43 lelaki protektif

Hai.. hai.. sesuai janjiku.. karena powerstone udh sampai angka 40.. aku akan update 1 bab lagi...

Terimakasih buat readers yang udh menyumbangkan powerstone nya..

SAyang kalian deh..

Selamat membaca...

====================================

Ketika ia kembali membuang sampah, ku letak kan lagi hp nya di atas nakas.

Namun... lagi-lagi masih berdering..

"apa orland sudah terobsesi padanya? Atau dy hanya terus ingin bermain-main dengan desty?. Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi, sudah cukup ia mempermain kan gadis ini"

Pada Dering ke 3 ku tanyakan.. "siapa yang menghubungi hp mu di tengah malam begini?"

"Oh ntah lah... aku tak mengenali no ini.. makanya aku tak mau mengangkatnya lagi pula ini no luar negri" jawabnya berlalu tanpa menoleh kearahku

Aku pun ber "oh" ria mendengar jawaban darinya.. namun.. siapa sangka hp nya benar-benar tidak berhenti berbunyi seakan ada urusan yang sangat mendesak.

Desty yang mulai jengah pun mengangkat tlp nya.

Halo.. siapa ya? Eh sorry.. ucap nya menatap ke layar hp itu. Ternyata masih dengan panggilan vidio.. tp siapa?

Apa itu orland lagi? Bukan kah aku sudah memblokir nomornya.

Dan jika memang benar dy, Mengapa desty masih tak mengenali wajah orland?

Bukan kah aku sudah menunjukan foto orland padanya?

Ehhhh Mengapa aku bertingkah seperti ingin mengintrogasinya ya??

Ada apa dengan ku?

Aku sedikit lega, ternyata yang menghubunginya di tengah malam ini adalah suara seorang wanita. Bukan orland seperti yang aku duga.

Wanita itu berbicara dalam bahasa italy..

hanya sedikit yang aku mengerti..

maklum aku tak terlalu ahli dalam berbagai bahasa dunia seperti orland.

Mengingat hal ini membuat ku sedikit minder..

Otak ku dengan tak sengaja mengatakan bahwa desty dan orland cocok dalam segala hal.

Bahkan aku merasa IQ mereka juga setara..

aku takut aku tak sebaik yang ku kira untuk nya..

tp biarlah ketulusan yang menjawab semua..

Setelah mendengar ia berbicara dalam bahasa italy, aku semakin menyukai gadis ini.

Dy sungguh luar biasa dimataku..

seakan-akan tak ada hal apapun yang tak bisa ia lakukan.

aku pun mendekat dan mnyuruh nya untuk segera bersih-bersih..

aku tau dy pasti sangat kelelahan..

sejak dari siang hari wajah nya sudah terlihat pucat.. tapi memang dasar dy keras kepala, tak mau mendengar nasehat ku. Dy malah selalu memaksakan diri melakukan ini dan itu.

Aku telah selesai dengan pekerjaan terakhirku..

aku ingin pamit, tapi dy belum keluar juga dari kamar nya. "Mungkin saja dy sudah tidur" pikirku.. lalu aku pun melangkah keluar tak ingin mengganggu istirahat nya.

Brugh!!! Bunyi sesuatu terjatuh dari arah kamar desty

Aku berlari ingin memasuki kamar nya. Namun kakiku berhenti di ambang pintu.

Aku khawatir namun juga bimbang, aku takut dy masih belum berpakaian.

Aku coba meneriaki nama nya berkali-kali namun tak juga mendapatkan respon..

Akhirnya aku pun nekat menerobos masuk setelah yakin tak ada jawaban darinya.

Aku cukup bersyukur, dy telah memakai jubah mandinya. Seperti nya dy pingsan ketika akan keluar kamar mandi. Aku menggendong tubuh mungil gadis ini.. benar-benar sangat ringan..

ntah ringan memang karna berat badannya,

ntah ringan karena ada kesempatan menggendongnya.. hehehe

Aku berlari menuju parkiran mobil, ku pekik kan nama pak budi dan beliau pun segera bangun beserta pelayan lainnya yang juga kelihatan panik melihat desty yang ada dalam gendongan ku. Ku jelaskan semua secara singkat. Lalu pak budi pun menghidupkan mobil.

"Kerumah sakit kota pak cepat!!

"Baik tuan muda"

Ring... hp ku berbunyi benar-benar suatu kebetulan.. dapat kalian tebak, orland lah yang menghubungi ku. Ku angkat tlp itu namun aku tak memberikan ia kesempatan bicara.

Sesampai di rumah sakit.. aku bertemu billy, dy bukan dokter yang biasa mengurusi bagian UGD, tapi ntah mengapa ia disini malam ini???

Ah biarlah aku tak ada waktu mengurusi nya.

Tak lama setelah suster memberikan hasil pemeriksaan, tiba-tiba billy menerima tlp.

Dan kalian bisa tebak siapa dy???

Yah.. ntah mengapa tubuh nya tak ada disini tp namanya selalu mengganggu sejak tadi.

