webnovel

Dua

●●●

Rumor yang menyebar akan kehadiran murid baru di pagi hari itu sudah tersebar luas, dan fakta yang mendukung rumor itu adalah kepala sekolah yang menyuruh para murid untuk membersihkan ruangannya masing masing khususnya kelas 3, karena katanya kepala sekolah akan mengajak murid baru berkeliling terlebih dahulu sebelum memasuki kelasnya

"Kenapa harus bersih bersih sih? males ah ! " ketus salah satu teman Silvia yang sedang berkacak pinggang sembari memegang sapu di belakang pojok, Silvia menyikut temannya dan mengarahkan bola matanya ke arah Alice yang begitu rajin dan bersemangat membersihkan kelas,membuat hal ini dijadikannya kesempatan bagi geng Silvia.

"Eh nerd, tolong bersihkan giliran kami ya, rasanya pinggangku akan patah ketika terlalu banyak berdiri, pegal sekali aduhhh......." ucap Silvia sembari sedikit melakukan peregangan

"Tapi Silvia...."

"Tidak ada tapi tapian nerd, cepatlah lakukan apa yang kuminta!" hardik Silvia menjambak rambut Alice, Alice hanya bisa meringis dan mengangguk setuju

"Cepatlah! keburu masuk ini!" bentak Silvia, Alice hanya bisa mengangguk lemah sembari mengambil sapu yang tergelatak di pinggir Silvia dan mulai menyapu.

•••

Pelajaran pertama pun dimulai, dan hari ini adalah Mrs.Maria yang pertama mengajar dan termasuk ke dalam salah satu nominasi guru killer,lantas suasana di kelas itu sepi sekali, Ketika Mrs.Maria itu sedang menjelaskan anatomi mamalia,ada seseorang yang mengetuk pintu dan menghentikan kegiatannya yang sedang menjelaskan materi, dan satu hal yang tidak

disukai oleh Mrs.Maria yaitu menggangunya ketika ia sedang menjelaskan materi.

"Murid terlambat hah?! sudah berapa kali kubilang jika ada murid terlambat, belajar sana di luar!" bentaknya sambil membuka pintu, namun yang muncul di balik pintu itu bukanlah seorang murid melainkan kepala sekolah

"Maafkan saya telah menggangu kegiatan Anda, tapi di sini saya membawa murid pindahan dari Inggris tolong Mrs perkenalkan dia dan dia menempati kelas ini, saya undur diri silahkan memulai kegiatan anda kembali" kepala sekolah itu melenggang pergi setelah menyerahkan murid pindahan itu dan bahkan Mrs. Maria pun nampak terpana sesaat akan perwujudan makhluk rupawan ini

"Siapa namamu murid baru?" tanya Mrs.Maria

"Mark" jawab anak itu singkat, Mrs.Maria menghela nafas sesaat

“Ikuti aku...” perintah Mrs.Maria dan diikuti oleh Mark yang mengekor di belakangnya menuju ke bagian depan tengah kelas

"Ekhemm.... anak anak ini adalah murid baru pindahan dari Inggris, namanya Mark, silahkan perkenalkan dirimu terlebih dahulu" ucap Mrs.Maria dan sontak para murid menjerit dalam hati dan tak lupa juga mimisan dalam hati ketika melihat kerupawanan wajah Mark

"Namaku Mark Alecyiant Carlisle, dulu aku bersekolah di Highschool Hanzui Internasional, aku pindah ke sini karena orang tuaku sedang mengembangkan bisnis di negeri ini" ucap Mark dingin, semua murid yang ada di sana pun menatap Mark lekat lekat memperhatikan struktur tubuh Mark dari ujung kepala hingga ujung kaki, postur tubuhnya atletis dan tinggi, wajahnya sudah tidak perlu di ragukan lagi, sangat sempurna dengan rambut hitam mengkilap .

"Silahkan kau duduk di sebelah sana di pinggir Alice" ucap Mrs.Maria sebelum akhirnya ia melanjutkan aktivitasnya

kehadiran sosok Mark menyihir satu kelas khususnya para kaum hawa yang tak henti henti nya mencuri pandang kepada Mark yang tengah sibuk mencatat materi yang ada di papan tulis , Alice yang duduk di pinggir Mark lantas merasa tidak enak dan hendak untuk pindah kursi, namun, Mark begitu tajam menatapnya seolah olah Mark membencinya, melihat sorot mata yang begitu tajam lantas Alice mengurungkan niatnya dan kembali duduk di bangku semula.

