webnovel

Bab 80. Aku Mohon Bangunlah!

"cepat cepat !!" karin langsung melangkah cepat, sepertinya mereka sudah ketahuan

"BRENGSEK"

Lexsa menangis senang sekaligus sedih, dia selalu datang padanya kapanpun dia butuhkan, tapi fakta yang baru saja dia dapatkan sudah cukup membuatnya merasa hancur. Dia hancur bahkan sebelum di hancurkan oleh musuh mereka. Lelaki itu datang dengan semua lelaki dalam dalam keluarganya, bahkan mantannya juga ada disana, menodongkan pistol kearah musuhnya.

"kakak" gumam lexsa, dengan air mata yang terus mengalir, menatap marah sekaliguus takut kearah lelaki itu, lelaki yang dia cintai.

"selamatkan aku"

****&

"bawa dia ke mobil, " karin menatap heran, mereka sudah hampir mencapai dermaga, dan sekarang, Beny menyuruh orang-orangnya membawa lexsa kembali ke mobil,

"hentikan mereka" Alex berteriak murka, saat di depannya Alexsa di seret paksa oleh orang suruhan beny

DORRR

Bunyi peluru yang di lepaskan, melesat cepat menumbangkan seorang lelaki bertubuh kekar, yang sedari tadi menyeret lexsa denan kasar

"AAAaaaa" Lesa berteriak takut, di depannya lelaki itu bersimpuh tak bernyawa, rasanya dia ingin pinsan sekarang juga, tapi lagi dan lagi dia di paksa untuk kembali sadar. Saat tangannya di tarik paksa oleh orang laiin

"beny, lepas lepas kan aku!" Lexsa memberontak takut, sebagian dari dirinya tidak mengiinkannya untuk masuk dalam mobil yang terparkir indah di depannya

"lepaskan dia brengsek." Beny menatap tak percaya di sekelilingnya berdiri pria berbaju hitam . yang bahkan beberapa dari mereka pernah dilihatnya berkeliaran di pasar gelab.

"kau tidak akan bisa lepas Beny" beny menatap ken penuh tanya. Dari dulu dia penasaran dengan lelaki ini. Dia tau lelaki itu bukanlah orangyang bisa dia singkirkan semudah itu. siapa lelaki itu

"kakak" Lexsa berteriak dengan suara tertahan. Alex menggeram kesal, sekarang bahkan dia juga harus menghadapi semua anak buah beny iini.

"cepat jalan!!",dia harus cepat membawa gadis ini pergi . biarlah orrang-orangnya yang mengurus musuh-musuhnya itu. beny tertawa licik, lihatlah bagaimana ketakutannya gadis disampingnya ini,

"tenanglah sayang,, sebentar lagi semua rasa sakit ini akan hilang" lexsa menangis ketakutan,, sekelebat ingatan masa lalu kembali berputar di kepalanya bagaikan mimpi buruk yang terus berputar-puttarr dalam kepalanya

"suara siapa itu"

" kakak toloong aku, "

Lexsa rasanya ingin menjambak rambutnya sekarang juga, suara-suarra gadis kecil yang menjerit ketakutan terus berputar-putar dalam kepalanya

"lepaskan kau brengsek" beny tertawa senang, sambil memainkan pisau kecil di tangannya. Dan mulai membawanya mendekat ke lengan lexsa yang terbuka.

"tidak perlu taku sayang, inni tidak akan sakit" beny tersenyum setan, dengan pelan di tekannya benda perak itu sampai masuk sedikit dalam menyebabkan darah merembes keluar. Lexsa meringis pelan, bahkan saat pisau itu kembali melukai lengannya di tempat yang berbeda, dia tidak bs berbuat apa-apa. Rasanya semua saraf nya mendadak jadi beku.

"Shhit!!, bagaimana mereka bisa menyusul kita secepat itu" beny melirik kebelakng mobilnya dan mulai mengeluarkan dua pistol yyang segaja di selipkan di jok belakang kemudi.

Bunyi peluru yang berbentur logam terdengar keras beberapa mobil yang mengawal beny langsung mengamil posisi, melindungi bos mereka, Alex yang berada di belakag mereka kembali mengarahkan pistolnya, dia tidak peduli saat salah satu peluru berhasil melukai bahunya, yang membuat devoon menatap murka kepada seorang lelakiyang berhasil melukai Alex.

dAlam sekejab lelakii itu mati di tangan devon,

"that my broe"ucap Bram bangga pada temannya itu, tapi sayangnya ini bukan momen yang bagus untuk mereka saling melempar candaan, di sana di depan mereka, seorang gadis sedang mempertaruhkan nyawanya.

