8 episode 6

Zee meletakkan tas di atas meja.

Moa datang menghampiri Guru Nia agar mengecek tas Zee terlebih dahulu.

Setelah Guru Nia membongkar tas Zee. Guru Nia tidak menemukan apa yang di carinya.

"Coba buk cek sekali lagi"pinta Moa.

"Kamu saja yang cek" ini tasnya, Guru Nia menyodorkan tas Zee pada Moa.

"Apa yang ingin kau cari sebenarnya?"Zee berdiri melipatkan kedua tangan nya.

"Dimana kotak itu?"tanya Moa penasaran.

"Apa bener kamu membawa sesuatu seperti yang di dikatakan Moa?"tambah guru Nia bertanya.

"Apa ibu melihat buktinya bahwa aku membawa sesuatu?bukannya ibu sudah mengecek sendiri isi dalam tas ku.apa aku membawa sesuatu yang di maksud oleh Moa murid ibu yang tersayang ini?

Jawab Zee santai.

Guru Nia terdiam,pertanyaan Zee menyudutkan nya.merasa tidak nyaman dengan kejadian itu.

"Buk,kemarin saya dan teman teman melihatnya kotak itu terjatuh dari tasnya" ucap Moa.

"Kembalikan tas ku"Zee menarik tasnya dari tangan Moa.

"Teman mu yang mana? Wanita ini?" Zee menunjuk Vani yang berdiri di sebelah Moa.

Zee meletakkan kedua tangan di meja lalu mendekat dan menatap Moa seraya berkata

"Kau hanya bicara namun kau tidak ada bukti,dia ini temanmu tentu dia akan berkata sama dengan mu".

"Moa ikut ke ruang guru"pinta Guru Nia.

Guru Nia berjalan ke luar kelas.

Zee menggerakkan kepalanya menggeleng ke arah luar pintu. bermaksud menyuruh Moa untuk ikut Guru Nia ke ruang guru.

Moa sangat merasa kesal dan malu,ia ingin mempermalukan Zee tetapi malah dia mempermalukan dirinya sendiri.

Zee duduk di kursinya tidak memperdulikan Moa berada di depan nya...

Moa berjalan ke belakang kursi Zee seraya berkata "inikah yang kau mau".

Moa menarik rambut Zee.

Zee meraih tangan Moa dan memutarkan nya.

"A..a...a sakitttt. Moa kesakitan lalu melepaskan rambut yang di genggamnya.

Zee memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku almamater.

Kemudian ia menendang meja yang ada di depan nya hingga terseret menjauh.kemudian ia berdiri dari tempat duduknya.

Suasana semakin tak terkendali.hingga anak anak kelas lain mengintip dari luar jendela.

"Sudah ku bilang kau bukan lawan ku" ucap Zee.

Plakkkk.... Suara tamparan.

Moa menampar Zee,kemudian mendorongnya.

Zee memegang pipinya seraya berkata.

"Hanya ini yang bisa kau lakukan?"

Zee membalasnya mendorong Moa berkali kali hingga tepat di sudut dinding.

"Kau...apa kau ingin membantu teman mu? Teriak Zee geram pada Vani yang hanya berdiri diam hanya menonton seperti teman yang lain.

Vani pun tak menjawab nya.

Zee menarik rambut Moa hingga terjatuh ke lantai.kemdudian ia menampar Moa berkali kali.

Dari belakang tiba tiba dori datang ingin melerai mereka berdua,mendekap Zee dari belakang.

Zee berpikir itu adalah Vani yang ingin membantu Moa.

Zee menggunakan sikunya mengayunkan ke belakang agar lawan ny di belakang terjatuh.

kemudian menarik rambutnya hingga terjatuh.

"Oooooouuuuuuchhhhh" serentak suara di ruang kelas itu ..

Dorry jatuh tepat  di sebelahnya dan mengerang kesakitan sambil memegang (Beong barang berharganya).

Zee kaget segera ia berdiri.

"Mm.mmmaamamaf,aku tidak bermaksud"

"Ada apa ini" tanya guru Nia yang tiba tiba datang kembali ke kelas mereka .

"Zee ,Moa Dorry ikut ke ruang sekrangggggggggg" teriak guru Nia.

Di Ruang Guru.

Mereka bertiga berdiri di depan meja dan menunduk.guru Nia memukul mukul kan penggaris di atas meja.

Tekh..tekh...tekh...

Suara penggaris di ketuk.

"Siapa dulu yang ingin bicara?" Tanya Guru Nia.

"Dia menjambak rambut ku dan menampar ku buk".jawab Moa seraya menunjuk Zee yang berdiri di sebelahnya.

"Dorry!!! Apa benar yang di katakan Moa?.Guru Nia bertanya Dorry.

Yang tadinya Dorry menunduk ia menegakkan kepalanya.

