webnovel

chapter 2

kalau kehidupan sebelumnya itu ada, aku yakin jika dulunya kita pasti dalam suatu hubungan yang manis....

rena menatap pemandangan luar dari jendela rumahku, dilihatnya arkan yang sedang menjemput sinta didepan rumah sinta, sinta dan aku memiliki rumah yang berhadap - hadapan namun kami jarang bergaul bersama, kulihat arkan menjemput sinta dengan senyum merekahnya dan mengiringi jalan sinta menuju ke mobil arkan. sinta benar - benar di perlakukan seperti seorang ratu oleh arkan

rena menatap iri mereka dari jendela ruang tamu rumahnga, lalu rena tutup gorden jendela itu dengan kasar dan berlari menuju kamarnya yang berada dilantai 2. rena buru - buru mengambil ponselnya dan mengetikan pesan untuk arkan

"arkan dimana?" isi pesan yang dikirim oleh rena kepada arkan tak berapa lama ponsel nya bergetar, dilihatnya layar ponsel itu sambil tersenyum miris

"lagi dipasar nih, temenin mamah belanja" balas arkan. kenapa arkan harus berbohong pada rena? dia bisa menjawab jujurkan? walau bagaimana pun rena ada sahabat arkan

"beneran? yaudah deh gak jadi" balas rena lalu di lemparnya asal ponselnya ke kasur, rena pun berbaring dikasurnya

pagi ini rena datang terlalu cepat kesekolah, rena berjalan dengan malas dikoridor sekolah lalu sesekali mengeratkan jaketnya ke tubuhnya, benar - benar sangat dingin, namun dibelokan ujung lorong dapat dlihat rena sepatu seseorang yang sepertinya sedang bersembunyi disana, dari sepatunya rena tahu siapa orangnya, dengan tersenyum jahil, rena mulai mendekati belokan itu

"duar!!!!" kata orang itu. sementara rena hanya memasang ekspresi datar. seketika ekspresi wajahnya pun ikut datar sepertiku

"aku terkejut, wow" kata rena dengan melebih - lebihkan reaksinga, lalu mereka pun tertawa bersama. mereka memutuskan untuk berjalan bersama menuju kelas

"tumben datang cepat?" katanya

"gak tau deh, lagi pengen datang cepat aja" kataku dan dibalasnya hanya anggukan

"kamu sendiri? kok datang cepat?" tanya rena sambil melirik kearahnya

"aku mau ketemuan sama sinta" kata arkan sambil menggarukkan tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. sementara rena hanya tersenyum kecut. rena menghela nafas kasar lalu menatapnya kembali

"jadi makin dingin ya? ayo ke kelas" kata rena lalu berjalan mendahului arkan namun dari ekor mata rena dapat dilihatnya arkan yang menghentikan langkahnya. rena membalikkan tubuhnha dan kini mereka saling berhadapan

"aku mau ke kelas sinta, kamu duluan aja" kata arkan dengan canggung, kenapa harus canggung?

"oh gitu, gak masalah kok aku duluan ya" kata rena lalu berbalik melanjutkan jalannya. rena yakin arkan masih berdiri ditempatnya saat rena berjalan. rena berbalik lagi menghadap arkan dengan jarak kami yang sedikit menjauh

"arkan!" panggil rena sambil tersenyum tipis

"goodluck ya!" kata rena sambil mengepalkan tangannya seperti menyemangati seseorang. dia yang awalnya memasang ekspresi merasa bersalah kini dia tersenyum semringah. lalu kami pun tertawa setelah itu mengucapkan selamat tinggal dan akan bertemu lagi dikelas. rena melanjutkan perjalanannya kekelas, hari ini begitu awal rena mendapati fakta yang begitu menyesakkan bahwa arkan bahagia bersama singa dan rena tidak bisa bersama arkan. seketika air mata rena jatuh dan rena hanya bisa tersenyum kecut

kini, rena melirik arkan yang sedang belajar dengan tekun - tekunnya. orang yang duduk tepat didepannya ini sibuk dengan bukunya, sesekali melihat kearah papan tulis lalu membaca bukunya lagi, mungkin karena ini pelajaran biologi pelajaran kesukaannya makanya dia begitu serius

