webnovel

My Slave, My Servant, My Daughter

kisah tentang Pak Sumi, seorang intel kepolisian yang berhasil membuka kedok rumah Bordil dan menemukan hal yang lebih buruk daripada PSK (Pekerja Seks Komersial) yaitu menemukan seseorang yang akan merubah hidupnya untuk selamanya. kisah tentang keluarga, masa lalu, dan ambisi seorang anak. Kisah tentang suatu keluarga kecil yang berperan besar dalam beberapa kasus skala nasional, masa lalu yang penuh dengan intrik, persahabatan, juga kengerian dan kekejian, serta ambisi seorang anak untuk mendapatkan kepercayaan, cinta dan kasih sayang... ah dan juga tubuh. Cerita akan berkutat pada Marie dan Pak Sumi, lalu orang-orang yang terdekat seperti Bu Rati (Istri Pak Sumi), Tiga anggota daun Semanggi (Clover), dan tokoh antagonis. Apakah Marie bisa mendapatkan apa yang diinginkannya? berakhir bahagia atau tidak, itu semua pilihan anda, pembaca. *Penulis sangat tidak menyarankan untuk dibaca oleh anak-anak tanpa pengawasan Orang tua. Isi konten dan konflik cerita sangat mungkin TIDAK SESUAI untuk anak-anak (atau mungkin sebagian remaja baru). dimohon kedewasaan pembaca. **pict source: https://www.trekearth.com/gallery/Africa/photo1403560.htm

Cloud_Rain_0396 · Horror
Not enough ratings
102 Chs

Dasar Pintar! Kehilangan Dua, Mendapatkan Satu (Bagian 2)

Tak mengerti dengan apa yang dilakukan Awan, Tari dan Ratu hanya bisa terkejut. Suasana menjadi canggung saat Awan seolah bergeming dengan kedatangan mereka berdua. Tari lalu bertanya apa maksud Awan. Namun Awan masih bergeming. Tak lama Awan melihat mereka berdua sambil berkata:

"Kenapa kalian berdiri seperti orang bodoh disana?" kata Awan.

"Bapak kenapa telanjang?" Kata Ratu dengan polosnya.

"Tidak boleh?" Tanya Awan.

"Ya, emm," Ratu kehabisan kata-kata.

"Kenapa baca koran tapi lampunya dimatikan?" Sahut Tari.

Lalu Awan berdiri, menaruh korannya di meja yang ada didepannya, lalu berkata,

"Hm, tidak tau, lagi ingin saja, yang jelas buat makan malam kali ini yang enak ya. Aku serahkan pada kalian." Kata Awan sembari menuju ke kamar.

Kedua istrinya masih belum paham dengan apa yang dikatakan Awan. Ratu tetap melakukan apa yang diminta Awan, dia akan ke pasar lagi, untuk membeli bahan-bahannya. Sedangkan Tari, wanita itu pergi ke kamar dan bertanya pada Awan, tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian Awan yang sedang memakai celana dalam menjelaskan jika Sunandar telah ditangkap polisi.

"Hanya itu?" Kata Tari yang masih tak percaya jika Awan yang saking senangnya sampai telanjang hanya karena Sunandar ditangkap polisi.

"Ya. Kamu harusnya ikut senang karena orang itu sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa lagi, dia sudah hancur." Kata Awan.

"Lalu sekarang bapak mau kemana?" Kata Tari

"Oh, Aku mau ke tempat Sunandar." Kata Awan.

"Kenapa kamu kesana? mau mengambil Marie lagi?" Tanya Tari.

"Ya. Sebelum anak itu ee, wanita itu diambil polisi, Aku harus mengambilnya." Kata Awan.

"Kenapa? sebegitu sayangnya kah kamu dengan Marie? cantik sih, tapi bapak bukan pedofil kan?" Kata Tari dengan nada mengejek.

"Bukan, Aku ingin menjadikannya ternak juga." Kata Awan.

"Loh jadi bapak betul-betul pedofil?" Kata Tari.

