13 Guru Baru

Setelah praktek kimia selesai, mereka pun kembali ke kelas. Karena selanjutnya adalah pelajaran olahraga, maka anak perempuan menggati bajunya di kamar ganti. Untuk laki laki ada yang ke kamar ganti ada juga yang dikelas, karena mereka hanya ingin mempersingkat waktu.

Faysa? Ia mengganti bajunya di ruang ganti karena suatu hal.

Ya!! Identitasnya

Semuanya telah berkumpul dilapangan. Faysa dengan gayanya yang cool dengan memakai hoodie yang biasa ia pakai, Rio dengan gaya cool dan tangan satunya dimasukkan ke dalam saku celana sebelah kanannya. Morgan dan Cloe? Mereka telah basah dengan keringat karena bermain basket.

Tak berapa lama setelah kedatangan Faysa dan Rio, sang guru datang namun dengan wajah yang berbeda. Apakah guru baru?

"Selamat siang anak-anak."

"Siang pakkk...."

"Pak, ganteng banget sih!"

"Pak, ajakin saya nikah dong!"

"Pak, hamili aku... biar anakku tampan kaya bapaknya."

Plakkkk, kepala sang siswa yang berbicara tadi dipukul oleh teman sebelahnya.

"Anjirrr lo, apa-apaan hah?"

"Ya lo, ngomongnya kemana aja!"

"Heh, nih ya, emang lo ga mau punya suami macam tuh guru?"

"ya— ya ma- Mau lah...."

"Tuh kan!!!"

"Sudah, sudah... ! Anak-anak, perkenalkan nama bapak Joe Maxiliam."

"Pak, sudah nikah belum?"

"Saya belum menikah, umur saya 23 tahun."

"Wah... Masih muda ya pak? Mau sama saya gak pa?"

"Berisik! Kapan mulainya?"

Sang guru pun menoleh ke arah suara tersebut. Karena merasa aneh dengan tampilan sang siswa dan juga merasa heran karena saat dia berbicara semua langsung terdiam.

Sang guru pun mendekat ke arahnya seraya ingin membuka hoodienya tersebut. Namun saat akan membukannya, tangannya di cekal terlebih dahulu oleh Morgan.

"Lebih baik kita mulai pak."

"Baik, tapi apakah kamu tidak akan membuka jaketmu?"

"Apa bapak belum tau tentang saya?"

"Saya tidak tau." Ucap nya dengan santai.

"Kalo begitu lebih baik tanyakan pada kepala sekolah."

"Baik kalo begitu," sang gurupun berhenti mengintograsi Faysa karena merasa sedikit terintimidasi.

Kami melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu kami memulai olahraga inti yaitu lari estafet. 1satu kelompok terdiri dari 4 orang, dengan memilih orang secara acak atau bebas. Geng most wanted mendapat giliran ke tiga.

Yang pertama mendapatkan skor waktu 3 menit 58 detik. Yang kedua mendapatkan skor waktu 4 menit 02 detik.

Sekarang waktunya geng most wanted unjuk kecepatan dalam olahraga. Untuk pelari pertama ada Cloe, kedua Rio, siambung oleh Morgan, dan yang terakhir adalah Fay.

..2...3... Mulai

Hhhuuuuuuuhhhhh...

"Aku padamu Cloe!"

"Cloe... ajak aku lari nikah aja!"

"Eh... Lo ya, tadi pak Joe sekarang Cloe , sebenernya lu mau yang mana sih?"

"Yang mau aja sama gue!"

"Gak bakalan ada yang mau sama lo unta arab!"

"Ihhh lo ya,, ngeselin"

Kini giliran rio yang lari, dengan cepat menuju Morgan. Morgan lari sekuat tenaga menuju Fay. Mereka lari begitu cepat. Dan yang terakhir Faysa , ia lari hingga tak terasa bahwa ia sudah sampai finish.

"Gila gila gila... Itu si Fay lari atau terbang ya? Cepet amat!"

"Gue jadi ngefans sama dia."

"Sama gue juga."

"Eh, tapi kan mukanya?"

"Iya juga sih.. Tapi gapapa lah, kan dia anaknya pinter jago segala hal lagi."

"Iya, apalagi waktu dia tawuran itu loh...."

"Uuhhhh... Kalo jadi pacarnya pasti bakal dilindungi terus."

"Pasti lah!"

"Eh... Bukannya dia udah ada pacar ya? Yang anak baru kelas 10 itu loh.. Yang manis."

"Oh iya?"

"Iya, gue liat si Fay cium kening cewek itu."

"Yahh.. Pupus deh harapan gue...."

"Sabar ya... Lo juga sih, udah tau muka pas pasan masih mau deketin most wanted."

"Dukung kek, sahabat lagi cari pasangan tuh."

"Terserah lo aja lah. Eh anjir berapa menit ya kira kira waktunya tadi?"

"okey , waktu yang diperoleh oleh Cleo, Rio,Morgan, dan Faysa 1 menit 36 detik.

Ternyata hasil olahraga dari mereka tersebar begitu saja ke kelas lainnya. Semakin banyak yang memuji geng most wanted tersebut.

"Kak Fay!" panggil seseorang membuat Gausa berbalik menatap ke arah nya.

"Hai sayang, ada apa?" tanya fay sambil mengelus puncak kepala Elaina. Ya, yang memanggil Fay adalah Elaina.

"Nih, Aku mau kasih kakak minum."

"Thanks, sayang."

"Kiss!" pintanya dengan mata yang berbinar.

CUUPPP

Fay mengecup dahi sang adik dengan sayang. Namun beda dengan banyak orang yang melihat adegan romantis mereka. Ada yang iri, ada yang kagum pada sosok Fay karena terlihat begitu menyayangi Elaina. Dan ada juga yang cemburu. Hayoo.. Siapa yang cemburu??

"Haii Elaina..." sapa Cloe seraya mendekat ke arah mereka berdua.

"Halo kak Cloe," balas Elaina dengan senyum manisnya.

"Adududuhhh..  Senyumnya!"

"Fay, lo yakin dia pacar lo?"

"Hmm."

"Elaina mending sama kak Cloe aja, daripada sama si es ini."

"Enggak ah kak, aku milih kak Fay aja. Karena aku sayang kak Fay."

"Ya gak kak?" lanjut Elaina bertanya pada Faysa.

"Pastinya sayang..." lalu Faysa pun merangkul pundak Elaina dengan sayang.

"Aahhh.... Lo Fay, kok punya cewek se cantik dan semanis dia? Sedangkan muka lo aja gak keliatan." Seloroh Cloe.

"Elaina udah tau kok." Sahut Elaina dengan semangat.

"Aslinya??? Beneran?"

"Gimana mukanya? Borok ? Banyak jerawat? Atau gimana??"

"Gantenglah gue!" bisik Fay tapi masih terdengar oleh Cloe.

"Waahhh lo bisa sombong juga ya."

"Harus!"

"Mana coba gue liat?" saat hendak membuka hoodie tangan Cloe di cegah oleh Morgan lagi.

"Udah ah... Ayok balik ke kelas."

"Sayang... mau kakak antar ke kelas kamu?"

"Gak usah kak, aku sama Gebby."

"Yaudah kalo ada apaapa ingat harus apa?"

"Siap bos!" seraya memberi hormat

"Bye sayang...." Fay meninggalkan Elaina sambil mengelus puncak kepala sang adik.

Jantung  !!! Ada apa ini???

Kenapa berdetak sangat cepat sekali? Batin seseorang yang sedari tadi diam saja.

~~~~~~

avataravatar
Next chapter