34 Bab. 34 'Anger'

"Zie, kamu nggak kerja?" tanya pricillia ketika melihat zievanna masih menggunakan baju tidurnya

"nggak lia, tadi aku udah izin nggak masuk" jawab zievanna

"alasan?"

"sakit"

"itu kamu kambuh?" tanya pricillia

"bukan"

"jadi? apa karna semalam kamu kehujanan?" tanya pricillia

"bukan juga, aku cuman lagi males kerja aja" ucap zievanna

"astaga zie, kamu adalah salah satu spesies yang nggak patut untuk dicontoh" ucap pricillia

"biarin,... kamu nggak pergi? ini udah jam 7 loh nanti dimarahin atasan baru tau" ucap zievanna setelah ia melihat jam dinding berwarna hitamnya

"iya, iya bawel" ucap pricillia

zievanna lalu mengantarkan pricillia hingga sampai didepan mobil

"ohya zie, kamu kan nggak sakit... jadi aku mau minta tolong sama kamu buat pergi ke supermarket... belanja bulanan, soalnya barang-barang di kulkas sama lemari udah pada kosong semua" ucap pricillia

"kenapa nggak bareng aja? nanti sore atau nanti malam?" tanya zievanna

"aku lembur, besok pagi baru pulang... jadi aku mau besok pas aku pulang, kamu masakin aku omelet ya ..." ucap pricillia

"omelet... omelett,, tinggal bilang aja telur dadar kok susah... sok sok inggris" ucap zievanna

"ikh biarin"

"dasar... yaudah iya nanti aku ke supermarket terus besok aku masakin omelett buat tuan putriku yang paling cantik" ucap zievanna

"gitu dong kan aku jadi senang, yaudah aku pergi dulu ya zie" ucap pricillia

"iya, hati-hati" ucap zievanna

pricillia lalu melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah tempat zievanna saat ini berdiri

"lebih baik aku tidur lagi" ucap zievanna

....

"van, kamu mau makan apa?" tanya nathan

"yang paling mahal bisa nggak?" tanya ivander

"untuk kali ini bisa" jawab nathan

"yaudah, aku mau pesan makanan dan minuman termahal di kafe ini" ucap ivander

"astaga van, segitunya sementang aku traktir" ucap nathan

"lah... tadikan katanya kamu mau traktir aku, jadi nggak boleh tanggung-tanggung harus full langsung, lagian kan bulan depan gajian lagi" ucap ivander

"iya deh iya, terserah" ucap nathan

"yaudah, kalau gitu saya pesan makanan dan minuman termahal disini" ucap ivander

"saya ice orange float with jelly sama steak yang ini aja" ucap nathan sambil menunjukkan menunya

"baik pak, silahkan tunggu sebentar" ucap pelayan restoran tersebut lalu pergi meninggalkan mereka

"sekarang harga saham gimana nat?" tanya ivander

"sabar aku lihat dulu" ucap nathan lalu membuka tabletnya untuk mengecek harga saham under.corp saat ini

"naik 0.2 % van, lumayanlah" ucap nathan dan ivander hanya menganggukkan kepalanya

ivander lalu melamun menatap keluar jendela melihat orang-orang yang berlalu-lalang

"kamu kenapa van? karna harga sahamnya belum kembali seperti semula?" tanya nathan

"bukan"

"jadi, karna apa?" tanya nathan

"gini... akukan punya teman, terus dia ada janji sama cewek gitu buat jemput, tapi dia nggak bisa nepati janji itu... terus pas temenku nelpon cewek itu, teleponnya nggak dijawab... jadi menurut kamu teman aku itu harus gimana?" tanya nathan

"itu cerita tentang temen kamu?" tanya nathan

"iya"

nathan tau bahwa itu bukan cerita tentang teman ivander tapi tentang ivander sendiri karna nathan tau kalau ivander hanya punya satu teman dan itu adalah nathan

"jadi aku harus gimana nat?" tanya ivander

"aku?"

"maksudnya teman aku harus gimana?" tanya ivander

"gampang sih, kamu ekh maksudnya teman kamu tinggal datang aja kerumah ceweknya itu...lalu ajak dia bicara terus jelasin semuanya kenapa dia bisa nggak nepati janji itu" ucap nathan

"gitu aja?" tanya ivander

"iya"

"gampang banget" ucap ivander

"bro, diucap memang gampang tapi pas dilakuin susah banget bro, sumpah" ucap nathan sambil mengangkat kedua jarinya

"permisi pak ini pesanannya" ucap pelayan tersebut sambil menghidangkan pesanan mereka

...

"telur, sosis, nugget, mie instan, sayuran, apa lagi ya?" ucap zievanna sambil memeriksa keranjang belanjanya

"ohya buah sama minuman" ucapnya lalu pergi mengambil barang-barang tersebut

"sabun, shampoo, makanan ringan, masker wajah, roti untuk sarapan pagi sama selai, hmm biasa bulanan" ucap zievanna lalu pergi mencari barang-barang yang baru saja diucapkannya

setelah ia mendapatkan semua barang itu, zievanna lalu pergi ke kasir untuk membayar

"358.000 kak" ucap kasir tersebut setelah memeriksa semua barang-barang yang diambil zievanna

"ini kak" ucap zievanna sambil menyerahkan uangnya

"semua barang yang diperlukan udah dibeli, sekarang mari kita pulang" ucap zievanna

tak lama zievanna akhirnya sampai didepan rumahnya, namun langkah kakinya harus berhenti ketika ia melihat ivander sedang menunggu sambil menyandarkan badannya ke mobil

zievana tak menghiraukannya, ia hanya jalan lurus tanpa melihat kekanan dan kekiri

"zievanna" ucap ivander sambil menarik lengan zievanna

"nana, aku mau bicara" ucap ivander

"aku udah cari kamu di kantor tapi katanya kamu tidak kerja karna sakit, jadinya aku datang kerumah kamu tapi kamunya nggak ada dan aku udah nunggu kamu selama 3 jam, jadi please kali ini aja kasih aku kesempatan untuk bicara" ucap ivander

"kamu mau bicara apa?" tanya zievanna

"kamu marah? karna aku nggak bisa jemput kamu semalam? kalau kamu memang marah karna hal itu aku benar-benar minta maaf" ucap ivander

"udahlah van, mungkin aku aja yang merasa kalau hubungan ini penting sedangkan kamu mungkin merasa ini nggak penting" ucap zievanna

"hubungan ini penting kok" ucap ivander

"nggak van, hubungan ini nggak penting dan kita selesaikan aja hubungan ini" ucap zievanna

"zie"

"van, cukup! hubungan kita hanya sebatas pura-pura aja nggak lebih" ucap zievanna

"tapi zie"

"kalau saja kamu datang saat meeting kemarin, mungkin hal buruk itu tidak akan terjadi" ucap zievanna

"maksud kamu"

"aku datang ke china karna aku akan meeting disana dengan sebuah perusahaan dan perusahaan itu adalah under.corp, perusahaan kamu dan yang harusnya ngehadiri meeting itu adalah kamu tapi meeting itu dibatalkan karna katanya CEOnya ada urusan lain" ucap zievanna

"hah? maksudnya?"

"iya! semua ini nggak akan terjadi kalau saja kamu datang" ucap zievanna

avataravatar