"singkirkan mereka Bram, kita tidak bisa mmembiarkannya mengingat semuanya lagi, atau Alex akan kembali seperti beberapa hari lalu" ini tidak bisa di biarkan, Alex beberapa hari laiu adalah neraka bagi mereka. Neraka itu harus mereka ganti jadi surga secepatnya. Dan kunci semua itu ada di depan mereka sekarang.

BRUKKK Brakkkk

Secepat mata mereka berkedib, secepat ppeluru itu meluncur, semuanya hancur, semuanya lepas. Di sana di depan mereka mobil yang dikendarai Beny hilang kendali akibat satu peluru yang berhasil mengenai salah satu ban mobil mereka. Sayangnya Alex lupa apa yang akan terjadi kalau dia salah sasaran . mobil itu terbanting di depannya. Dia bisa melihat dengan jelas bagaimana Alexsa berteriak histeris sebelum akhirnya gadisnya itu insan

"brengsek, brengsekkk!!" Alex terus mengumpat sambil terus berlari menuju mobil yang sudah hampir hancur itu, dia hars cepat sebelum mobil itu meledak.

Karin yang melihat kejadian itu langsung memerintahkan orang-orangnya untuk menyelamatkkan Beny, dia tidak peduli dengan Lexsa yang sudah hampir mati disana. Dia harus segera meminta oorang-rangnya membawa beny kerumah sakit, dan kemudian membereskan semua kekacauan ini.

"tenang sayang, aku akan mengeluarkanmu. Aku ohon bertahanlah"kenn menggeram murka, di depannya sepupunya sedang berusaha mati-matian menyelamatkan Lexsa, dan penyebab semua ini malah beruusaha kabur, setelah berhasil menanamkan mimpi buruk untuk lexsa.

"brengsek" karik berteriak histeris saat tubuh beny yang penuh luka ituu ddi tarik paksa dari tangan para suruhannya.

'brengsek, belum cukupkah kau membuatnya dalam mimpi buruk selama bertahun-tahun . belum cukupkankeluargamu membuat nya kehilangan orang tuanya . belum cukupkah semua penderitaannya selama ini. Kau malah berniat membunuhnya" beny yang masih dalam keadaan sadar menattap ken penuh makna.

"tanya kan pada Bornad Kear , tanyakan pada lelaki tua itu. siapa yang dia bunuh. 18 tahun yang lalu. Katakan padanya kehancurannya tujuh tahun yang lalu masih belum ada apa-apanya, kami bisa membuat kalian lebih hancur lagi. Jangan pernah mencoba mengganggunya lagi. Atau dunia bawahpun tidak akan pernah menerima kalian lagi' dengan kesadaran di ambang batas, beny menatap ken penuhtanya, tapi dia tahu dia telah kalah. Saat di depanya terpampang wajah ketakutan dan marah para musuhnya. Dia tahu dia juga telah menang

'kali in aku menang, dia akan kembali pada mimpi buruknya" karin yang meliahat ken kembali ingin melayangkan tangan nya atas beny, langsung menembak lengan ken cepat, dan membuka peluang orang-orangnya kembali membawa beny pergi dari sini.

Sebelum beny benar-benar pergi dari sana. Sebuah senyum remeh dia tujukan pada Alex yang sedang memapah tubuh penuh darah Alexsa

"kau tidak akan pernah bisa lagi beny." Dengan cepat Alex memerintahkan jack melajukan mobilnya pergi dari tempat terkutuk itu, masalah beny itu bisa di tunda, yang terpenting sekarang adalah gadis dalam dekapannya ini.

"aku mohon, tetaplah sadar sayang, kita akan segera tiba di rummah sakit. " berulang kali kata-kata itu terucap, berharap gadis dalam dekapannya tetap sadar, tapi sayangnya gadis itu sudah tak sadarkan diri sejak tadi.

*****(

Bau obat-obatan menguar di setiap penjuruu bangunan putih itu, tepat dalam sebuah ruangan Privat room VVIP terbaring tubuh lemah yang masih bergantung pada peralatan medis. Seorang lelaki berwajah lelah terus menatap tubuh kaku di depannya sayangnya tubuh itu ttidak pernah menunjukkan pergerakan yang berarti.

