20 Balapan

Daniel mengantarkan. Alina pulang seperti rencana awal. Namun di tengah perjalanan. Daniel mendapatkan pesan mengenai lomba balap dengan genk rascal akan di adakan hari ini.

Daniel akan sangat Terlambat jika ia harus mengantarkan alina dulu. Karena lokasinya yang berlawanan arah. Dan tidak mungkin daniel untuk meninggalkan alina di tengah jalan sendirian malam-malam seperti itu.

Pada akhirnya pilihan daniel adalah membawa alina kelokasi balap liar. Yah... Dia tau itu pilihan yang berbahaya, namun ia tak memiliki pilihan lain.

" sialan. Lo ngapai bawa dia ke sini" umpat alga pada daniel. Yang baru saja tiba. Siapa yang tidak kaget melihat kehadiran anggota asing di arena balap. Apalagi ini bukanlah perlombaan yang biasa-biasa saja.

" gue terpaksa bawa dia ke sini bang" ucap daniel mencoba menjelaskan

" gak elo gak si kriss. Sama aja, ngapain sih hobi banget bahayain anak orang " umpat ferdi kesal

" Hah.... si kriss kenapa?" tanya daniel kebingungan

" udah gak usah banyak bacot. Lo Siap-siap sekarang. Kita tinggal nunggu damara doang" tutur mano menggiring daniel ke tempat lain

" al mending lo tunggu di dalam mobil. Lo gak boleh sama sekali keluar dari sana. Atau lo bisa bahaya" tutur alex menuntun alina menuju ke dalam mobil

" WHAT THE FUCK. Ada apa dengan kalina hari ini!" umpat alga lagi ketika mendengar deruman motor yang tak asing di telinga alina mulai mendekat. Alina yang hendak masuk ke dalam mobil itu melirik sedikit. Sumber gaduh yang membuat alga mengumpat.

" damara" gumam alina kecil. Ketika melihat pengendara motor itu tengah membawa seorang gadis di belakangnya.

" lo harus janji sama gue. lo gak boleh bertindak gegabah" ucap alex memperingati alina

" lili?" alina kembali terkejut ketika melihat lili yang sudah ada di dalam mobil itu

" lo kok bisa dateng sama daniel?" tanya lili dengan tatapan mata tajamnya

" ceritanya panjang. Lalu lo kok bisa di sini?" tanya alina lagi

" gue gak sengaja ketemu kriss di jalan. Dan berakhir disini" ucap lili sedikit ketus.

~

Seluruh mata melihat ke arah damara yang baru saja datang membawa meigna bersamanya. Genk lucifer telah berdiri menghadang di depan damara. Membuat damara menghentikan motornya. Dan turun di sana bersama meigna

" as hole damara brani-braninya lo nyentuh cewek gue" bentak deon. Yang melihat meigna datang bersama damara

" gue bisa jelasin" ucap damara menenangkan deon

" shuut up. Mei, lo tau lo sekarang lagi di pihak siapa?. Gue harap ini bukan bentuk penghianatan" geram deon menatap meigna marah. Meigna yang ketakutan hanya bersembunyi di belakang damara takut untuk melangkah maju

" oke,, gue minta maaf, mei gue tau lo marah sama gue. gue minta maaf, itu bukan seperti yang lo liat. Lo tau gue, udh nyari lo kemana-mana. Please jangan pergi lagi dari gue" ucap deon yang kini mulai melembutkan tatapan matanya

" apa tujuan lo?" tanya damian sinis pada damara

" gue gak ada magsud apa-apa. Gue kebetulan ketemu dia di pinggir jalan" jelas damara

" mei.. berhenti bersembunyi di sana" ucap damian. Perlahan meigna berjalan pelan menuju kelompok itu

" kamu gak apa-apa kan?" tanya deon memeluk meigna. Meigna menggeleng kecil. Suara isakannya kini lolos dari mulut meigna

" ohh. Shit, lo ngapain nangis?, lo diapain sama si brengsek itu?" tanya deon menatap meigna dengan kedua tangan yang mencengkram bahu meigna

" sialan!. Lo apain dia hah" dalam sekejam tangan deon telah berada di kerah baju damara

" dey!!. Enggak dia gak gapa-ngapain aku. Aku Cuma takut. Lepasin dia dey" meigna menghampiri deon berusaha melepaskan cengkraman deon pada damara

" dia yang bertanggung jawab atas air mata lo. Dia harus terima akibatnya!" bentak deon yang sudah mengangkat kepalan tangannya

" gue pikir lo pintar. Tapi ternyata gak lebih dari si otak udang" sindir alex. Yang baru datang menghampiri damara yang di serang massa

" Apa lo bilang... ?" sinis deon pada alex

" turunin tangan lo. Seharusnya lo berterimaksih sama damara karena nolongin meigna. Lo pikir apa yang akan terjadi kalau damara gak nolongin meigna" ucap alga

" kita anggap ini impas. Lo gak punya alasan buat mukul damara. Kalau lo mukul dia. Gue anggap. Lo sendiri yang memulai peperangan" ucap darian. Deon melonggarkan cengkramannya. Mendorong damara menjauh dari posisinya. Dan deon di tarik mundur oleh meigna yang khawatir kalau-kalau deon tiba-tiba menyerang

" aku gak apa-apa. Damara yang nolongin aku. Aku Cuma seneng bisa, ketemu kamu lagi. Tadi aku takut banget karena tersesat" rengek meigna pada deon

" ssttss. Jangan nangis. Maafin aku" ucap deon memeluk dan menenangkan meigna

" ra.... nih! Lo siap-siap dulu" brent melempar pakaian khusus balap pada damara.

