14 Bab. 14 'Bar'

langit cerah kini berganti dengan gelap menandakan siang hari telah pergi dan malam telah tiba

"huah... udah malam aja" ucap ivander

"perasaan tadi saat aku mau tidur masih siang, kenapa sekarang tiba-tiba udah malam aja" ucap ivander yang masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya

ia kemudian meraih ponselnya yang berada di atas nakas dan kemudian melihat pesan-pesan yang sedari tadi masuk saat ia sedang tidur

"dari jovinko" ucap ivander sambil membuka pesan jovinko

~oy van, kamu dimana? biasa nepati janji, ini kok nggak~ isi pesan jovinko

"astaga, aku lupa ngasih taunya" ucap ivander sambil menepuk jidatnya

~sorry jo, aku nggak bisa datang...aku lagi di china si nathan nggak bisa pergi karena perutnya sakit~ isi balasan pesan yang dikirim oleh ivander kepada jovinko

setelah ia membalas pesan jovinko ia kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya

hingga tak beberapa ia akhirnya selesai dan langsung mengenakan kaos berwarna putih dengan celana jeans

"akhirnya segar juga" ucap ivander

ivander kemudian kembali menuju tempat tidurnya dan kemudian merebahkan badannya sambil melihat pesan masuk dari jovinko

~yaudah, nggak apa... ntar pas kamu udah pulang aja baru kita ketemuan sambil bawa oleh-oleh ya, sebagai sanksi karena udah buat aku nunggu di bar sendirian~ isi pesan jovinko

"dasar jo...jo, nggak pernah berubah" ucap ivander kemudian mengetik balasan pesan untuk jovinko

~tenang aja, nanti aku bakalan bawa oleh-oleh kok~ tulis ivander kemudian mengirimkan pesan tersebut

tak beberapa lama ponsel ivander bergetar menandakan ada pesan yang masuk, tanpa butuh waktu lama ivander kemudian langsung membaca pesan tersebut

~serius ya, benda yang lagi trend disana~ isi pesan jovinko

saat membaca pesan itu ivander tersenyum dan langsung membalas

~iya, katanya benda trend disini sih pasir kalau nggak batu~ balas ivander

tak beberapa lama sebuah pesan kembali masuk ke ponsel ivander

~terkutuklah mereka yang bermain-main kepada temannya~ isi pesan jovinko

ivander kemudian tertawa saat membaca pesan tersebut

namun saat ivander akan membalas pesan tersebut, sebuah pesan dari jovinko kembali masuk

~katanya, teman yang nggak mau bawain oleh-oleh buat temannya, bakalan cepat mati~ isi pesan jovinko

ivander kemudian membalas pesan jovinko

~ampun jo, ampun~ balas ivander

setelah ivander mengirim pesan itu, jovinko kemudian membalas pesan tersebut

~jadi dibeliin nggak oleh-olehnya? kalau bisa yang agak mahal dikitlah, katanya udah CEO masa oleh-oleh buat kawannya yang murah~ isi pesan jovinko

ivander kemudian tersenyum kembali setelah membaca pesan itu dan kemudian membalas

~ini nih, teman nggak tau diri... udah dikasih hati minta jantung~ balas ivander

tak beberapa lama ponsel ivander kemudian bergetar lagi

~aku tau diri kok, cuman nggak tau duduk... haha,, aku mana ada minta hati mu ya van apalagi jantungmu kalau ku minta emang bakalan kamu kasih? kalau kamu kasih berarti kamu berani mati dong?~ isi pesan jovinko

setelah membaca pesan tersebut ivander kemudian tertawa dan kemudian membalas

~ampun jo, ampun,, iya deh bakalan aku beliin oleh-oleh yang mahal plus yang lagi trend disini~ balas ivander

tak beberapa lama pesan jovinko kembali masuk

~gitu dong daritadi~ isi pesan jovinko

ivander kemudian membalas pesan jovinko

~iya jo, iya~ balas ivander

setelah ivander mengirim pesan itu, jovinko hanya membaca dan tidak membalasnya lagi

"malam ini kemana ya?" ucap ivander sambil terus melihat ponselnya

"masa di hotel aja, nggak seru banget" gumamnya lagi

"gimana kalau ke bar" ucapnya sambil berhenti melakukan aktivitas yang sedari tadi dilakukannya

"oke juga, udah lama nggak minum" ucapnya kemudian langsung bangkit dari tempat tidur dan bergegas pergi meninggalkan kamar hotelnya

namun semenit kemudian ia kembali lagi ke kamar hotelnya untuk mengambil dompet yang ketinggalan di atas tempat tidur

"astaga, untung aja aku ingat...kalau nggak, mau bayar pakai apa nanti" ucapnya kemudian bergegas pergi meninggalkan kamar hotelnya

.....

