webnovel

chapter 1

seperti biasa, rena dan arkan pergi kesekolah bersama, mereka sudah bersahabat sejak dulu, jadi tak aneh bila mereka pergi bersama kesekolah. tapi justru pagi ini arkan memberikan pesan kepada rena bahwa dia tidak bisa berangkat bersamaku dan apa yang harus dilakukan rena selain mengiyakan dan berakhir pergi bersama supirnya

sesampainya disekolah, rena buru - buru ke kelasnya, sebenarnya dia agak sedikit penasaran kenapa arkan tak bisa pergi kesekolah bersamanya, pasalnya sudah 4 tahun mereka selalu berangkat bersama tapi baru kali ini dia tidak bisa pergi bersama

rena mempercepat langkahnya dan hanya menjawab sapaan temannya dengan senyuman. kini kelasnya sudah didepan mata, buru - buru dia masuk namun tangannya sitahan oleh seseorang dari belakang, dia pun berbalik dan menatap orang itu bingung

"gak boleh masuk" kata juna, orang yang menariknya, rena menatap juna heran? sejak kapan dia tidak boleh masuk kekelasnya sendiri

"emang kenapa?" tanya rena agak sedikit mendongak karena nyatanya juna memang sangat tinggi

"arkan lagi pdkt sama sinta" kata juna, yang justru membuat rena semakin bingung. terus kalau memang arkan lagi pdkt, rena tidak boleh masuk kelas? eh bentar, pdkt?

"rena, arkan itu butuh pasangan, jadi kasih dia ruang untuk deketin cewek oke?" kata juna

"maksud lo?" kata rena yang benar - benar tak mengerti dengan kata-kata juna

"ya... arkan itu cuma sibuknya sama lo, dan gak ada waktu untuk dirinya dia sendiri, jadi maksud gue..." kata juna dengan menggaruk tengkuknya yang rena yakini tidak gatal sama sekali

"kasih dia ruang dan waktu?" kata rena mencoba menebak kata - kata juna. dan juna mengangguk mengiyakan kata rena. rena menatap kosong lantai yang kini dipijaknya, memang iya dia selalu menyibukkan arkan? sampai - sampai arkan tidak bisa mendekati perempuan? tapi rena kan juga perempuan?

rena membalikkan tubuhnya, dan berjalan santai menuju taman sekolahnya, mencoba untuk berpikir dan merenungi sikapnya pada arkan. jika memang arkan terganggu bukan kah seharusnya arkan mengatakannya?

apa harus dia memberikan jarak dan waktu pada arkan agar dia bisa dekat dengan sinta? tapi entah kenapa sebagian hatinya merasa marah dengan kedatangan sinta dan sejak kapan arkan dekat dengan sinta? bahkan arkan tak pernah menceritakan sinta padanya

lalu tiba - tiba arkan datang dan mensejajarkan jalannya dengan rena tampa disadari oleh rena. arkan terus memandang rena dari samping, kelihatannya rena sedang memiliki masalah, akhirnya arkan menepuk bahu rena yang membuat rena tersentak dan menghentikan langkahnya

"mikirin apa sih?" tanya arkan sambil mengelus rambut rena dengan lembut, rena menatap wajah arkan, dari ekspresi wajah arkan, tampaknya dia senag bersama dengan rena, dan apa perlu dia memberikan jarak dan waktu agar arkan bisa mengurus kehidupannya sendiri?

"kamu tadi sama sinta ngapain?" tanya rena sukses membuat arkan sedikit gugup walaupun arkan tidak tau kenapa dia harus gugup

"gak ada kok, cuman ngobrol aja" kata arkan yang kini mengalihkan tangannya ke tengkuknya yang tak gatal

"kamu suka sama sinta?" tanya rena yang entah kenapa malah tersulut emosi melihat reaksi arkan yang seperti anak remaja yang baru jatuh cinta, tapi mereka kan memang anak remaja?

"maksud kamu apa sih ren?" kata arkan yang malah merasa aneh dengan rena, kenapa rena harus marah?

"aku tanya, kamu suka sama sinta?!" tanya rena yang kini malah membentak arkan, bahkan murid - murid lain yang disekitar mereka menatap mereka berdua

"kalo iya, terus kenapa?" bentak arkan karena tersulut emosi akibat bentakan rena tadi. rena menatap arkan yang lebih tinggi darinya itu dengan mata yang berkaca - kaca yang justru membuat arkan menyesal pada detik berikutnya, dia telah membentak rena dan membuat hati rena sakit. bahkan entah kenapa justru hati arkan sakit melihat rena menangis

"yaudah tembak aja dia" kata rena lalu dia mundur 2 langkah dan berbalik berlari pergi, arkan berlari mengejar rena namun seseorang menahan tangannya

"kamu suka sama aku?" kata sinta sambil menggenggam tangan arkan, arkan melepaskan tangan sinta dengan kasar dari tangannya

"aku suka sama kamu, tapi rena lebih berharga dari kamu" kata arkan dan berlari mengejar rena

rena terus saja berlari ke rooftop tempat favorit rena dan arkan saat jam istirahat makan siang, rena berdiri dipinggir gedung menatap kebawah sambil melipat tangannya depan dada

rena tak habis pikir, hanya gara - gara sinta, arkan bisa membentaknya seperti tadi? apa sebegitu pentingnya sinta bagi arkan, bahkan sangking kesalnya sinta sampai tak menyadari air matanya yang terus berjatuhan

ini adalah kali pertama mereka bertengkar selama 4 tahun bersahabat, dari salah satu mereka tak pernah ada yang menyinggung masalah seperti ini. sekalinya membahas tenatang kekasih, mereka langsung bertengkar

"maaf" kata arkan yang telah berdiri di belakang rena, rena membalikkan tubuhnya, dan menatap arkan

"gak seharusnya aku marah kan?" kata rena dengan lembut sukses membuat arkan menyergit bingung, seharusnya rena berteriak kesal padanya, tapi kenapa sekarang dia tampak baik - baik saja? hal itu juga yang dipikirkan oleh rena, namun tiba - tiba rasa malu dan rasa bersalah seketika memenuhi hatinya

"kenapa aku harus marah?" kata rena dengan pandangan kosong. rena tiba - tiba mendongak lalu menepuk bahu arkan

"aku pergi dulu" kata rena lalu berjalan pergi dari sana, namun baru saja 5 langkah, rena berhenti dan tanpa membalikkan tubuhnya dia berkata

"aku pindah, kamu bisa duduk sama sinta" kata rena lalu melanjutkan langkahnya pergi. meninggalkan arkan yang tak bergeming, dia sedang bingung dengan dirinya sendiri. sinta adalah perempuan yang disukainya sejak lama, namun kini justru saat sinta sudah berada disampingnya dia malah membutuhkan rena?

Next chapter