"Saya tidak melihat awal pertengkaran mereka Buk.

Karena saya tidak berada di tempat,saya sedang di toilet.saat saya ke kelas sudah ramai anak anak yang lain melihat dari jendela.ketika saya lihat ke dalam kelas mereka sudah berkelahi.saya ingin melerai nya tapi saya terjatuh kaki ku tersandung meja".

Moa menoleh ke Dorry.

"Kenapa Dorry berbohong,kalau Zee lah yang membuatnya kesakitan". Ucap Moa dalam hati.

"Zee apa pembelaan mu?apa benar kau yang memulai pertengkaran ini?" Tanya guru Nia.

"Saya tidak akan memulai jika orang itu terlebih dahulu yang memulainya,apa lagi berkata tanpa bukti, bukan nya ibu juga ikut terseret dalam masalah ini, tiba tiba  datang dan ingin membongkar tas saya. Tapi nyatanya tidak ada apa apa di tas saya. Zee menatap Moa.

Karena Guru Nia merasa malu dengan ucapan Zee. Guru Nia tak mau berdebat panjang dengan muridnya Zee.

"Baiklah ibu akan kasih hukuman yang adil buat kalian bertiga" ucap Guru Nia.

"Buk, kenapa bertiga? Saya hanya ingin menolong kenapa ikut di hukum,tidak adil" Dorry kesal mendengar ucapan Guru Nia.

"Karena kamu tidak tau alasan mereka bertengkar,karena itu kamu ikut di hukum"tambah Guru Nia.

"Hah..?....bagaiman saya tau saya tidak berada di tempat saat mereka bertengkar.

"Jadi salah siapa? Salah saya?"guru Nia melotot seperti biji matanya ingin keluar.

"Emmm...mmm.tidak buk"jawab Dorry.

"Kalian bertiga bersihkan lapangan Volley,toilet,lapangan bola.jangan lupa di pel sampai mengkilat, kalau belum selesai tidak boleh ada yang pulang".pinta Guru Nia.

"Baiklah"ucap mereka bertiga.

"Silahkan keluar"

Pinta guru Nia sambil menunjukan pintu menggunakan penggaris yang ada di tangan nya.

Setelah itu mereka bertiga keluar dari ruangan guru.

Menuju tempat yang di maksud Guru Nia.

Sesampainya di tempat itu.

Terlihat mereka berdua masih tidak akur Dorry mempunyai inisiatif.

Dorry menyuruh Moa dan Zee mengepel secara terpisah.ia tak ingin ada pertengkaran lagi.

"Bagaimana kalau kita bagi tugas" inisiatif Dorry.

"Aku mengerjakan di tengah lapangan ini, kau Moa di sebelah sana" sambil menunjuk arah sebelah kiri.

" Dan kau Zee sebelah kanan ku" tambah nya lagi.

Zee berdiri memegang kain pel dan mengikuti perintah Dorry.

"Baiklah demi kebaikan ku,aku tak mau Misya menunggu lebih lama jika tugas ini belum selesai sampai jam sekolah berakhir"ucap Zee dalam hati.

"Heh...kau sengaja hanya berdiam diri tidak melakukan tugas mu?" Gumam Moa kesal melihat Zee termenung.

Zee melirik Moa dan membalikan badan memulai mengepel dari arah yang terjauh terlebih dahulu.

Zee memulai mengepel dengan cepat.

Semua tugas guru Nia dikerjakan dengan cepat.

Dorry melihatnya terheran .

"Kau memakai ilmu super ya?wah.wah..wah... hebat sekali"tanya Dorry kepada Zee.

"Jika kau mau seperti aku,kau harus membuang kotoran sapi 100 X, lalu kau oleskan ke tangan mu . Agar tangan mu menjadi super seperti aku"

Jawab Zee dengan santai.

Dorry merasa jijik mendengar perkataan Zee, membuat semua isi perutnya mau keluar.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau juga ingin tau rahasia menjadi super seperti ku? Oh, tidak. Ku rasa kau tak butuh itu. Bagaimana caranya menjadi awet muda?  Kau harus mengoleskan kotoran sapi di seluruh wajah kamu. Lalu di pijit pijit berlahan,kemudian kering kan, kau diam kan saja sampai keras. Jangan lupa di bilas lho. Setelah itu gunakan serum kencing kuda. Aku yakin bahkan pria seperti Dorry akan tergila gila dengan mu".ucap Zee pada Moa.

"Kau jangan membuat lelucon".Moa menahan amarahnya.

"Bukanya kau duluan yang ingin memulai permainan ini, bahkan aku sudah memperingati mu.kaubukan lawan ku! Tegas Zee.

Zee melempar gagang pel itu,lalu meraih ember kotor bekas perasan kain pel.

Dengan santai Zee menyiramkan air kotor itu di tubuh Moa.

Bersambung.....

avataravatar
Next chapter