"untung aja, harga kamar hotelnya per malam nggak mahal banget" ucap zievanna setelah masuk ke dalam kamar hotelnya

zievanna kemudian duduk ditepian tempat tidur setelah meletakkan kopernya ke dalam lemari yang ada di kamar hotelnya

"sekarang apa yang harus aku lakuin?" ucap zievanna

setelah mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba ponsel zievanna berdering dan zievanna kemudian langsung menerima panggilan itu karena yang meneleponnya adalah pricillia

"gimana hasil rapatnya zie? lancar?" tanya pricillia

"Apanya yang lancar, rapatnya aja di tunda" jawab zievanna

"hah? kenapa kok bisa di tunda?" tanya pricillia

"katanya, bosnya lagi ada rapat penting jadinya nggak bisa datang" jawab zievanna

"astaga, jadi kenapa nggak langsung balik aja ke indonesia?" tanya pricillia

"astaga lia, asal kamu tau aja ya, tiket pesawat dari indonesia ke sini itu mahal tau" jawab zievanna

"yang bilang murah siapa zie?" ucap pricillia

"dasar" gumam zievanna

"jadi sekarang kamu lagi ngapain?" tanya pricillia

"lagi duduk aja" jawab zievanna

"nggak kemana-mana?" tanya pricillia

"emang mau kemana? ini beijing pricillia bukan jakarta" jawab zievanna

"yang bilang kamu di jakarta siapa?" ucap pricillia

"astaga lia" ucap zievanna

"lebih baik kamu pergi jalan-jalan, ntah ke mana gitu daripada di hotel aja, sayang tau" ucap pricillia

"pinginnya sih gitu, tapi nggak tau mau kemana" ucap zievanna

"katanya bar disana keren-keren loh zie" ucap pricillia

"terus?" ucap zievanna

"ya, kalau nggak kamu ke bar aja" ucap pricillia

"ngapain disana?" tanya zievanna

"tidur zie, tidur" jawab pricillia

"kalau untuk tidur bagus di hotel aja" ucap zievanna

"astaga zie, emang kamu nggak tau bar itu apa? " tanya pricillia

"nggak, emang bar itu apa?" tanya zievanna

"bar itu tempat yang nyediain minuman beralkohol gitu" jawab pricillia

"astaga, kan kamu tau sendiri aku nggak bisa minum alkohol" ucap zievanna

"yaudah, kamu kesana terus minum air mineral aja kalau nggak bisa minum alkohol" ucap pricillia

"emang bisa?" tanya zievanna

"ntah nggak tau, belum pernah coba soalnya" ucap pricillia

"dasar pricillia!" ucap zievanna

"yaudah ke bar aja daripada nggak ada kerjaan bagus ke bar sekalian nambah pengalaman, mana tau ketemu cowok ganteng" ucap pricillia

"lia, lia... apa dipikiran kamu cuman ada cowok ganteng aja?" tanya zievanna

"enak aja" jawab pricillia

Zievanna kemudian tertawa ketika mendengar jawaban pricillia

"kamu jadi nggak pergi ke barnya?" tanya pricillia

"jadi, jadi biar nambah pengalaman" ucap zievanna

"gitu dong, nanti kalau kamu udah disana jangan lupa foto terus send ke aku ya" ucap pricillia

"foto aku atau foto barnya?" tanya zievanna

"barnya dong, ngapain juga foto kamu? nggak ada manfaatnya, buat ngusir tikus aja nggak mempan" jawab pricillia

"cihh... dasar, yaudah kalau gitu aku tutup ya" ucap zievanna

"iya, hati-hati disana" ucap pricillia kemudian memutuskan panggilannya

avataravatar
Next chapter