Flashback*
Anya tak dapat menahan air matanya. Sebab ia dapat merasakan betapa hancur dan terlukanya lelaki yang kini berdiri di depannya.
"Xav, aku tak tahu lagi harus mengatakan ini berapa ratus kali. Yang aku tahu hanyalah, aku memang bersalah. Kau boleh membenci ku, kau boleh tak mau berbicara padaku lagi. Tapi aku mohon, tolong maafkanlah aku, agar aku..." Anya terisak.
"Agar aku bisa meninggalkan tempat ini dengan tenang. " Lanjutnya.
Xav kemudian berbalik, tanpa menanggapi permintaan Anya.
"Xav..." Anya memanggilnya, berusaha hentikan langkah lelaki itu.
"Tanda tangani saja surat cerai itu, agar kau bebas, dan aku bisa melanjutkan hidup. Mengenai bayi di dalam kandungan mu, kalau kau memerlukan biaya atau apapun untuknya, kau bisa menghubungi ku."
Usai mengucapkan kata-kata itu Xav kembali membuka kunci pintu perpustakaan, dan meninggalkan Anya begitu saja di dalam sana.
Flashback off**
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com