webnovel

chapter 01.

Suatu hari di hari yang cerah, angin berhembus serta menyebabkan daun daun yang ada di pepohonan mulai berguguran.

Dan dalam kurun waktu yang singkat cuaca mulai berubah, dari cerah menjadi berawan di lanjutkan dengan turunnya air hujan secara perlahan. Aku yang saat itu tengah berada di luar rumah mulai berlari mencari tempat untuk berteduh.

"Wah apes banget tiba tiba hujan, padahal masih ada dua lamaran lagi yang belum aku taruh."

Gumam diriku saat itu sembari membersihkan lamaran yang terkena sedikit air hujan.

"Hem sepertinya hujan ini akan sedikit lama, apakah lebih baik aku pergi ke mini market depan sana untuk membeli payung."

Setelah berpikir sejenak aku mulai berlari ke arah mini market sembari menghindari air hujan dengan cara menepi ke sebuah bangunan.

Dan secara tidak terduga di saat aku tengah berlari, aku mulai terpeleset karena licinnya pijakan yang ada di bawah kakiku.

kepalaku terbentur ke pembatasan trotoar dengan cukup kuat, lalu mulai terdengar suara suara aneh di dalam kepalaku.

"Mengecek status host, keadaan saat ini hampir kehilangan kesadaran terancam kematian!"

Suara itu terdengar bergema di kepalaku, perlahan saat darah mulai keluar dari belakang kepalaku.

"Ah, apa aku akan mati Aku bahkan belum sempat mendapat pekerjaan lagi, dan juga aku masih jomblo!"

Ucap ku dengan penuh rasa kesal dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Memulai membuat tubuh baru host, apa yang di inginkan oleh host?"

Dengan sayup sayup aku melihat sebuah layar di depan mataku, dan dengan berpikir jika aku akan segera mati aku mulai berpikir jika itu hanya sebuah halusinasi.

"Apakah ini suara Tuhan, huh bisakah aku mendapatkan kehidupan yang lebih baik jika reinkarnasi itu ada, hahaha."

Lalu setelah itu aku pun mulai kehilangan kesadaran di saat kematian menghampiri diriku, setelah hujan reda beberapa orang yang lewat mulai mengerumuni jasadku.

Dan entah berapa lama setelah aku kehilangan kesadaran saat aku membuka mata, secara mengejutkan aku berada entah di mana.

"Huh dimana ini a ... Aku belum mati?"

Tanya diriku yang penuh dengan rasa bingung

Serta penasaran dengan apa yang terjadi.

Saat itu pemandangan di depan mataku benar benar sangat luar biasa, bisa di bilang tidak bisa di percaya dengan akal sehat.

"Hah! Sial itu mengagetkan diriku!"

Setelah aku menengok ke arah samping aku berteriak karena terkejut dengan apa yang telah aku lihat.

Seakan tidak percaya dengan apa yang ku lihat aku mulai mendekati hal tersebut dan mulai menyentuh nya.

"Wah ... ini nyata, bukan kah naga hanya makhluk mitologi atau semacamnya?"

Aku menyentuh mayat naga yang berada di samping diriku setelah tersadar.

Lalu suara yang diriku dengar saat tengah sekarat mulai muncul kembali mengejutkan diriku.

"Selamat kepada host karena telah membunuh seekor true dragon!"

Suaranya terdengar seperti seorang wanita Ai yang berbicara dengan sangat kaku.

"Huh suara ini lagi, ehem apa aku telah tereikarnasi seperti novel novel yang sering ku baca?"

"Benar, host lebih tepatnya telah mengambil inang dari seorang Demon yang tengah sekarat menuju kematiannya."

Aku mulai sedikit paham dengan apa yang di jelaskan oleh suara itu, bisa di bilang aku tidak tereikarnasi melainkan menyatu dengan tubuh seseorang yang tengah sekarat.

"Kalau begitu bukankah aku sekarang adalah seorang Demon sesuai yang dia jelaskan?"

Lalu suara itu juga menjelaskan dengan detail tentang tubuh baruku saat ini.

Kurang lebih dia menjelaskan tentang situasi saat aku mulai menyatu dengan Demon ini, saat itu dia sedang berada dalam situasi yang cukup parah.

Dia tengah di kejar oleh seekor naga yang saat ini ada di sampingku. Tubuhnya yang terluka karena serangan mulai melemah.