"Tidak, hmm apakah sama ternak dengan istri?" Tanya Awan.

"Maksudnya?" Kata Tari.

"Bagaimana jika Aku bilang seperti ini, istriku ada dua, ternak ku ada lima?" Kata Awan sambil menatap dalam wajah Tari.

"Mana bisa begitu? ternak kan... ah, itu maksudmu, lalu Marie mau kamu jadikan ternak?" Kata Tari yang seolah paham dengan maksud Awan yang membedakan ternak dan istri.

"Ya." jawab Awan singkat.

"Hm, iya, baiklah." Jawab Tari.

"Ah bagaimana Kamu itu. Mana bisa kita sekarang kembali menjual anak? Aku hanya perlu mengamankan Marie dari polisi, kacau nanti kalau Marie membeberkan rahasia kita." Kata Awan.

"Iya pak kamu benar. Berarti yang istri dan ternak tadi, itu bohong?" Tanya Tari.

"Apa maksudmu? Kan memang beda Istri dengan ternak." Kata Awan sebelum Ia keluar dari kamar.

Baru Tari sadari jika Awan selama ini membedakan antara ternak dan istri. Mungkin Awan baru dapat mengatakannya setelah semua ternak meninggal. Awan lalu pergi menyisakan Tari di Rumah. Tak lama kemudian Ratu datang. Ratu menyadari adanya perbedaan sikap Tari. Tari tidak seperti biasanya. Wanita itu lebih senang, Ratu bertanya kepadanya tentang hal ini. Tidak menjawab pertanyanya, Tari berkata pada Ratu jika Awan akan mengambil kembali Marie untuk tinggal di rumah ini. Tari seperti tahu apa yang diinginkan oleh Ratu.

Tentu Ratu kaget dan jadi ikut senang juga. Ratu senang karena Marie akan kembali ke pangkuannya, Tari senang, karena Awan benar-benar mencintainya. Oleh karena itu Mereka berdua semangat untuk menyambut kepulangan Awan dan Marie.

....

Setelah meyakinkan istrinya, Awan berangkat ke tempat Sunandar. Kosong. Sampai disana semuanya telah kosong, ada garis polisi yang melingkari sekitar rumah yang menandakan polisi sudah disini sebelumnya.

Awalnya Awan mau masuk melalui jendela yang tak dikunci, namun urung ia lakukan karena terlalu banyak orang lalu-lalang, banyak yang akan menjadi saksi mata ketika melihat Awan masuk ke dalam. Awan memutuskan untuk menunggu sampai malam. Akhirnya D2ia duduk manis di mobilnya dan tertidur, karena bunyi hujan deras yang menghantam besi bodi mobil.

Malam datang.

Awan terbangun ketika mendengar suara mobil dinyalakan, Awan melihat sebuah mobil pergi dari sana. Itu adalah mobil Pak Sumi. Awan lalu masuk ke dalam rumah dan menyadari jika semuanya telah kosong. Bahkan tempat yang digadang-gadang Sunandar tidak bisa ditemukan – yaitu tempat Marie – malah terbuka dan tidak ada Marie di tempat itu. Begitu pula dengan Mino, wanita itu tidak ada di tempat.

Lalu Awan pergi meninggalkan tempat Sunandar. Lapar karena belum makan dari pagi, Awan berhenti di sebuah warung nasi goreng. Seperti biasa Awan menggunakan topengnya dan menjadi pribadi yang lain. Awan sangat supel dan mulai bertanya tentang hal-hal yang umum. Awan menciptakan sebuah momen yang tepat, dimana pembicaraan akan mengarah kepada keamanan negara, kepolisian, Surabaya dan kemudian sampai pada penggerebekan yang dilakukan polisi akhir-akhir ini.

"Iya pak, kata orang-orang semuanya dibawa di rumah sakit Bhayangkara." Kata penjual nasi goreng.

