19 Bab. 19 'Kiss'

"ayo, lanjut jalan-jalan lagi" ucap ivander ketika melihat gelas zievanna yang dipenuhi es krim tadi telah habis

"ayo" jawab zievanna

merekapun pergi meninggalkan toko es krim itu dan melanjutkan perjalanan mereka

namun saat mereka sedang berjalan di trotoar tiba-tiba saja ada seseorang yang sedang mengendarai sepeda berlalu di hadapan mereka dan orang itu akan menabrak zievanna jika zievanna tidak mengindar

melihat hal itu ivander langsung menarik tubuh zievanna kedalam pelukannya

kini zievanna berada didalam dekapan ivander, zievanna masih terkejut tidak tau kenapa ivander tiba-tiba menariknya

zievanna lalu melihat ke sekitar dan ia baru menyadari bahwa ivander menariknya karena ivander ingin menyelamatkannya dari pengendara sepeda

hatinyapun tergerak, ia kemudian melihat ivander namun ketika zievanna melihat ivander, mata mereka saling bertemu karena dari tadi ivander telah melihat zievanna

mereka saling bertatapan hingga tiba-tiba saja ivander mencium bibir zievanna membuat zievanna kembali terkejut

zievanna langsung mendorong ivander menjauh darinya dan berkata "mengapa kamu menciumku?" sambil memegangi bibirnya

ivander tidak berkata apa-apa ia hanya diam termenung karena ia juga tidak tau mengapa ia bisa mencium zievanna

"hei? kenapa?" tanya zievanna

"emangnya kenapa? apa tidak boleh?" ucap ivander tidak tau harus berkata apa hingga ia akhirnya berkata seperti itu

"tidak, kamu tidak boleh, aku ingatkan ya selama kita jadi pacaran bohongan kamu tidak boleh menciumku, mengerti?" ucap zievanna dengan nada kesal

"terserah" jawab ivander singkat

zievanna lalu berjalan duluan mendahului ivander, melihat hal itu ivander lalu mengejar zievanna dan menarik lengannya

"apa kamu marah? aku minta maaf" ucap ivander

"ya jelas marahlah, sebenarnya aku tadi mau bilang terima kasih karena udah nyelamati aku tapi nggak jadi karena kamu ngelakuin hal tadi" ucap zievanna

"maaf, sekali lagi aku minta maaf... aku juga nggak tau kenapa aku bisa mencium kamu" ucap ivander

zievanna lalu menahan emosinya yang dari tadi ingin ia lampiaskan ke ivander namun ia tahan karena melihat ivander telah menyelamatkannya tadi

"baiklah, aku terima permintaan maaf kamu, tapi satu hal jika kamu mencium tanpa persetujuanku, kamu harus tanggung akibatnya" ucap zievanna

"iya, tenang saja, aku janji" ucap ivander sambil menunjukkan dua jarinya

mereka lalu berjalan beriringan melewati toko-toko yang menjual barang-barang

"jadi kamu nggak marah lagi kan?" tanya ivander

"nggak" jawab zievanna

"serius?" tanya ivander

"iya, serius" jawab zievanna

"tapi wajahnya kok masih nampak marah" ucap ivander menggoda

mendengar perkataan itu zievanna langsung tersenyum lebar menampakkan giginya yang tersusun rapat itu kepada ivander dan berkata "udah? nggak marah lagi kan?"

"gitu dong, kan jadinya lega" ucap ivander tersenyum

...

"ohya kapan kamu balik ke indonesia?" tanya ivander ketika mereka sedang di lobby hotel

"besok, karena tiket pesawat yang dipesan oleh perusahaan jadwal penerbangannya besok" jawab zievanna

"nggak mau ikut sama aku aja?" tanya ivander

"emangnya kapan kamu balik?" tanya zievanna

"nanti malam, soalnya ada hal penting yang harus aku urus di indonesia" jawab ivander

"oohh, yaudah" ucap zievanna

"kamu ikut samaku?" tanya ivander

"nggak" jawab zievanna

"jadi kenapa bilang yaudah?" tanya ivander

"aku bilang 'oh yaudah' maksudnya itu yaudah balik aja aku disini nunggu penerbangan besok" jawab zievanna

"jadi kamu nggak mau ikut samaku?" tanya ivander

"nggak akh nanti nyusahin kamu" jawab zievanna

"nggak kok, biar aku suruh sekretaris aku untuk pesan tiket pesawat kamu" ucap ivander

"nggak usah, nggak usah, aku nunggu penerbangan besok aja, sayang tiketnya" jawab zievanna

"yaudah kalau gitu, dan juga kalau boleh tau hotel mana yang kamu pesan semalam?" tanya ivander

"snow hotel" ucap zievanna

"kamar berapa?" tanya ivander

"202" jawab zievanna

"apa barang-barang kamu masih ada disana?" tanya ivander

"ya, masihlah" ucap zievanna

"yaudah kalau gitu kamu naik duluan ke kamar yang semalam aku pergi dulu sebentar" ucap ivander sambil memberikan kartu kamarnya

"kamu mau pergi kemana?" tanya zievanna

"ada lah" ucap ivander lalu pergi berlari meninggalkan zievanna

"aneh, sebenarnya ia mau pergi kemana udah malam seperti ini? apa dia nggak takut ketinggalan pesawat?" ucap zievanna ketika melihat ivander yang semakin jauh

zievanna lalu pergi menuju lift dan menekan tombol naik tak lama kemudian lift terbuka ia lalu masuk dan langsung menekan tombol 3 karena kamar yang dipesan ivander berada di lantai 3

"akhirnya, ahh capek banget" ucap zievanna sambil meluruskan badannya di tempat tidur ketika ia sudah berada di dalam kamar hotel

"tapi kenapa ya, aku bisa marah banget sama ivander tadi, apa karena itu pertama kalinya aku dicium sama cowok? tapi semalam? kata ivander aku menciumnya, itu berarti ciuman tadi bukan yang pertama" ucap zievanna

"tapi kalau diingat-ingat wajah ivander lucu banget saat dia lagi bingung" ucap zievanna lalu tertawa

zievanna lalu bangkit dari tempat tidur dan kemudian mengambil kotak musik yang ada diatas meja

"sebenarnya ivander itu ganteng dan... juga baik banget, buktinya ia mau beliin aku kotak musik ini yang harganya mahal banget" ucap zievanna sambil membuka kotak musik itu

"hei zievanna kenapa kamu berpikir seperti itu? kamu belum tau banyak hal tentang ivander, mana tau dia seorang psikopat gimana?" ucap zievanna

"sekarang lebih baik kamu berdoa zie supaya masa depan kamu baik-baik saja, dan tentang penyakit yang dibilang dokter itu bisa sembuh" ucap zievanna

avataravatar
Next chapter