1 0. Prolog

Kenangan itu seperti waktu, kadang dia akan berlalu begitu cepat, kadang juga akan terasa lambat saat kamu terus memikirkannya. Apakah aku dapat melupakanmu? Kamu yang telah mengisi hariku. Kamu yang telah membawa senyum di wajahku. Kamu yang telah menjadi bagian dalam hatiku. Semua terasa seperti mimpi.

Seperti mimpiku tentangmu tiga tahun yang lalu. Mungkin disanalah kisah itu dimulai. Kisahku tentang sebuah mimpi dan harapan yang terwujud dengan sekejap dan menghilang bak ditelan bumi. Sampai saat ini aku juga belum bisa mengerti, semua tentang dirimu yang terasa asing dan baru bagiku menjadi terasa familiar dan nyaman ketika ku bersamamu.

Apakah aku benar-benar jatuh cinta? Apakah itu semudah itu untuk ku percaya. Tidak, dari pengalaman masa lalu, aku tak berhak percaya pada diriku yang selalu dikecewakan oleh cinta. Namun mungkin dengan mengenalku aku memulai perjalanan cintaku dan membuka sebuah lembar baru yang dipenuhi mimpi, harapan dan kepercayaan. Dan disinikah kisah itu dimulai, kisah cintaku, bukan dirimu.

©©©

Juli, 2009

Well, sebentar.. bagaimana kisah ini dimulai? Bagaimana aku bisa sampai disini. Baiklah.. aku akan memperkenalkan diri dahulu. Namaku Karina Anandita. Seorang mahasiswi yang berasal dari Indonesia tahun ketiga jurusan literature di kampus K University, salah satu universitas TOP di Korea dengan full sholarship.

Sudah hampir tiga tahun, aku tinggal di dorm bersama kedua sahabat sekaligus roommateku, Jung Heejung dan Nam Yuri. Selain kedua sahabatku tersebut, ada Jin Yuna dan Michelle yang kamar dorm mereka bersebelahan dengan kamar dormku dan Heejung. Dan semester depan aku harus mencari apartement untuk tinggal. Karena di semester enam sebagian mahasiswa pindah dari dorm masing-masing.

"Karin.. kamu sudah nemu mau sewa apartement dimana?" tanya Yuna di cafe sore itu.

"belum sih.. tapi ada kenalan Papa aku bagian property gitu. Beliau bakal nyariin apartement deket kampus." Ucapku sembari melahap sepotong cheese cake favoritku.

"Wah..enak banget.. mau dong dicariin juga." Sahut Michelle yang baru datang dari part timenya.

"hai Michelle.. kamu dateng-dateng udah minta dicariin aja.. aku juga dong, Rin..." Timpal Yuna ga mau kalah.

"Yuna..Yuna...kirain kamu ga mau." Michelle pun tertawa melihat tingkah sahabatnya ini.

"iya..iya..nanti aku hubungi kenalannya Papa.. sepertinya masih ada dua apartement kosong yang belum disewakan.

"Gomawo Rin.. kamu memang the best lah.." Yuna mulai bersemangat.

"Eh, ngomong-ngomong Heejung kemana? Dari tadi kok ga keliatan.." ucap Michelle sembari mengamati sahabat-sahabatnya yang berkurang satu.

"Oh...Heejung lagi ngedate sama Park Gitae. Lagian kamu nanyain Heejung malam minggu. Pasti banyak ga adanya lah.." balas Karina sembari tersenyum.

"Hmm..enaknya ya punya pacar. Kalau malam minggu pasti ga kesepian. Sepertinya aku harus blind date lagi nih." Seru Michelle bersemangat.

"Michelle...michelle...kamu ga capek blind date mulu. Minggu lalu bukannya udah ya..emang cowok di London pas kamu SMA dulu ga ada yang nyariin kamu pas kamu kuliah disini?" goda Yuna pada sahabatnya ini.

"Yun..yun..cowok di London tuh banyak. Tapi entah kenapa belum ada yang bikin aku tertarik buat pacaran. Kalau temen SMA cowok. Ada sih.. tapi sepertinya dia bakal tetep jadi temen buat aku. Lagian mana mungkin temen jadi pacar." Balas Michelle yang membayangkan jika sahabatnya SMA, Aaron menjadi pacarnya. Ga mungkin banget dalam kamus Michelle.

"Hati-hati lho, Michelle... kemakan omongan." Karina pun ikut menggodanya.

"Ah...Karin.. kamu juga..dalam tiga tahun kita kuliah bareng banyak banget cowok yang kamu tolak. Dan semuanya cakep semua. Sayang banget lho..kamu pengennya yang kayak gimana sih..." Yuna pun meledek sahabatnya ini sembari tersenyum.

"bener banget Yun.. Karin itu udah cantik, rambutnya hitam panjang, chaebol juga.. kurang apa juga." Balas Michelle menggoda sahabatnya ini.

"Ah..kalian ini.. lagian siapa bilang chaebol. Itu mah punya mama dan Papa. Aku sih gak punya apa-pa. Iya sih..memang ada beberapa cowok kampus yang mengejar-ngejar aku, tapi aku ngerasa belum srek aja, karena suka sama seseorang kan ga bisa dipaksa. Bisa tiba-tba aja muncul." Ucap Karina menjelaskan mengapa sampai saat ini dia belum mempunyai pacar.

Karina sebenarnya merupakan anak pemilik Pengusaha di bidang property terkenal di Indonesia, Jayawirya Group. Bisnis keluarga mereka juga terdapat dimana-mana baik di Indonesia maupun di luar negeri. Namun dibalik itu semua, Karina berusaha tak mengandalkan kekayaan keluarganya dan berusaha mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Seoul dengan usahanya sendiri. Dia juga ingin hidup mandiri, jauh dari segala fasilitas kemewahan yang diberikan kedua orang tuanya.

"Tapi sayang banget, Rin. Kalau mereka ada yang mau sama aku. Pasti aku terima deh.." lanjut Michelle menyayangkan.

"Udah-udah..daripada kita mikirin pacar...yuk kita mikirin minggu depan persiapan UTS.. " ucap Karina mengingatkan.

"Tuh..bener kata Karin.. mending kita mikirin UTS.. " balas Yuna setuju.

"Iya...Iya...kalian bener juga.. minggu depan udah UTS aja. Kalian bakal belajar dimana?" tanya Michelle penasaran.

"Paling aku besok bakal ke Perpus Kampus buat belajar." Jawab Karina sembari mengecheck jadwal di buku Memonya.

"Aku paling belajar di dorm. Lebih konsen aja." Balas Yuna semangat.

"Kalau aku besok mau Part Time dulu. Tapi selesai itu bakal nyusul kamu deh ke Perpus." Sahut Michelle menyampaikan jadwalnya besok.

"Ok.. kita chat-chat an aja ya besok.."

"kalau Heejung gimana?" tanya Yuna penasaran.

"Heejung kayaknya besok mau pulang ke rumahnya di Ilsan." Ucap Karina menginfokan.

"oh ya udah kalau gitu..Yuk..pulang...udah jam sembilan malam, dorm kan kan tutup jam sepuluh." Ajak Michelle sembari mengambis tasnya di bawah meja cafe tempat mereka duduk.

"Ok..yuk pulang.." balas Karin sembari mengemasi tasnya.

©©©

avataravatar
Next chapter