Awan kini tahu dimana semuanya dibawa. Malam itu juga Ia bertolak ke Rumah Sakit. menuju ke resepsionis dan bertanya dimana ada pasien bernama Mino disini. Awan langsung bergegas ke bangsal nomor 202 yang ada di lantai dua (namanya saja 202, jadi bangsal yang ada di lantai dua nomor 2).

Lalu Awan mendapati jika banyak wanita yang terbaring disana. Kebanyakan dari mereka menderita anoreksia, kurus kering kerontang. Satu persatu Awan melihat ranjang dan nama pasien pada depan ranjangnya. Akhirnya penantiannya berakhir ketika Awan bertatap mata dengan seseorang yang ada di ujung. Muka tak bisa dipandang karena terlilit perban, namun mata tetap mengenali siapa yang sedang dilihatnya itu.

"Awan?" Kata orang yang sedang berbaring itu.

Awan diam, lalu Dia duduk di samping orang itu. Orang itu adalah Mino.

....

Awan pulang membawa Mino keesokan harinya. Malam lalu Ia sudah berkirim pesan dengan Tari jika dirinya akan pulang keesokan harinya, jadi Tari dan Ratu tidak khawatir jika dirinya tak kujung pulang.

Keesokan harinya, Sampai di depan rumah Awan mengetuk pintu. Lalu hal yang tak biasa ditunjukkan oleh kedua wanita yang sedang menunggunya. Sama seperti Awan tempo hari, Mereka menyambut Awan dan Mino dengan telanjang bulat. Mereka berempat sama-sama kaget. yang satu kaget karena Ia disambut dengan telanjang, yang satu kaget karena yang dibawa bukanlah Marie tapi wanita yang sedang diperban.

Satu bulan kemudian ketika perban mulai dicopot, Tari dan Ratu makin kaget saat tahu jika wanita yang beragama Islam itu cantiknya tiada tanding. Yang aneh lagi adalah ketidakkonsistenan Awan menganggap dia adalah ternak. Malah tiga bulan kemudian Awan memutuskan untuk masuk Islam (bersama Tari dan Ratu) untuk bisa menganggap Mino sebagai istri ke-tiganya (1).

Bulan ke lima Tari dan Ratu membunuh diri mereka.

Awan telah memikirkan hal ini. Saat dirinya memutuskan untuk membawa Mino ke rumah, pasti akan terjadi penolakan oleh Ratu dan Tari, meskipun dengan alibinya menjadikan Mino menjadi ternak. Lalu Awan menghapus bukti dan membuat seolah mereka bunuh diri, bukan saling membunuh.

Awan menemukan mereka saling mencekik satu sama lain. Awan tidak tahu apa yang terjadi. tapi yang sebenarnya, Tari ingin bunuh diri, namun Ratu mencegahnya. Tari terbakar api cemburu. Tari yang tidak berani bunuh diri, memutuskan untuk membunuh Awan. Ratu tidak bisa menerima konklusinya tersebut, kemudian Ia mencegah Tari dengan cara apa pun.

Disaat yang sama Ratu mengalami tekanan batin yang luar biasa. Di samping Ia telah berusaha membunuh sahabat terbaiknya, Ia juga tidak akan pernah bisa lagi bertemu dengan Marie.

Akhirnya keduanya mati saling mencekik satu sama lain.

...

Kini tinggal Awan dan Ratu yang ada di rumah. Mereka hidup bahagia. Apa benar seperti itu? tidak. Awan menderita skizofrenia terbayang-bayang oleh masa lalunya. Terutama Marie, entah kenapa pikiran orang itu tidak bisa melupakan Marie sama sekali. Mino yang tidak tahu apa-apa tidak bisa melihat hal ini, dan menganggap Awan baik-baik saja. Tapi sebenarnya di malam yang sunyi saat mereka berdua tidur, Awan selalu tersiksa batinnya.

(1) dalam ajaran islam, seorang lelaki bisa menikah hingga 4 kali (beristri empat), dasar hukum: Alqur'an (4:3)

Cloud_Rain_0396creators' thoughts