"Kan yang luka gue, kenapa jadi lo yang nangis Al?" tanya Mikael sambil menghapus jejak air mata di pipi Aleena.
"Ya kan aku juga ngerasain apa yang kamu rasa, El!" ucap gadis itu langsung menaikkan volume suara yang membuat Mikael pun sontak menutup telinga.
"Mana bisa kayak gitu," jawab Mikael masih menggunakan logikanya sebagai anak IPA.
"Aku bilang bisa ya berarti bisa!" Sentakan Aleena sepertinya tak bisa diganggu gugat. Mikael pun akhirnya memilih untuk diam dan mendengar apa yang Aleena ucapkan.
Secara tiba-tiba, Aleena bangkit dari posisinya. Gadis itu menarik tangan Mikael dan menggeret lelaki itu untuk masuk ke dalam kamar mereka.
Seperti yang Mikael batin kan sebelumnya, ia hanya diam saat Aleena menariknya ke dalam kamar. Jika ia banyak bicara, ia yakin Aleena pun akan turut andil dalam menghajarnya.
"Buka baju kamu sekarang!" ucap Aleena dengan raut wajah datar. Sedangkan Mikael, mata lelaki itu langsung membola mendengar perintah dari Aleena.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com