18 Bab. 18 'Destiny'

"apa ada sesuatu yang ingin kamu beli?" tanya ivander ketika mereka sedang berada di sebuah toko yang menjual barang-barang unik

"tidak ada" jawab zievanna dengan cepat

"tenang saja, akan aku bayar dan nggak akan aku minta kamu bayar kembali, anggap saja sebagai hadiah pemberian pertamaku" ucap ivander

"serius? nggak akan kamu tagih lagi kan?" tanya zievanna tidak percaya

"iya, serius... pilih saja terserah apa yang kamu mau, nanti tinggal aku bayar" ucap ivander

saat itu juga zievanna langsung pergi mencari barang yang sebenarnya sudah dari tadi ia inginkan untuk dibeli namun diurungkannya karena harga yang mahal

"ini" ucap zievanna sambil menunjukkan sebuah kotak musik

"hanya ini aja? nggak ada yang lain?" tanya ivander

"mm nggak ada, ini aja" jawab zievanna

"yakin? nggak ada lagi? banyak loh barang-barang yang keren, nanti nyesel" ucap ivander

"simpan aja, untuk toko berikutnya" ucap zievanna

"dasar" guman ivander

"yaudah ayo" ucap ivander sambil merangkul pundak zievanna

....

"kenapa kamu mau membeli kotak musik itu?" tanya ivander ketika mereka sudah berada di luar toko tersebut

"aku nggak tau" ucap zievanna

"jadi, kenapa kamu beli kalau kamu nggak tau?" tanya ivander

"namanya juga cewek, suka dikit langsung mau" jawab zievanna

"iyalah, iya apalah dayaku yang nggak tau apapun tentang cewek" ucap ivander

mendengar perkataan ivander barusan membuat zievanna tertawa

"kenapa kamu tertawa? kan memang benar? mau seberapa lamapun seorang cowok mengenal cewek pasti belum tentu tau gimana sifat cewek itu" ucap ivander

"mungkin iya" ucap zievanna

"dasar cewek, maunya menang terus" ucap ivander

"biarin" jawab zievanna

merekapun melanjutkan perjalanan mereka namun dalam perjalanan tidak jauh dari toko yang didatangi tadi ivander melihat ada sebuah toko es krim, ia kemudian memutuskan untuk singgah ke toko es krim tersebut

"mau makan es krim nggak? sekalian istirahat, capek tau jalan-jalan, kamu nggak capek? tanya ivander

"satu-satu nanyanya, aku bingung mau jawab apa" ucap zievanna

"pertanyaan pertama, kamu mau nggak makan es krim?" tanya ivander

"mau" jawab zievanna

"pertanyaan kedua, kamu nggak capek jalan-jalan?" tanya ivander

"capek" jawab zievanna

"pertanyaan ketiga, kamu mau istirahat?" tanya ivander

"mau" jawab zievanna

"yaudah, ayo ke toko es krim yang disana" ucap ivander lalu menarik lengan zievanna

"ayo" ucap zievanna

....

"one waffle ice cream" ucap zievanna

"and one dark choco with maple " ucap ivander

"okay, wait a minute" ucap pegawai toko

"kamu masih ingat aku kan?" tanya ivander

"masih, kamukan ivander gevariel orang yang ponselnya tidak sengaja aku ambil, iya kan?" tanya zievanna

"iya, kamu masih ingat ya, haha" jawab ivander lalu tertawa

"ingatlah, itu adalah hal yang sangat memalukan untukku" jawab zievanna

ivander hanya membalas perkataan zievanna dengan senyuman

"kalau kamu? masih ingat sama aku?" tanya zievanna

"tentu, kamu zievanna vianzie kan?" ucap ivander lalu dibalas oleh zievanna dengan anggukan

"takdir nggak bisa berbohong ya" ucap ivander

"maksudnya?" tanya zievanna tidak mengerti

"maksudnya itu kita udah di takdirkan untuk bersama" ucap ivander

"kepedean" jawab zievanna

"lah, buktinya kita bertemu dua kali, pertama di restoran...kedua di china tempat yang mustahil untuk bisa bertemu" ucap ivander

"terserah kamu saja" jawab zievanna

tak beberapa lama kemudian pesanan mereka akhirnya datang

"hmm seperti es krim" ucap ivander setelah ia memakan es krimnya

"memang es krim yang bilang cola siapa?" jawab zievanna

"mana taukan nggak es krim" ucap ivander dan hanya dibalas oleh zievanna dengan senyuman lebar

mereka lalu memakan es krim tersebut dalam keheningan sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang melewati toko es krim tersebut

"hmm pak?" ucap zievanna memecah keheningan

"tunggu? kamu panggil aku apa?" tanya ivander

"pak? bapak?" jawab zievanna

"astaga, aku masih muda belum tua, jadi lebih baik kamu panggil aku van, ivan atau vander terserah kamu aja yang penting kamu nggak panggil aku dengan nama hewan" ucap ivander

" haha, baik pak...maksudnya vander" jawab zievanna

"dan aku akan panggil kamu nana" ucap ivander

"ini pertama kalinya ada yang manggil aku dengan sebutan nana biasanya aku selalu dipanggil zie atau zievanna" ucap zievanna

"bagus dong, jadi nggak ada yang boleh manggil kamu dengan sebutan nana kecuali aku" ucap ivander

"bisa pula, jadi nanti kalau ada yang manggil aku nana,gimana?" tanya zievanna

"ya, bakalan aku habisin" jawab ivander

"sok iya" ucap zievanna

"oh iya, kenapa kamu panggil aku tadi?" tanya ivander

"aku mau nanya alasan kenapa kamu mau aku jadi pacar bohongan kamu?" tanya zievanna

"hmm sebenarnya itu, aku dijodohkan oleh orang tuaku" jawab ivander

"terus? kenapa? nggak mau?" tanya zievanna

"iya, karena aku nggak suka sama dia" jawab ivander

"kenapa nggak suka?" tanya zievanna

"dia terlalu mencampuri urusanku dan pekerjaanku, karena itu aku tidak menyukainya" jawab ivander

"oh jadi karena alasan itu, kamu minta aku buat jadi pacar bohongan kamu?" tanya zievanna

"iya" jawab ivander

"apa dia cantik?" tanya zievanna

"kamu kenal vanya ivanna anak dari pemilik perusahaan LK?" tanya ivander

"dia?" ucap zievanna

"iya, dia orang yang ingin orang tuaku jodohkan kepadaku" jawab ivander

"kenapa kamu tolak?, banyak loh yang menyukai dia" tanya ivander

"walaupun banyak yang menyukainya, tapi aku tetap tidak menyukainya karena mereka tidak tau tentang siapa vanya sebenarnya" jawab ivander

"terserah kamu saja, aku tidak tau apa-apa" jawab zievanna

avataravatar
Next chapter