7 7

Bukankah hidup ini terlalu dianggap rumit oleh orang lain. padahal pada dasarnya sangat sederhana, manusia hidup untuk memenuhi hasratnya. Kebutuhan untuk aman dan kebutuhan untuk diakui adalah pondasi awalnya. Hal itu bisa dilihat dimana saja. bahkan disekolah ini. para murid disekeliling memilih lingkaran interaksi yang menurut mereka dapat memenuhi kebutuhannya. Mereka yang ingin dicap sebagai anak pintar bergaul bersama dengan sesamanya. Mereka yang ingin memiliki lingkaran sosial yang luas bergaul dengan sosok yang menarik perhatian. Ash telah menyaksikan itu dimana-mana. Manusia seperti magnet mereka yang memiliki daya tarik yang terkuat dapat menarik yang lain.

Suara bel berbunyi memberitahukan telah berakhirnya pelajaran pada kelas pagi. Beberapa siswa terlihat bersegara keluar bersama kelompok mereka masing-masing, ada diantara yang tinggal di kelas untuk sekedar mengobrol mengenai pelajaran yang berjalan barusan dan ash hanya bisa menyaksikannya dengan mata mengantuk.

Sejujurnya ash hanya ingin menghabiskan masa-masa istirahatnya dengan merokok sebatang saja. tapi karena prasyarat yang diajukan kepala sekolah untuk tidak melanggar apapun peraturan apabila ingin diterima secara resmi disini.

Pada akhirnya ash terlihat kebosanan. Ash bahkan belum mendapatkan satu teman pun semenjak dia datang ke sekolah ini. sudah beberapa hari sejak hari pertama dia datang ke sekolah. sebuah perkenalan yang mengubah segalanya. Malangnya, laki-laki ini juga sekelas dengan Lisa, Wanita yang menyerang ketika dia datang pertama kali. kabar miring dan rumor-rumor pun beredar semakin menjadi-jadi sehingga mustahil untuknya menghilangkannya. Mereka semua sekarang mungkin telah melabelinya sebagai seorang yang buruk dari luar tembok.

Ada kalanya Ash mendekati mereka untuk berteman, namun mereka malah dan menjauhi dia. Hal ini terus saja terjadi bahkan ini kejadian yang terus berulang disekolah sebelumnya yang menyebabkan Ash mengalami pengalaman kesendirian. Fakta bahwa dia memiliki prilaku buruk bukanlah hal paling utama. Manusia hanya melihat penampilan, untuk itu manusia ter

sesat. Ash yang memiliki wajah yang tidak ramah adalah faktor kenapa banyak orang menganggap dirinya orang yang membahayakan. Bayang-bayang dari masa lalu terus menyeret Ash, dia tidak bisa tidak berpikir ketika bosan. Sungguh menyedihkan, katanya dalam hati.

Dalam kesendiriannya dikelas, Ash hanya pura-pura tertidur berharap istirahat segera selesai.

Hei kau kenapa kau selalu sendirian?

Seorang lelaki memanggil ash dari belakang, Ash segera mengenggok kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya. Namun, ash tidat mendapati siapapun. Dirinya berpikir ini mungkin ilusi yang diciptakan oleh pikirannya. Namun, ash secara tiba-tiba terjungkal dari kursinya. Dia terjatuh ke lantai. Dan mendapati orang yang menjatuhkannya adalah Rey, pria yang mengantarnya ke asrama.

Hei ayo ikut aku!

Sialan kau, ya. Kau tahu ini menyakitkan.

Rey pun tanpa aba-aba segera pergi keluar ruangan kelas. Namun ash tidak mengikuti langkah rey. Dia terdiam membenarkan kursi nya.

Hey bodoh, kubilang ikuti aku. Kata rey, dia kembali ruangan kelas, untuk mengajak Ash

Kemana kau membawaku?