"arkan" panggilku sambil berbisik agar tak mengganggu belajarnya. dia berbalik lalu menatap rena sambil tersenyum dengan kedua lesung di pipinya

"nanti temenin aku ke toko buku ya" kata rena sambil menopang dagunya dengan kedua tangan

"duh maaf, aku mau temenin sinta ke taman" kata arkan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, itu kebiasaannya saat merasa canggung. rena hanya tersenyum paksa dan mencoba untuk tetap tenang

"wih kayaknya udah mulai dekat ya sama sinta?" kataku meledeknya

"iya" kata arkan sambil menatap rena dengan agak canggung. entah kenapa sejak masalah kemarin, arkan bersikap sedikit canggung pada rena. apa mungkin dia sudah lebih nyaman bersama sinta?

"kamu gimana?" kata arkan, rena mengalihkan perhatiannya kearah arkan lalu menyerngit tak mengerti

"kamu... gak ada orang yang kamu suka?" katanya sambil menatap rena yang tampak terkejut, dan entah kenapa rena kesal saat arkan bertanya seperti itu

rena berfikir sebentar lalu menggeleng cepat, ya memang rena tidak menyukai siapapun, dia sudah nyaman dengan hubungan persahabatannya dengan arkan, walaupun Sepertiny sekarang arkan tidak

"aku kenalin sama temenku mau?" kata arkan, rena menatapnya tajam tanda tak setuju

"tipe ideal kamu gimana?" katanya yang kini menatap rena dan mendekat kearah rena sepertinya arkan memang penasaran

"gimana ya? kayak kamu" kata rena asal. dan seketika suasana menjadi sedikit lebih diam. arkan yang terkejut dengan ucapan rena. dan rena yang terlalu jujur pada arkan, takut jika arkan terlalu pintar mengartikan kata - katanya. mereka terdiam sebentar, lalu tiba - tiba arkan tertawa, sebenarnya rena agak sedikit bingung namun akhirnya rena pun tertawa mengikuti arkan

tiba - tiba juna datang menggebrak meja rena sontak rena dan arkan menatapnya tak suka benar - benar menghancurkan moment

"pacaran terus kalian, eh salah, arkan kan udah mau punya pacar" kata juna. aku menatapnya tajam walaupun sebenarnya aku entah kenapa merasa menyukai kalimat pertamanya dan tidak seterusnya

"juna... jangan mengulangi seperti itu, sinta pasti menganggap aku tidak serius padanya" kata arkan, rena dan juna melongo tak percaya, dia. benar - benar mencintai sinta ya? benar - benar seperti ditusuk oleh ribuan pisau

"ooh... oke" kata juna dengan kikuk

"lo gak ada rencana kemana - mana kan abis ini? temenin rena ke toko buku ya?" kata arkan. rena langsung menyilangkan kedua tangannya dan menggelengkan tangannya tanda tak setuju

"gak usah, bisa sendiri" kata rena jutek lalu berjalan keluar kelas dengan muka yang kutekuk, benar - benar arkan itu, bucin!!!

lalu tiba - tiba arkan sudah didepannya dan memboikot jalan rena

"kamu gak bisa nutup diri terus rena, kalo gini terus kamu kapan punya pacar?" kata arkan demgan lembut yang justru membuat rena kesal

"aku gak berniat untuk pacaran. arkan aku udah nyaman kayak gini" kata rena dengan nada yang sedikit memelas, sebenarnya rena tidak suka cara arkan mencomblangkan nya seperti tadi

"tapi dia suka sama kamu" kata arkan yang langsung dijawab rena

"tapi aku enggak, ngertiin aku arkan. please" kata rena lalu berjalan tak tentu arah, emang rena sama seperti arkan? yang bisa menyukai seseorang sampai menghianati persahabat mereka sendiri?

lalu saat rena telah sampai di taman, dia duduk disalah satu kursi taman, dan tanpa sengaja dilihatnya arkan yang tengah mengobrol akrab dengan sinta. seseorang duduk disamping rena dan mengikuti arah pandang rena

"mau gue bantuin?"