webnovel

PERTAMA BERTEMU.

"Rossa!" panggil salah satu rekan keja Rossa.

"Ya!" sahut Rossa seraya mencari sumber suara.

"Kamu di panggil, pak Kim."

"Aku, kenapa, ya?" tanya Rossa yang ketakutan untuk masuk ruangan managernya. Dengan gugup dan wajah yg pucat, Rossa menuju ruangan managernya.

Dengan langkah yang gugup dan wajah yang pucat Rossa menuju ruangan managernya. Selangkah sebelum sampai di depan pintu ruangan managernya Rossa menarik nafas dalam-dalam.

Tok.... tok.... tok....

Rossa mengetuk pintu ruangan manager.

"Masuk," perintah dari dalam ruangan yang menandakan Rosa di persilahkan masuk.

Setelah mendengar suara lelaki dari dalam ruangan tersebut, dengan pelan Rossa mendorong pintu itu. Rossa dengan tatapan penuh khawatir melangkah menghadap kepada pak kim.

"Selamat siang. Pak, apakah anda memanggil saya?" tanya Rossa dengan nada bergetar.

"Iya, Rossa," jawab pria berumur 37 tahun tersebut.

"Ada apa ya, Pak?" tanya Rossa.

"Begini, nanti sore ada tamu spesial akan datang ke toko kita. karena kita kekurangan karyawan saya minta kamu lembur untuk melayani tamu itu," jelas pak kim dengan tatapan penh harap terhadap Rossa.

"Oh, saya kira ada apa Pak. baiklah saya bersedia." Rossa dengan lega meninggalkan ruangan managernya setelah mendengar perintah untuk pergi.

Rossa yang tidak memikirkan apapun kembali bekerja dengan rekan-rekannya. Hal seperti itu sering terjadi di toko tempat Rossa bekerja.

Rossa yang seharusnya selesai bekerja pukul 17:00 kini hanya mengambil istirahat sejenak sebelum tamu itu datang.

***

"Rossa!" panggil jenie, rekan kerja Rossa.

"Ya!" sahut Rossa.

"Apa kamu tahu tamu yang aan datang?" tanya Jenie dengan mengunyah makanan yang di ambil dari mangkok Rossa. sedangkan Rossa hanya menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak tahu tamu yang akan datang.

Saat jenie dan Rossa sedang berbincang tiba-tiba salah satu rekan kerja mereka datang dengan tergopoh-gopoh memberitahu bahwa tamu spesial tersebut telah datang. Rossa yang belum selesai makan segera menutup tempat makannya dan berlari kecil untuk menyambut tamu tersebut.

Jenny, Rosa dan beberapa karyawan lain berdiri untuk menyambut tamu. Hal seperti itu sering terjadi di toko mereka jadi mereka tidak bingung lagi untuk menyambut mereka.

Mobil putih berhenti tepat di pintu masuk toko tersebut. Dengan sigap security membantu membuka pintu mobil untuk tamu tersebut. Dan keluarlah seorang pria tampan yang tak asing di mata para pegawai toko. Bahkan beberapa karyawan yang tanpa sadar melihat tanpa berkedip.

"Selamat datang!" sambut para karyawan dan karyawati untuk menyambut tamu yang mulai memasuki toko.

"Itu aktor Minhyun, kan?" tanya jenie pada Rossa dengan berbisik.

"Aku tidak tahu," jawab Rossa dengan cuek. Iya memang terkenal dengan sifat dingin terhadap pria. Hal itu terjadi bukan karena sebab melainkan karena ayahnya meninggalkan dirinya dan ibunya karena tergoda oleh wanita lain. Semenjak saat itu ia mulai merasa kecewa terhadap pria.

Pernah sekali ia memiliki seorang kekasih, namun hal yang sama terjadi kepadanya ia dicampakkan begitu saja oleh sang pria karena seorang wanita lain.

Saat semua pegawai wanita mulai tebar pesona terhadap minhyun, berbeda dengan Rossa. Rossa malah merasa kesal karena Minhyun tak kunjung memilih baju yang ia inginkan.

Setelah beberapa menit kemudian, asisten minhyun memberikan beberapa pakaian kepada Rossa.

"Baik akan segera saya proses," ucap Rossa setelah menerima beberapa pakaian dari asisten Minhyun.

Setelah beberapa langkah Rossa meninggalkan mereka, Minhyun memanggil asisten pribadinya untuk mendekat.

"Awasi gadis itu!" bisik Minyun terhadap asisten pribadinya.

"Apa kamu mencurigai sesuatu terhadap wanita itu?" tanya asisten pribadinya.

"Tidak, ikuti saja apa yang ku perintahkan!" jawab Minhyun. Dan ia membisikkan sesuatu lagi kepada asistennya.

Setelah mendengarkan bisikan dari minhyun asisten tersebut kembali ke meja kasir untuk mengambil dan membayar baju yang dipilih oleh minhyun.

"Silahkan PIN nya," ucap rasa terhadap asisten pribadi minhyun yang berada di hadapannya.

'tit.... tit.... tit....'

Setelah menekan beberapa digit nomor pada mesin pembayaran, Asisten pribadi minhyun menoleh ke arah Minyun dan mengedipkan sebelah matanya. Setelah melihat kode itu. Minhyun berdiri dan kembali ke mobilnnya.

"Terima kasih," ucap Rossa kepada asisten pribadi Minhyun.

"Apa boleh saya minta bantuan mu?" tanya asisten pribadi Minyun.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong bawakan belanjaan ini kemobil saya, saya ingin ke toilet."

"Oh, dengan senang hati." Tanpa curiga dan berfikir panjang Rossa segera menenteng beberapa paper bag ke mobil hitam yang terparkir di depan tokonya. Tidak hanya Minhyun. Beberapa pelanggan biasanya melakukan hal yang sama. Jadi, Rossa tidak curiga sedikitpun. tapi Jenie merasa aneh dengan sikap Shine dan Minhyun hari itu. Jenie mencoba memberi tahu Rossa agar hati-hati. namun Rossa tidak menghiraukan ia tetap membawa belanjaan Minyun kedalam mobilnya. seperti yang diduga oleh Rossa tidak terjadi apa-apa setelah menaruh semua belanjaan pada mobil Minhyun. Tapi tanpa ia sadari sejak saat itulah ia di pantau oleh Minhyun dan asistennya yang bernama Shine.

Orang suruhan Shine mulai di kerahkan untuk mengikuti Rossa dan mencari tahu tentang Rossa. Minhyun yang selalu terpikir oleh wajah Rossa membuatnya gundah ingin mendapatkan laporan terbaik tentang gadis itu.

"Apa dia mempunyai hubungan dengannya?" batin Minhyun yang memikirkan wajah Rossa.

"Atau mungkin itu dia!" Minhyun masih berperang dengan hatinya karena ingin mengetahui tentang Rossa dan orang di masa lalunya.

Next chapter