kecil tersebut.

"Kalau boleh tau nama kamu siapa?"tanya gue ke anak kecil tersebut.

"Nama aku dalen mom"kata anak kecil tersebut.

"Ohh dalen"kata gue sambil menganggukan kepala gue.

"Bukan dalen mom tapi dalen"kata anak kecil tersebut membenarkan ucapan gue.

"Iya dalen kan?"tanya gue.

"Isss bukan mom dalen mom dalen D-E-L-E-N"kata anak kecil tersebut sambil menekan perhuruf namanya yang gue rasa belum bisa mengucapkan hutuf R.

"Oh daren"kata gue.

"Sipp itu mom tau"kata daren.

"Oke daren sekarang mom tanya kenapa tadi daren nangis?"tanya gue kepada daren.

"Tadi dalen sama daddy mom tapi tiba-tiba daddy pelgi katanya mau telfon tapi pas dalen tunggu daddy nggak kembali akhirnya dalen memutuskan mencali daddy tapi malah dalen lupa sama jalan yaudah deh dalen duduk disini sambil nangis"Jelas panjang lebar daren yang gue balas dengan anggukan bertanda gue mengerti ucapan daren.

Tiba....tiba...

"Dek?"panggil seseorang terhadap gue.

Gue pun berbalik arah menatap orang yang udah memanggil gue dan ternyata dia adalan Fino Andrea Lexsos atau kerap dipanggil Fino dia adalah abang kandung gue.

"Eh bang fino lama amat lo cuma mau beli eskrim"kata gue agak kesal.

"Hehehe tadi ada cewek cantik dek bwuhh mulus bener kulitnya yaudah deh gue liatin dulu terus pas udah beli es krim gue malah nggak nemuin lo disana akhirnya gue mutusin nyari lo eh ternyata disini"Jelas bang fino yang udah gue cap plaboy.

"Dasar mata keranjang nggak bisa yang lihat bening dikit"ejek gue ke bang fano.

"Hehehe tau aja lo dek oh ya siapa tu bocah?"tanya bang fano sambil memberi es krim yang tadi ia beli.

"Anak gue namanya daren"kata santai gue sambil menerima es krim yang dibeli bang fano.

"Hay om aku anaknya mommy"sapa daren kepada bang fino.

"What anak? Kapan lo hamil dek perasaan tadi pas gue ngajak lo ketaman lo belum hamil deh"bingung fino.

"Anak angkat kelanjutanya nanti gue jelasi"bisik gue ke bang fano dan dibalas anggukan oleh bang fano.

"Daren mau es krim?"tanya gue ke daren dan dibalas anggukan.

"Mau mom"jawab deren yang langsung gue beri es krim yang tadi dibeli bang fino.

"Lucu ya dek"kata bang fino saat melihat daren memakan es krim.

"Iya"jawab gue sambil tersenyum.

Liana Pov End.

Disisi lain...

"Ya ampun daren kamu kemana nak?"bingung seseorang.

Orang tersebut terus mencari daren yang hilang karna kelalaian nya dan tak sengaja dia melihat anak laki-laki yang mirip dengan deren akhirnya ia memutuskan mendekati anak tersebut.

Yaa..dan ternyata benar anak laki-laki tersebut tapi tunggu siapa dua orang yang bersama deren pikir leon.

Yaaa...orang tadi adalah Leon Jidan Aditama dan dipanggil leon. Leon adalah daddy daren.

"Daren?"panggi leon kepada deren.

"Daddy?"pekik daren terus menghapiri leon dan memeluknya.

"Daddy?"bingung liana.

avataravatar