4 Bab. 4 My Seven Desire

Zievanna hanya merenung dan meratapi nasibnya di meja makan

"apa yang selanjutnya akan aku lakukan? bunuh diri? tapi sama saja, 6 bulan lagi aku juga akan mati" ucap zievanna

"bagaimana dengan membuat Keinginan-keinginan terakhir, bukankah itu menarik dan membuat sisa hidupku lebih bermakna" ucapnya

"aku akan membuat tujuh keinginan saja, kalau terlalu banyak takutnya tidak terpenuhi semuanya, bagaimana kalau aku meninggal lebih cepat dari dugaan" ucap zievanna

ia lalu pergi ke kamarnya mengambil buku diary dan pena

"Pertama,

pergi ke negara impian" ucapnya sembari menuliskannya dibuku diary

"sejak dulu aku berkeinginan untuk pergi ke korea selatan, mengunjungi tempat wisata yang indah, makan makanan khas Korea, membeli barang-barang unik, ya ke Korea... aku akan kesana"

"kedua,

minum-minuman alkohol sampai mabuk" ucapnya

"selama ini aku belum pernah minum alkohol, jangankan untuk meminumnya membelinya saja aku belum pernah jadi sebelum aku meninggal aku harus tahu seperti apa alkohol itu" ucap zievanna

"ketiga,

mendaki gunung dan mendirikan tenda" ucapnya

"ini pasti bakalan seru banget, selama ini mama selalu melarang ku untuk mendaki gunung, kali ini aku akan mencobanya dan akan bermalam disana" ucap zievanna

"keempat,

punya pacar" ucapnya

"sudah hampir 8 tahun aku tidak memulai hubungan yang serius dengan pria, ini saatnya zie buat kamu untuk merasakan nya sebelum kamu menyesal" ucap zievanna

"kelima,

ngerasain ciuman pertama" ucapnya

"aku bakalan mencium pria dan ngerasain seperti apa ciuman itu, akhhh... aku jadi tidak sabar " teriaknya

"keenam,

kencan di taman hiburan" tulisnya

"naik rollercoaster saat kencan pasti mengasyikkan, apalagi naik bianglala bakalan romantis banget" jelasnya

"ke tujuh,

menikah" tulisnya

"mungkin bakalan mustahil tapi siapa tau keinginan ini bakalan terwujud, ada yang melamarku dan menikah bersamanya" tungkasnya

setelah menuliskan tujuh keinginannya di buku diary, ia lalu menyelipkan surat hasil pemeriksaannya dan membawa buku itu ke kamarnya

"harus aku simpan dimana ya?" sembari melihat tempat yang cocok untuk menyembunyikan buku itu

"ini nggak boleh dibaca sama pricillia... kalau dia sampai membacanya, bakalan tamat riwayat ku" ucap zievanna

"nah di sini aja" ucapnya lalu meletakkan buku diary itu disela-sela ranjangnya

"aman"

...

Siang kini berganti malam, pricillia baru saja pulang dari kantornya dan memarkirkan mobilnya di garasi

"zie"

"zievanna" panggilnya

"astaga kemana dia? bukankah katanya dia tidak kerja hari ini" ucap pricillia

Pricillia lalu pergi mencari keberadaan Zievanna sembari meneriaki namanya

"zie"

"zievanna"

Tidak perlu waktu lama, ia akhirnya menemukan zievanna sedang tertidur didalam kamarnya dengan lampu yang tidak menyala

pricillia lalu menyalakan lampu kamar zievanna dan menghampirinya

"zie"

"bangun zie" sambil menepuk badannya

"huahh... ada apa lia?" ucap zievanna saat ia sudah terbangun

"bangun zie, ayo kita makan malam" ucap pricillia

avataravatar
Next chapter