4 Mission

Di perjalanan menuju rumah, Fay yang fokus pada jalanan saat lampu merah pun berhenti dan bersebelahan dengan pengendara mobil yang tak lain adalah Cloe.

"Ck ... Orang ini." Batin fay sambil menatap lagi jalanan saat sudah tahu siapa pemilik mobilnya.

"Hey Fay ... Pulang lo?"

"....."

"Lo selalu budeg." Cloe menutup kaca mobil nya dan lampu hijau pun menyala, Fay mendahului Cloe dengan kecepatan di atas rata-rata. Tapi setelah menempuh jarak yang hampir dekat dengan rumah nya ia di berikan tugas oleh Robert sang Daddy.

Akhirnya, Fay mencari minimarket untuk berganti pakaian, ia tidak mungkin menggunakan seragam nya saat bertugas. Setelah selesai, Fay mencari alamat yang di berikan kepada nya. Alamat sang bandar narkoba yang banyak anak buah nya kini sedang menuju pelabuhan untuk mengirim barang nya ke luar negeri secara ilegal.

"Ck ... kapan gue bisa jadi anak-anak yang normal kaya kalian." Ucap nya saat ia melihat banyak nya anak-anak yang berkumpul sambil bercengkrama satu sama lain.

"Gue mesti cepet beresin tugas ini."

Fay kembali menyalakan motornya yang kini akan melesat ke pelabuhan.

Kali ini Fay akan menjadi mata-mata yang menyamar jadi tukang angkat barang sambil memeriksa sesekali barang yang mereka bawa.

Dengan cekatan dan cepat ia menemukan barang yang jadi target sasaran. Fay yang memakai kacamata berkamera pun langsung memfoto orang-orang yang ada di pelabuhan itu untuk di tangkap dan langsung di kirim kepada ayah nya.

Namun apa daya, sesaat sebelum mengambil barang tersebut untuk meninggal kan pelabuhan, Fay malah tertangkap basah.

"Woyy ... Jangan lari lo!"

"Ck ... Sial."

Fay berlarian sambil sesekali menengok ke belakang, dan ternyata teman mereka yang di tugaskan menjaga bagian depan keamanan telah menemukan sosok Fay dan siap menghajarnya.

"Okeeyyy tenang Fay ... Lo besok harus sekolah, jadi lo harus lawan atau mati." Batin Fay dengan gerakan mata cepat menghitung musuh yang akan ia hadapi sendiri saat ini.

"Bocah sialan, balikin barang gue!"

"...."

Fay menatap ke empat orang itu dengan tatapan dingin seolah ingin membunuh. Tiga dari mereka langsung maju dengan tangan kosong. Fay yang ahli dalam beladiri pun begitu lihai hanya untuk menghindar dan memberi pelajaran kepada mereka. Tas yang ada di tangannya harus aman. Barang ini akan menjadi barang bukti kejahatan mereka.

Bugghhhh ... bugghhhh  ...

Krakkkk, ssrretttttttt ... Bugghhhh ....

"Aaarrgghhh ...." Rintihan itu terdengar memilukan yang ternyata tulang pada kaki nya patah karena serangan Fay.

Bugghhhh ... bugghhhh ....

Bugghhhh ...

Braaakkkkk

"Bocah tengil ... Mati kau!"

Sambil menodongkan pistolnya pada Fay, karena teman-teman nya kini pada jatuh terkapar di jalanan dengan kondisi babak belur.

Fay diam sesaat kemudian ia berlari, namun apa daya saat ia melewati laki-laki tadi, teman nya yang lain sudah menarik pelatuk nya untuk menghabisi Fay dan peluru itu menembak tepat pada bahu sebelah kiri Fay membuat nya terluka cukup parah.

Fay berlari menuju motornya yang terparkir dengan tersembunyi. Kini ia pun kembali menggandong tasnya kemudian langsung pergi ke kantor untuk memberikan barang bukti.

Di kantor polisi, terlihat nya para polisi yang mulai sibuk melaksanakan tugas mereka. Hal itu karena Fay yang telah memberikan data orang-orang yang  ada di pelabuhan.

"Mission complete!" Ucapnya seraya menyunggingkan seringai menakutkan nya.

avataravatar
Next chapter