Kau tak perlu banyak tanya, sudah ikuti saja.

ash akhirnya memutuskan mengikuti rey dari belakang tanpa tahu kemana arah tujuannya. Ini merupakan pertama kalinya dia keluar kelas setelah kesekian kalinya dia berencana untuk mengelilingi bangunan sekolah.

Setelah melewati menuruni tangga dan lorong, mereka akhirnya sampai ke kantin sekolah. Kantin sekolah sangat berbeda dengan kantin di asrama, selain lokasinya yang besar dan dapat menampung jumlah hingga ratusan.

Kau tampak kaget dengan makanan disini? Apa kau belum pernah kesini sebelumnya?

Belum, aku malah baru tahu kalau ada tempat semacam ini disekolah.

Dasar payah.

Mereka berdua pun masuk antrian bersama para murid, beberapa dari mereka berdesakan untuk mengambil makanan yang masih tersedia. Sementara itu, Ash melihat dari counter kantin sosok yang dikenalnya. Dia menyapa Ash lebih dulu. Dan Ash membalasnya dengan ramah.

Hi, Ash. kita bertemu lagi. Kau sudah berseragam sekarang.

Hi Nyonya sofi, ya terlihat sedikit aneh sebenarnya. Aku belum terbiasa dengan seragam ini.

Tidak, itu sungguh cocok. Kalau begitu ambil ini, aku tahu kamu lapar!

Anda sangat baik sekali, terima kasih.

Akhirnya Ash mendapatkan makanan yang telah dia nantikan. Dia mencari tempat untuk duduk namun semua telah terisi oleh para murid. Mereka semua terlihat bergerombol dengan orang-orang yang dikenal.

Sementara Ash hanya melihat-lihat, para murid masih terlihat masih menatap dan membicarakan rumor yang beredar. Ash tidak begitu paham mengapa menerima murid pindahan itu bagaikan sebuah dosa, dalam sekolah ini. dia hanya bisa pasrah terhadap kondisi sekolah ini.

Seorang anak laki-laki tiba-tiba datang menerobos kerumunan para siswa yang mengantri. Ash langsung mengenalinya, laki-laki itu memandang Ash dengan tatapan tidak suka. Dia adalah erwin. sejak pertama kali dia datang, dia selalu menganggu Ash. tidak di asrama dan sekolah dia selalu datang untuk mengejek Ash, namun Ash selalu bisa membalas ejekannya sehingga dia berakhir dengan kemarahan kepada Ash.

hei orang asing, kau masih hidup ya! Ternyata kau tidak punya malu

apa maumu badan besar! Kau tidak kapok-kapok ya! Hari ini aku menyerah kau bisa ambil kemenangan hari ini untukmu!

Hari ini aku datang untuk keperluan lain.

Laki-laki gendut itu memberikan kertas kepada Ash.

Bacalah dan datanglah! Paham!

Ash mendadak kaget dengan perbedaan perilaku Erwin, dia tidak melihat sikap agresif dan offensif kali ini. setelah memberikan kertas itu dia lalu pergi entah kemana.

Apa itu? sahut Rey tiba-tiba datang dari arah belakang.

Darimana saja kau? Aku mendapatkan undangan tidak jelas dari erwin!

Wow, kau populer tampaknya langsung mendapatkan undangan pesta! Selamat kejayaan masa mudamu akan datang!

Pesta apaan ini? kenapa tampak meragukan.

entahlah. cara paling mudah adalah memastikannya, bukan?

bagaimana denganmu? apa kau tidak ikut juga?

tidak tahu, kita lihat nanti tapi tampaknya menyenangkan. Tapi sebelum itu mari kita habiskan makanan kita!

Selagi Ash dan Rey berjalan mencari tempat untuk menghabiskan makanan mereka. Ash berpikir bahwa sejauh ini dia berpindah sekolah mungkin sekolah ini akan memiliki akhir yang baik untuk dirinya. Laki-laki itu tersenyum sendiri memikirkan hal itu.

avataravatar