17 Bab. 17 'Fake Girlfriend'

"mulai sekarang kamu jadi pacarku selama 6 bulan" ucap ivander

"dan mulai sekarang kamu harus tanggung jawab jika sesuatu terjadi padaku" ucap zievanna

"iya, dan juga kamu harus menandatangani sebuah surat saat di indonesia nanti supaya menjadi bukti kalau kamu setuju menjadi pacarku" ucap ivander

"ngapain harus menandatangani surat, aku nggak bakalan kabur kok, lagian juga aku bakalan rugi jika aku kabur" ucap zievanna

"terserah kamu, yang penting saat di indonesia nanti kamu harus menandatangani surat pernyataan" ucap ivander

"terserah" ucap zievanna dengan nada kesal

merekapun melanjutkan kegiatan makan mereka karena sejak tadi mereka berada di restoran yang dekat dengan hotel untuk sarapan

"ohya, berapa bayaran yang harus aku bayar?" tanya ivander

"untuk?" tanya zievanna

"ya untuk jadi pacar bohonganku, masa nggak dibayar" ucap ivander

"sorry, aku bukan cewek murahan yang harus dibayar setiap ngelakuin sesuatu... kamu mau tanggung jawab aja aku udah cukup kok" ucap zievanna

"yaudah kalau memang kamu maunya seperti itu, tapi jika kamu butuh sesuatu bilang aja samaku, aku bakalan kasih sesuai apa yang kamu minta" ucap ivander

'kenapa dia baik sekali' ucap zievanna dalam hati

"hei" ucap ivander sambil melambaikan tangannya didepan wajah zievanna

"iya?" jawab zievanna spontan

"apa yang lagi kamu pikirkan? tentang itu? tenang aja aku bakalan tanggung jawab kok" ucap ivander

"bukan" jawab zievanna

"jadi?" tanya ivander

"yang aku lagi pikirin itu, kenapa kamu bisa baik sekali" ucap zievanna

ivander tersenyum mendengar kalimat yang diucapkan oleh zievanna dan berkata "aku sebenarnya baik kok, cuman nampaknya aja dingin dan jahat"

"nggak percaya" ucap zievanna

"kamu nggak percaya samaku karena kamu baru kenal" ucap ivander

"mungkin" jawab zievanna

"oh iya aku mau nanya ke kamu sesuatu, boleh?" tanya ivander

"apa?" jawab zievanna

"kamu disini ngapain? liburan?" tanya ivander

"nggak, sebenarnya aku itu disini karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan, tapi" ucap zievanna cemberut

"tapi apa?" tanya ivander

"tapi dibatalkan" jawab zievanna

"hah? kok bisa? gila banget perusahaannya masa bisa tiba-tiba dibatalkan" ucap ivander

"entahlah, aku juga tidak tau" ucap zievanna

"jadi, karena itu kamu ke bar semalam?" tanya ivander

"bukan" jawab zievanna

"jadi? karena apa?" tanya ivander

"sebenarnya aku ke bar itu karena disuruh teman" jawab zievanna

"hah? seriusan?" tanya ivander

"iya, jadi sebenarnya itu aku nggak tau mau lakuin apa, nggak tau mau kemana gitu pas dibilang kalau rapat dibatalkan, jadi teman aku nyaranin buat pergi ke bar, karena katanya bar disini lebih keren dibanding bar di indo, ya aku percaya aja karena aku belum pernah ke bar" jawab zievanna

"terus?" ucap ivander penasaran

"ya terus aku pergi ke bar, sampai disana aku foto barnya terus fotonya aku kirim ke temanku itu" ucap zievanna

"kamu ada pesan minuman dibar?" tanya ivander

"ada, aku mesan air mineral, cuman pegawai barnya nggak tau itu apa, ya jadi aku bilang 'the water that colorless and tasteless' eh rupanya yang di kasih vodka, aku itu nggak bisa minum-minuman beralkohol makanya aku langsung mabuk" ucap zievanna

"mmm panteslah, jadi pas kamu nabrak aku karena kamu udah mabuk" ucap ivander

"bisa jadi" ucap zievanna

"kok bisa jadi, memang iya kok" ucap ivander

"iya, iya" ucap zievanna

"yaudah, mulai sekarang kamu jangan pernah minum apapun yang ada kandungan alkoholnya" perintah ivander

"tanpa kamu larang, aku juga udah nggak mau lagi, aku jera... kalau aja aku nggak minum-minuman yang dikasih sama pegawai bar itu pasti kejadian ini nggak akan terjadi" ucap zievanna

"mungkin udah takdir" ucap ivander

"dasar" ucap zievanna

ivander tertawa mendengar kata-kata yang diucapkan zievanna barusan

"jadi, apa yang akan kamu lakukan disini? liburan?" tanya ivander

"entah, aku juga nggak tau" jawab zievanna

"masa kamu nggak tau" ucap ivander

"iya, soalnya ini pertama kalinya aku ke china, kalau nggak karena kerjaan ini aku mungkin nggak akan pernah ke china" ucap zievanna

"seriusan?" tanya ivander

"iya serius, pake dua rius pun kalau bisa" ucap zievanna

"hmm.. gimana kalau kamu ikut aku aja jalan-jalan, lumayankan sekalian refreshing" ucap ivander

"mm bolehh" ucap zievanna

"yaudah cepat habiskan makanan kamu biar kita pergi" ucap ivander

"iya" jawab zievanna

mereka akhirnya melanjutkan kegiatan makan mereka dengan keheningan

"udah makannya?" tanya ivander ketika melihat zievanna membalikkan sendok dan garpunya

"udah, udah kenyang" jawab zievanna

"yakin? sayang lo makanannya di sisain, masih banyak yang nggak bisa makan" ucap ivander

"kamu seperti mama aku ya, kalau aku nggak ngehabisin makanan dikit aja pasti diceramahi seperti ini" ucap zievanna

"haha mungkin aku sama mama kamu punya pemikiran yang sama" ucap ivander

"dasar" ucap zievanna sambil kembali melahap makanan yang disisainnya tadi tanpa sisa sedikitpun

"gitu dong" ucap ivander

"jadi nggak nih perginya?" tanya zievanna

"jadi, jadi" jawab ivander

"yaudah, ayo" ucap zievanna lalu bangkit dan menarik lengan ivander

"iya, sabar" ucap ivander lalu pergi setelah menghabiskan minumannya

avataravatar
Next chapter