Kubiarkan billy mengangkat tlp itu, aku tetap diam mendengarkan..

bahkan ketika billy mengatakan desty wanita ku, aku pun tak menyangkalnya.

Namun tanpa ku duga, si MR. misterius itu mengatakan dengan lantang jika desty istrinya?!!!

Apa??? Benar-benar tak masuk diakal!!!

Setelah dy terang-terangan berciuman mesra dengan sonya, skrg dy dengan tak tau malunya mengakui desty istri nya!!! Suami macam apa dy?!!!

Aku pun lega ketika billy mematikan tlp nya dan langsung mengurus desty kembali.. setelah menerima suntikan.. wajah kesakitan nya tadi perlahan berubah dan ia pun kembali tertidur pulas..

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu hen, mari kita keluar sambil menunggu suster mengganti pembalut untuk nya"

"Pembalut??"

"Ya.. kondisi rahimnya ada sedikit kelainan.. jadi setiap masa menstruasinya datang ia akan seperti ini setiap bulan.

aku khawatir ia sudah menahan sakit seperti ini selama ia hidup."

"Apa maksudmu???"

"Kau juga!!! Benar-benar kurang ajar!!! Jangan tau cuma ena-ena aja..

penderitaan dan kesakitannya kamu harus tau juga!! Dasar playboy.."

"Ena-ena apa??? Wong gadis itu masih perawan kok!!!" Ucap suster yang baru saja selesai mengganti pembalut desty.

Wajah kedua pria itu pun langsung memerah.

"Tumben.. lu gak langsung makan tu bocah??? Jangan bilanggggg kalau dy bukan cewe lu malah bini orland?!!"

Aku tak tau harus menjawab apa? Hub ini terlalu rumit.. untuk dijelaskan dari awal..

"Huh!!! Jadi orland tadi bicara jujur!!!

Bocah sialan itu sejak kapan terang-terangan pada kehidupan pribadinya??

Dan lu...!!! Jangan bilang lu berniat mau ngerebut bini orland!!!"

Lagi lagi aku tak bisa menjawab!! Haruskah aku mengatakan yang sejujur nya? Tapi aku sedikit khawatir, karena billy bukan lah pria yang bisa menyimpan rahasia. Dy terlalu ember untuk menjadi seorang pria.

"Dy memang menikah dengan orland, tapi orland malah pergi meninggalkannya dan menemui sonya lalu mencium nya di depan publik.

Demi mengungkap hubungannya mereka, Reputasi dan identitasnya selama ini yang di rahasiakan pun sudah tidak ia perdulikan lagi.

Dy mencampakkan istrinya begitu saja tanpa sepatah kata pun.

Sedangkan istri nya adalah wanita yang baik dan polos. Lalu jika aku jatuh cinta dan ingin mengambil kesempatan, apa aku tidak boleh mengejarnya??"

"Aku cukup lama mengenal kalian berdua, tapi aku sungguh tak menyangka jika orland setega itu memperlakukan seorang wanita,,

jika dy hanya ingin memanfaatkan atau menjahili wanita ini, ia bisa melakukannya tanpa harus menikahi..

Lalu.. sikap nya yang mengakui wanita itu istrinya, seakan bertolak belakang dengan fakta yang kamu ucapkan.

Saat berbicara tadi ia bersikap sangat protektif.. seakan ia takut aku akan menyentuh gadisnya.

Dy bukanlah orland yang dingin dan mendominasi seprti biasa..

dy seperti seorang pria yang sangat protektif saat sedang jatuh cinta.

kau seharusnya menyelidiki masalah ini lebih lanjut..

menurutku... ada yang tak beres disini...

benar-benar ada yang janggal bro..

"Kau ada benar nya juga.. akan aku selidiki lagi masalah ini"

"Gitu dong.. oh iya 1 lagi.. sebagai seorang dokter.. firasatku mengatakan jika orland telah berubah.

Kita sama-sama mengenal sonya, dan hubungannya dengan sonya seperti apa.

Dy tak pernah bertingkah protektif atau sangat peduli seperti yang ia lakukan tadi sama sekali pada wanita itu.

Kali ini sifat nya berubah.. benar-benar berbeda..

bisa jadi dy berubah karena memang sudah jatuh cinta, atau bisa jadi dy brubah karena.... hmmmm karena apa ya??? Ntah lah..

Kau orang yang paling dekat dengan orland. Orang yang selalu berada di sampingnya, orang yang selalu ada disetiap ia dalam susah dan senang, dan yang paling penting kau adalah orang yang paling ia percayai..

Apa kini kau sudah pensiun?? Haruskah kalian terpisah hanya karena memperebutkan seorang wanita yang masih belum tau memilih siapa diantara kalian berdua? Bisa jadi... kalian berdua malah akan tereleminasi...

pikir kan ucapan ku baik-baik brother..

tidak seharusnya ikatan persaudaraan putus begitu saja hanya karena kesalah pahaman belaka..

"Oh ya.. masih ada 1 lagi.. kita sama-sama tau sonya adalah orang yang licik..

okehh aku masih banyak pekerjaan.. aku pamit dulu.."

avataravatar
Next chapter