webnovel

25 Desember 2019

Hari yang tenang. Hari yang paling ku dambakan dimana aku menghabiskan waktuku seharian dikamar. Ketika itu, hujan turun dengan derasnya seakan akan menolak umat manusia untuk berlibur. Entah apakah hanya aku yang sesenang ini karena hujan yang turun itu. Ruangan petak yang menyesakkan ini, dengan kasur yang pas pas untuk diriku sendiri dapat membuatku nyaman dan tenang. Aku mulai beranjak bangun dari zona nyamanku. Aku duduk menatap keluar dari jendela apartemenku. Awan menggulung hitam berlomba lomba diantara mereka siapakah yang akan mencapai garis akhir. Sebuah cahaya terang dari langit yang seakan akan menyentuh bumi itu mulai mengagetkanku dan menyadarkan ku dari lamunanku. Aku terlalu asik menyaksikan awan itu sampai sampai lupa bahwa sudah saatnya makan siang dimana sarapan pun belum sempat kusantap.

Aku senang bahwasannya mereka juga tidak dapat berlibur dan bersenang senang sepertiku. Terima kasih hujan, pikirku.

"Merry Christmass, Oliivv.." kata seorang perempuan yang tiba tiba membuka pintu kamarku tanpa sepengetahuanku dan membangunkanku dari lamunanku. Beliau adalah mamaku, mama kesayanganku. Mengapa dia menjadi kesayanganku ? Jawabannya adalah karena aku hanya punya satu mama, jadi hanya dia lah yang aku sayang. hahahaa..

Namaku Olivia, aku tidak ingin memberitahukan nama lengkapku karena aku kurang nyaman. Aku kerap dipanggil Oliv atau Olip. Aku hanyalah remaja 16 tahun biasa yang pendiam dan hanya bercerita pada buku. Menulis adalah kesukaanku. Seperti kerbau yang membutuhkan burung untuk memakan kutu kutunya, aku membutuhkan buku untuk semua kegelisahanku. aku bercerita, mencatat, dan berekspresi pada buku sebagai keseharianku. Aku susah dalam beradaptasi dan berteman. Teman adalah sesuatu yang langka dalam hidupku. Karena itu, aku heran darimana kado ini berasal. Hujan deras itu membuatku penasaran, siapa yang berlari menerobos hujan guna untuk memberiku sebuah kado. Kado ini berukuran 10 cm x 10 cm dengan kertas kado berwarna hijau mempertandakan natal. Orang itu membunyikan bel. Karena ibuku sedang pergi ke lantai bawah, maka aku yang membuka pintu dan betapa terkejutnya aku ketika aku melihat sebuah kado terletak didepan pintuku dengan tulisan tertuju padaku. Aku berlari menuju lift, tetapi lift tersebut sudah tidak berada dilantaiku dan menuju lantai bawah.

Siapa dia ?

Aku lantas membawa kado tersebut masuk ke dalam apartemenku dan mulai menebak nebak. Tapi tidak ada satu orangpun yang terlintas dipikiranku. Tidak lama kemudian mamaku pulang dan aku langsung berlari menuju ke arahnya.

"Maaam, mama ada jumpa teman sekelasku atau orang yg kukenal saat naik ke sini ?" tanyaku.

"Teman sekelasmu ? siapa oliv ? Ada yang datang yaa ?" tanya mamaku balik.

"Yah, aku juga gaktau mam.. Makanya aku nanya ke mama" balasku.

"Mama gak liat tuh, Mama cuma jumpa satpam tadi dibawah." balas mama.

"ihh apaan sih mama, maksudku yang mungkin naik ke atas lo mam." jelasku.

"Satpam juga mungkin naik ke atas kan liv, lagian satpam juga kenalanmu. Tadi kamu bilang temanmu atau orang kenalanmu. Yakan ?" balas mama.

"Iya bener sih, udah ah mam" Balasku sebel.

"Kamu sudah makan, liv ?" tanya mama perhatian.

"Belum mam, ini ada kado nyasar mam, jadi aku sempat heboh dari siapa. Makanya aku nanya ke mama." Jelasku.

"Hah ? ada kado nyasar ? Sini coba mama lihat" Kata mama yang langsung mengambil kado itu dari tanganku.

"Gimana yang nyasar sih liv ? Jelas jelas disini tertulis untuk Olivia. Ini jelas jelas buat kamu" Jelas mama.

"Yah tapi siapa yang ngasih ? itu gak mungkin banget loh mam." Balasku.

"Yasudah terima saja liv, kali aja ada yang mau berteman denganmu" Balas mama.

aku pun meletakkan kado tersebut di kamar dan aku langsung makan siang dengan mama.

aku tidak bisa berhenti memikirkan, siapa yang memberikan kado ini.