15 Bab. 15 'Water'

"single whisky with ice" ucap ivander setelah sampai di bar

tak beberapa lama minuman tersebut datang dan diletakkan dihadapan ivander

"thank you" ucap ivander

setelah ivander menerima pesanannya ia langsung meneguk habis whiskynya hingga tidak tersisa sedikitpun didalam gelas tersebut

"udah lama juga nggak minum alkohol" ucap ivander sambil melihat sekeliling bar tersebut

....

"ini yang namanya bar" ucap zievanna setelah masuk ke dalam bar dan melihat sekeliling bar tersebut

"kenapa bising banget, telingaku seperti akan pecah" ucapnya sambil menutup telinganya

zievanna kemudian mengambil ponsel dari sakunya dan mengambil foto bar tersebut kemudian mengirimkannya ke pricillia

"sekarang apa yang harus aku lakukan? memesan minuman? tapi bagaimana caranya?" ucap zievanna

zievanna kemudian mengetikan jarinya dan membiarkannya menari-nari diatas ponselnya untuk mencari di internet bagaimana cara memesan minuman di bar, dalam waktu beberapa detik pencariannya pun memberikan hasil

ia menekan salah satu blog dan langsung membaca artikel tersebut hingga selesai

...

"mau pesan apa miss?" tanya pegawai bar

"saya pesan air mineral" ucap zievanna

"hah?" gumam pegawai bar tidak mengerti

"the water that colorless and tasteless" ucap zievanna

"oh, i know" ucap pegawai bar

pegawai bar tersebut kemudian memberikan pesanan tersebut dihadapan zievanna

"this is your order miss" ucap pegawai bar

"thank you" ucap zievanna

zievanna melihat pesanan yang diberikan pegawai bar tadi dan berkata "ini beneran air mineral?"

"tapi kalau dilihat-lihat memang terlihat seperti air mineral sih, warnanya bening" ucap zievanna

tanpa berlama-lama zievanna langsung meneguk minuman tersebut hingga habis, namun ada rasa pahit yang ia rasakan selagi meneguk minuman tersebut

"akh" gumamnya

"ini bukan air mineral" ucap zievanna memegang lehernya

"excuse me, what is this?" tanya zievanna kepada pegawai bar tadi

"vodka" jawab pegawai bar tersebut

"astaga, kenapa dia memberikanku minuman ini dan kenapa kepalaku pening sekali" ucap zievanna sambil memijat kepalanya

"kenapa aku merasa bar ini seperti akan runtuh, apa sedang gempa?" ucap zievanna saat ia melihat ke atas

"tidak-tidak, kalau gempa.. aku bakalan gimana" ucap zievanna

...

"hei van, kamu dimana kok berisik banget?" tanya nathan saat teleponnya dijawab oleh ivander

"biasa, bar" ucap ivander

"udah berapa banyak kamu minum?" tanya nathan

"baru dikit" ucap ivander

"enak ya, nggak ngajak-ngajak" ucap nathan

"lah, kan kamu sendiri yang nggak bisa pergi" ucap ivander

"iya juga sih" ucap nathan

"yaudah aku tutup, lagi senang-senangnya jadi nggak boleh diganggu" ucap ivander memutuskan sambungan

tidak beberapa lama setelah ivander memutus sambungan telepon nathan, ivander kemudian di telepon oleh mamanya

"halo ma?" jawab ivander

"kamu dimana sayang?" tanya mamanya

"di beijing ma, lagi di restoran makan malam" jawabnya bohong

"restoran? tapi kenapa berisik sekali?" tanya mamanya

"iya ma, disini restoran sama kafenya udah macam bar" jawab ivander bohong

"yaudah kalau memang gitu" ucap mamanya

"ada apa mama telepon vander?" tanya ivander

"mama cuman mau ingatin kamu kalau waktu kamu tinggal 3 hari lagi" ucap mamanya

"hah? bukannya masih ada 5 atau 4 hari lagi ma" ucap ivander

"nggak, tinggal 3 hari lagi" ucap mamanya

"ingat ya van, kalau kamu nggak punya pacar dalam 3 hari ini mama bakalan mempercepat pertunanganmu dengan vanya" lanjut mamanya

"iya... mama tenang aja" ucap ivander

"yaudah kalau begitu, hati-hati disana" ucap mamanya menutup panggilan telepon tersebut

"sekarang mau cari pacar dimana?" ucap ivander sambil meneguk kembali minumannya

"kemarin kata nathan dia bakalan bantu, tapi sekarang pura pura amnesia, dasar teman bangsat" ucap ivander

"sekarang apa yang harus aku lakukan?" ucap ivander sambil berpikir

saat ia sedang berpikir tiba-tiba ada seorang wanita yang tidak sengaja menabraknya yang tak lain adalah zievanna

"sorry sir, sorry" ucap zievanna

ivander terus melihat wajah zievanna dan berkata "bukannya dia wanita waktu itu?"

"iya, zievanna" ucap ivander

karena mendengar namanya dipanggil zievanna langsung menjawab " ya, saya, ada apa?"

ivander menyunggingkan senyumannya saat zievanna berkata seperti itu

"lucu" ucap ivander

zievanna tiba-tiba pingsan dan hampir jatuh jika ivander tidak menangkapnya dengan cepat

"hei, kamu bermalam di hotel mana?" tanya ivander sambil menepuk-nepuk pipi zievanna namun zievanna tidak memberikan jawaban apapun

"hei"

"sekarang, bagaimana? apa dia aku tinggalkan saja disini, tapi ...itu berarti aku bukan pria sejati membiarkan seorang wanita dalam bahaya tapi kalau dia ikut denganku akan lebih bahaya lagi" ucap ivander

"tapi kalau aku tidak membawanya dia akan dalam masalah" ucap ivander bimbang

"baiklah, aku bawa saja dia ke hotel tempat aku bermalam sekarang, tapi ingat ivander jaga diri kamu jangan sampai kamu lepas kendali" ucap ivander mengingatkan dirinya

avataravatar
Next chapter