•••

Akhirnya jam istirahat pun tiba, semua wanita yang ada di sana memborbardir Mark dengan seribu pertanyaan, tidak termasuk Alice ia nampaknya tidak peduli dan memilih pergi menuju taman untuk memakan bekal makan siangnya,namun ketika ia tengah berada di pintu tak sengaja seseorang menabraknya dengan keras dan membuat Alice terjatuh dengan isi bekal makan siangnya berceceran di lantai

"Aaww.." Alice meringis dan mengusap bokongnya pelan

"Oh maafkan aku! aku tidak sengaja......." suara bass itu membuat Alice mendongkak

"Oh ya tuhan bekalmu tumpah, maafkan aku maafkan aku!!" ucap pria itu dan berjongkok untuk membersihkan kekacauan yang ia buat dan memungut roti sandiwch yang sudah tergeletak di lantai

"Tidak apa, biar aku yang membersihkan.." ucap Alice ikut memungut roti sandwich yang tergeletak, dari kejauhan terdengar suara derap langkah kaki yang nampaknya menuju ke arah mereka terdengar sangat nyaring

"Oh ya Tuhan! apa yang kau lakukan kak? ini hari pertama sekolah kita dan kau sekarang sudah mulai menindas seorang wanita?" ketus suara wanita yang begitu cantik dan ikut memungut sisa sisa isi roti sandwich milik Alice yang nampak berceceran di lantai, Alice nampak kebingungan dengan dua orang ini, sebenarnya siapa mereka? tapi rasanya wajah mereka mirip sekali dengan Mark

"Tidak apa apa ini bukan salah kalian, aku yang kurang hati hati dan tidak memperhatikan langkahku, sudah sudah kalian tidak perlu membantuku" ucap Alice mencegah kedua orang asing ini untuk menghentikan kegiatannya, Namun dua orang asing ini masih saja ikut mengambil sisa sisa makanan yang teronggok di lantai bahkan mereka mengambil kotak makan Alice dan menutupnya sebelum di serahkannya kepada Alice

"Sekali lagi maafkan aku ya, aku sungguh tidak sengaja" ucap pria itu yang nampak tulus mengucapkan permintaan maaf dan berdiri dengan cepat

"Sini kubantu kau berdiri" pria itu menjulurkan tangan kepada Alice yang tengah berjongkok , Alice meraih tangan itu dan berdiri, tak lupa wanita yang ikut membantunya pun ditolong oleh pria ini

"Siapa namamu?" tanya pria itu

"Alice" jawab Alice singkat dan tak berani menatap wajah pria yang ada di hadapannya ini

"Perkenalkan namaku Irina Alice!!" ucap seorang wanita menyambar tangan Alice yang dingin dan kaku

"Rin, bukannya tidak sopan jika kau mendahului kakakmu terlebih dahulu?" tanya pria itu dan ikut menyambar tangan Alice yang satunya lagi dengan halus. " Perkenalkan namaku adalah Marel, orang yang akan menjadi pacarmu!" ucap Marel yakin dan di susul dengan tinju Irina

Alice tertawa melihat Marel meringis kesakitan, ini adalah pertama kalinya ia mendapatkan teman dan hati Alice terasa lebih hangat, bahkan ia tadi sempat khawatir jika orang yang menabraknya akan menghina dan memakinya namun, Marel lebih dulu meminta maaf di bandingkan dirinya dan ini membuat Alice merasa aneh sekaligus senang. Melihat Alice yang tertawa, Marel dan Irina pun ikut tertawa namun dari kejauhan nampaknya ada sorot mata yang menatap mereka dengan rasa tidak suka

"MAREL !! IRINA!! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" teriak Mark dari meja belakang membuat semua para wanita menatap mereka bertiga dan refleks Alice menarik kedua tangannya dari genggaman Marel dan Irina, Alice terkejut sekaligus takut dengan suara bazz yang menggelegar di ruangan kelas itu, suara bazz yang bisa menembus ke dalam hatinya hanya dalam waktu 0,5 detik

Dan mata hazel tajam itu mampu menusuk hatinya bahkan sampai ke ulu hatinya yang membuat Alice sedikit terpesona dan juga ketakutan akan aura yang di keluarkan oleh Mark, tapi wajah datar itu bahkan tak berubah sama sekali ketika ia berteriak ataupun marah yang jelas jelas nada teriakan itu seperti kemarahan. Satu kata untuk Mark, dingin. Mungkin itulah yang terbesit di pikiran Alice pertama kali tapi nampaknya tidak hanya cukup satu kata, wajah datar tanpa ekspresi dan mata tajamnya yang bagaikan elang tengah mengintar mangsanya dan anehnya meski Mark seperti itu,tetapi Alie malah terpesona kepadanya, terpesona kepada pria dingin berwajah datar tanpa ekspresi dan selalu membenci Alice.

●●●

Next chapter