"apa disana kau menemukan mimpi indah mu , apa pangeranmu itu datang lagi, kamu bahkan belum memberitahuku siapa nama lelaki yang selalu hadir dalam tidurmu itu. aku mohon bangunlah, aku berjanji setelah ini aku akan selalu berada di sampingmu, tidak akan kubiarkan siapapun menghancurkan hubungan kita. Amu pernah bilang kan, kamu ingin kita kuliah di tempat yang sama. Aku sudah mengurus semuanya. Kita akan kuliah di tempat yang sama kemudian mulai membbangun restoran seperti yang kamu mau. Aku mohon bangunlah" selalu-selalu dan teerus saja kaa-kata itu yang dia ucapkan bagaikan sebuah mantra yang mungkin bisa membuat gadis di depannya membuka kembali mata indahnya.

Bunyi pintu yang di buka pelan terdengar nyaring, ruangan yang memang sudah sunyi itu membuat langkah dua orang itu terdengar sangat jelas

"apa putri ku sudah sadar' Alex masih dengan kegiatannya menatap kosong wajah pucat di depannya

"bahkan dia belum tahu kalau kami tidak sedarah" robet tersenyum miris, terlalu dalam kah luka yang dia goreskan.

"maafkan kami sayang" ucap robecha sedih

'bukan pada ku momy, tapi dia yang sekarang masih memilih untuk tidur, bahkan aku uga ikut-ikutan menyakitinya. Aku pernah melupakannya" Robet menghapus cepat air mata yang sempat merembes keluar, mendengar perkataan putra nya.

"cepatlah sadar sayang, kamu puri momy. Momy sayang kamu. Maaf moomy dan dady tidak bisa menemanimu selalu sayang, momy janji setelah ini semuanya kaan baik-baik saja. "ucap robecha sambil mencium kening lexsa sayang.

"momy dan dady harus ke singapur. Perusahaan kita disana mengalami sedikit masalah, segera hubungi kami apapun yang terjadi" Alex mengangguk mengerti seolah kali ini memang sebaiknya momy dan dadynya segera pergi. Dia hanya lelah, dan dia ingin menjadi orang pertama yang dilihat lexsa saat gadis itu sadar.

"momy akan meminta jack mengambil semau keperluanmu." Lagi dan lagi Alex hanya menggangguk, bahkan saat robecha berkata akan per dia hanya menggangguk.

***

Tatapan kosong dan datar, menatap penuh makna pada hamparan pantai di depannya. Mencoba mencari semua arti dari semua yang dilaluiinya. Dia sudah menghancurkan mereka yang ingin dia hancurkan. Tapi rasaya masih ada yang kurang

"apa karena dia masih bernafas" helaan naffas yang terdengar jelas diikuti degan rangkulan tangan mungil di pinggangnya masih membuatnya tak bergeming.

"hentikan, ken bahkan membuktikan perkataannya, kau bahkan tidak bisa lagi memasuki dunia bawah. " lagi dan lagi kata-ata itu masiih membuatnya penasaran

"bagaimana mungkin aku ttidak bisa menemukan indetitasnya. Bagaimana mungkin semua mafia bahkan tidak ada yang tahu tentangnya selain engan nama besar yang disanddangnya.

"cukup-cukup jangan lagi mencari tahu siapa lelaki itu, dia pastinya memiliki pengaruh yang besar di dunia bawah, kau bahkan tida bisa lagi terjun ke bisnis itu dengan mudah. Berhentilah, paman sedang mengurus semuanya. Sebaiknya sekarang kita cari tahu semua kebenaran yang tertunda. Siapa saja yang mati dalam kecelakaan itu. siapa yang tidak pantas tapi harus matii, lepaskan semua dendammu, kita sudah berakhir. Alex masih mengejar kita. Dia tidak akan melepaskan kita" beny tertwa miris , sekarang dia benar-benar hancur, hanya bisnis halal nya yang tertinggal, sebuah hotel atas namanya hanya itu yang tertinggal.

"kau takut karin" karin tertawa mengejek

"Biliendra tidak pernah takut pada siapapun sayang. Tapi kali ini kita harus menstabilkan semuanya. Bahkan kali ini kita bukan hanya hancur dari luar, tapi juga dari dalam. Kau seharus nya segera mencari tahu siappa penghianat itu" beny mengangguk sebagai jawaban. Ddia harus mencari tahu secepatnya dan membassmi penghianat dalam kelompoknya itu.

*****