1 01

-----

Author POV:

-----

Bel pulang sekolah berbunyi menandakan hari pertama di sekolah ini telah berakhir.

Semua sudah pergi lebih dahulu meninggalkan kelas.

Tersisa Lim dan Kun di sana.

"Hari pertama yang berat huh?" Tanya Kun sambil merapihkan buku-bukunya ke dalam ransel.

Lim menghela nafas berat.

"Kau harus terbiasa.. dulu bukan kau saja yang bernasib begitu." Ucap Kun.

"Hum.. Benarkah?.." Tanya Lim ragu.

"Yah.. Yuta.. Sama seperti mu.. hanya saja dia dipindahkan ke sekolah lain 1 bulan yang lalu.."

Lim mengangguk.

Kun menghela nafas.

"Apa yang sedang kau lakukan?!"

"Hum?" Lim bingung.

"Ck.. kau hanya berdiri di situ dari tadi.. apa yang kau lakukan?." Tanya Kun lagi.

"Um.. Isi tas ku.." Lim menunduk.

Kun melihat ke arah tas milik Lim, lalu merogoh ranselnya sendiri.

"Kau ambil ini.. aku minta kau untuk menjaganya.." Ucap Kun sambil memberikan Pensil dan buku baru miliknya kepada Lim.

"Umm tapi.. Aku takut tak bisa menjaganya." Ujar Lim ragu.

"Kau katakan saja pada Chan dan yang lainya bahwa itu punyaku.. Mereka tidak akan berani mengambil nya." Kata Kun.

Lim menerima pemberian Kun itu. sementara Kun langsung pergi dari kelas meninggalkan Lim sendiri.

Lim tersenyum, merapihkan tas nya kembali lalu pulang.

------

MALAM HARI:

------

Lim terbangun dari tidurnya.

sebenarnya baru beberapa jam lalu ia tertidur. Lim mendongak, melihat jam dan pegi ke ruang tamu. jam 11 malam, dan Lim kebingungan.

Sudah berjejer rapih koper dan tas tas milik Taran Mamanya, Adik dan Koper milik Marco sang Ayah.

Lim mendekati Mamanya.

"Ma.. kenapa banyak koper dan tas di sini?"

"Ah.. itu mau di pindahkan." Jawab Taran.

"Mama mau pergi?" Tanya Lim

Taran hanya diam.

Lim menghampiri sang Ayah dan menggenggam tangannya.

"Ayah.. Lim ikut ya.." Mohonnya.

Marko mengusap kepala anaknya.

Mereka segera memindahkan koper-koper itu ke dalam mobil yang ternyata sudah berada di luar.

Halmeoni (Nenek), Abeoji (Kakek) serta Taran, Marco , serta dua adik Lim yaitu Teo dan June. sudah berada di luar sambil memasukan barang² ke dalam mobil.

Lim masuk ke dalam mobil itu dan duduk di bangku belakang.

Lim melihat ke arah Mamanya.

"Ma.. kita mau jalan-jalan ke mana?" Tanya Lim.

"Ini mau nganterin barang." Jawab Taran.

"Hum? kita gak pergi juga?." Tanya Lim lagi.

"Enggak.. ini barang nya aja.." Kata Taran.

"Owhh.. Barangnya aja." Lim turun dari mobil itu.

Namun tiba-tiba Taran, Marco , dan Kedua adiknya masuk ke dalam mobil tergesa.

Lim kaget, Keluarga nya meninggalkan dia di sini.

Lim ingin mengejar. namun, Halmeoni segera menahan tubuh Lim dengan mengalungkan tangannya di leher Lim agar tak bisa kabur.

Lim semakin memberontak, Mobil itu mulai berjalan. Lim menangis hingga Akhirnya mobil itu tak terlihat lagi oleh Lim setelah melewati belokan.

Halmeoni melepas kalungan tangannya dari leher Lim.

Lim langsung berlari sekuat yang ia bisa. mengejar mobil itu agar ia tak di tinggalkan di sini.

Namun tetap saja... mobil itu terlalu cepat di bandingkan dengan Lim.

merasa mulai kelelahan, Lim tersandung kakinya sendiri dan jatuh membenturkan sikut dan lututnya pada aspal.

rasa sakit di tubuhnya itu seakan tak terasa di saat ia menyadari keluarganya telah pergi meninggalkan Lim di korea.

Dan kini. mungkin Lim akan hidup bersama Halmeoni dan Abeoji nya sendiri.

avataravatar