Di saat saat sekarat jiwa ku mulai masuk dan menyatu dengan tubuh Demon ini. Bukan hanya itu, karena kondisi saat itu sedang dalam kondisi yang sangat buruk.

Tubuh baruku yang sedang dalam keadaan tidak memiliki kesadaran mulai bergerak dengan sendirinya dan membunuh true dragon itu dengan cukup mudah.

Karena saat seorang Demon membunuh makhluk yang jauh lebih kuat dari dirinya di akan mulai berevolusi ke tingkatan ras yang lebih tinggi.

"Jadi kau bilang ras ku saat ini archdemon?"

"Benar host adalah ras tingkat tiga dari ras demon, tingkat awal adalah demonic, tingkat kedua demon, tingkat ketiga archdemon, masih ada tingkatan lanjut dari ras demon."

Demonic adalah ras terlemah dari demon, demon merupakan darah asli keturunan demon, sedangkan untuk demonic tidak.

Mereka adalah ras lain seperti manusia, monster ataupun lainnya yang terobsesi dengan ras demon dan mendapatkan demon seed.

Sedangkan untuk Arch Demon adalah demon tingkat lanjut yang memiliki kemampuan jauh lebi tinggi dari pada demon biasa.

"Kalau begitu apa aku merupakan makhluk superior di antara ras ku?"

Tanyaku dengan wajah penuh pertanyaan sembari melirik ke arah mayat naga yang berada tepat di depan diriku.

Dengan tubuh besarnya aku masih tidak percaya bahwa aku telah membunuh seekor naga, dan bahkan naga tingkat lanjut true dragon.

"Benar, host saat ini jauh lebih kuat dari demon lainya bahkan setara seekor wyvern."

"Wyvern ... Bukankah aku bisa membunuh true dragon?"

"Di karena kan alasan khusus host mampu mengalahkan true dragon, dalam kondisi normal host bahkan akan kesulitan melawan seekor naga!"

Jadi alasan khusus itu memungkinkan aku melampaui batas normal dari kemampuan yang aku miliki.

Lalu aku mulai beranjak berjalan dari tempat

aku tersadar tadi, saat aku keluar dari goa besar itu. Aku mulai melihat dunia tempat aku berada saat ini.

Pemandangan yang indah dari dunia yang di penuhi dengan pepohonan tanpa adanya satupun bangunan pencakar langit, bahkan alam pun terlihat masih asli tanpa campur tangan manusia.

"Wah ... Sial ini indah sekali."

Mataku menatap kebawah melihat pepohonan yang berjulang tinggi ke atas dan danau serta hewan hewan yang memenuhi hutan.

"Anu, aku harus memanggilmu apa ... Kau tahu ini akan sedikit canggung jika kau tidak memiliki nama panggilan!"

"Host dapat memanggilku dengan sebutan yang host inginkan!"

"Ah begitukah ... Bagaimana dengan sistem, itu cukup familiar di dunia lamaku."

"Ya."

"Hahaha..."

Mendengar jawaban datar dari sistem membuat ku secara reflek tertawa canggung. Aku pun mulai menuruni goa yang berada tepat di atas sebuah bukit tinggi.

Karena penjelasan sistem aku tidak ragu untuk turun dengan cara yang sangat ekstrim. Aku melompat dari tebing tinggi dengan penuh percaya diri.

"Wah ... Ini luar biasa aku bahkan tidak terluka!"

Tanah yang berada di bawah kaki ku hancur karena sebuah benturan akan tetapi aku sama sekali tidak mendapatkan sebuah cidera.

"Apa ini tubuh fisik seorang demon, bukankah ini seperti sebuah besi."

Lalu aku mulai berjalan memasuki kedalam hutan, sambil melihat ke arah samping kiri dan kanan dengan seksama.

Tidak lama setelah aku berjalan, aku Secara tidak sengaja melihat sebuah desa. Desa tersebut di huni oleh kelompok goblin.

"Huh ... Makhluk kerdil bertelinga panjang dan berwarna hijau, apakah itu seekor goblin?"

Tanya ku sembari menatap ke arah desa dari semak semak sembari bersembunyi.

"Benar, mereka adalah monster humanoid yang memiliki akal dan hidup berkelompok."

Jawab sistem kepada ku.

End Of chapter 01.

Thanks for reading semoga kalian suka novel baru garapan ku.

terimakasih sudah membaca karya ku.

MARTINFERDIANSAH12creators' thoughts
Next chapter