10 Bab. 10 'Homo'

mentari kini telah terbit, hiruk-pikuk suara kendaraan kini mulai terdengar namun tidak bisa mengalahkan suara alarm yang terus saja berdering sejak tadi

"hari ini ada kegiatan apa aja?" ucap ivander sembari menguap

ia lalu melamun, namun tidak lama ia lalu bangkit dari tempat tidurnya untuk bersiap

ivander kini telah selesai berpakaian, dia mengenakan kemeja berwarna baby blue dengan setelan navy dan dasi berwarna biru

"kenapa kamu bisa ganteng ini ivander?" ucapnya di depan cermin sambil memalingkan wajahnya ke kiri dan ke kanan

.....

"vander" panggil riela saat ivander sedang menyantap sarapannya

"iya ma? kenapa?" tanya ivander

"mama sama papa minta maaf ya kalau selama ini kami selalu memaksa kehendak kami" ucap riela

"semua udah berlalu ma, lupakan saja, dan setelah vander pikir-pikir kalau aku tidak mengikuti kata mama dan papa mungkin aku nggak bakalan jadi CEO seperti ini" ucap ivander

"lantas kapan kamu akan mengenalkannya kepada kami vander?" tanya nicco

"cepat atau lambat pasti vander akan kenalkan sama papa dan mama" ucap ivander

"vander" panggil riela

"iya ma? ada apa?" tanya ivander

"kamu nggak homo kan?" tanya riela

"kenapa mama bicara seperti itu?" ucap ivander tidak percaya

"karena teman dekat kamu cuman Nathan, mama nggak pernah lihat kamu dengan wanita" jawab riela

"mama menyepelekan aku ya, mama tenang aja aku bukan homo ma... aku masih suka cewek kok" ucap ivander

"dan juga saat mama ke kantor kamu, banyak rumor yang bilang kalau kamu sama Nathan itu seperti hubungan suami istri, perhatian dan jalan selalu bareng" ucap riela

"itu hanya rumor, mama juga taukan kalau dia CTO dan pasti selalu ada urusan dengan ivander yang artinya kami pasti selalu ada kesempatan ketemu untuk bahas masalah tertentu" ucap ivander

"jadi yang dikatakan mama tadi nggak benar kan vander?" tanya nicco

"ya tentu nggak benarlah papa, ivander masih suka cewek dan Nathan juga gitu" ucap ivander

"baguslah kalau begitu nak, mama takut kamu seperti itu" ucap riela

"vander juga nggak mau ma" ucap ivander

avataravatar
Next chapter