" thanks kak" ucap damara menangkap pakaian itu

~

Seluruh peserta, bersiap di garis start, asap yang mengepul dari motor peserta masing-masing membuat lapangan itu terlihat sedikit berkabut. Mereka Saling membalas derum motor lawan dan menggesekkan roda motor dengan ganas. Perlombaan di antara 2 kubu dengan 3 peserta di masing-masing kubu itu menjadi panas. 2 peserta yang terlebih dulu melewati garis finish adalah pemenangnya dengan 3 kali putaran. itulah aturannya dan satu-satunya aturan di lomba balap liar.

" ra,, lo gak boleh gegabah, gue yakin deon punya rencana. Gue harap lo hati – hati " bisik darian di sebelah damara yang tengan bersiap untuk lomba.

" gue ngerti, gue di sini bukan karena gak ada alasannya kak. Lo gak usah khawatir karna gue percaya kemampuan gue" ucap damara penuh keyakinan.

" gue percaya sama lo" ucap darian menepuk pundak damara kemudian menepi ke sisi lintasan.

" yak,, para peserta lomba, bersiap di garis finish" sang host kini mendekati garis start memandu perlombaan. Suara derum dari peserta lomba mulai menggila. Di sambut oleh sorakan penonton yang saling mendukung kelompoknya masing-masing.

" gue gak sabar,, ngeliat lo kalah" desis deon di samping damara. Damara yang mendengar itu hanya bisa melirik sinis ke arah deon.

" 3 " host perlombaan mulai menghitung mundur.

" gue harap harapan lo gak sia-sia" sinis damara.

" 2 "

" keberanian lo boleh juga" balas deon

" 1 "

" kita lihat saja" tutur damara lagi

" go "

DOR,,, wanita yang memegang pistol kosong itu menarik pelatuknya hingga menimbulkan suara yang bising. Para peserta pun menarik gas mereka tanpa ragu dan saling mendahului di garis lintasan.

' terakhir kali gue mengalah. Tapi sekarang jangan harap lo bisa menang' pikir damara, damara kini memimpin ia cukup menjaga jaraknya dari lawan. Dan 2 temannya tengah memepet lawan lainnya untuk mengecoh mereka.

Namun tak lama posisi damara di susul oleh deon dengan sangat cepat deon pun mendahului damara.

Tak hanya itu setelah deon mendahului damara deon sengaja menjatuhkan batu bata di lintasan arena. Itu mungkin hal yang licik namun itu adalah balapan liar tidak ada aturan di dalamnya.

Damara yang terkejut pun segera membanting arah untuk menghindari bata itu,, jika itu bukan damara mungkin ia akan jatuh karena trik licik deon, damara terkenal karena kelincahan dalam mengrontrol laju motornya. Dalam keadaan yang tidak terduga pun damara dapat menghindarinya.

Karena itu damara adalah lawan yang cukup tangguh untuk deon remehkan.

' sialan,,' umpat deon setelah sadar damara berhasil menghindari triknya.

!!BRAKKK!

Di belakang damara terjadi kecelakaan, bisa di perkirakan itu akibat batu bata deon. Karena jalanan gelap dan batu bata itu takkan terlihat jelas dari jauh.

Kini dari pihak damara hanya tersisa dua peserta dan 3 peserta dari pihak lawan.

" damara lo ambil posisi di belakang" alga patner lomba damara menyusul damara dan mengubah posisi mereka. Pihak lawan akan mengincar alga tentu saja karena jika alga atau peserta lainnya terjatuh akan berdampak pada peserta di belakangnya yaitu damara.

" oke,, gue akan waspada" ucap damara menyetujui ia pun memperlambat laju motornya

' sial apa rencana mereka' umpat deon menyadari perubahan posisi dari lawan.

Tanpa membuang waktu Alga pun di serbu oleh 2 peserta dari kubu lawan. 2 lawan 1 tidaklah adil namun mereka bukan apa-apa bagi alga yang sudah berpengalaman dalam menghindari serangan lawan.

Di tikungan pertama alga berhasil membuat 1 lawannya gugur. Damara pun sukses menghindari kecelakaan akibat jatuhnya peserta lawan.

Sukses dengan rencana pertama mereka. alga dengan sigap menaikkan kecepatannya untuk menyusul deon.

Yah sasarannya selanjutnya adalah deon. Tentu deon bukanlah lawan yang mudah namun tujuannya bukan untuk menggugurkan deon tapi mengalihkan perhatian 1 peserta lainnya yang merupakan patner deon.

" bodoh tentu saja anak buah yang baik akan melindungin tuan muda mereka" sinis alga saat menyadari rencananya berhasil.

Melihat peluang damarapun memaksimalkan laju motornya untuk mendahului 3 peserta lain. Deon yang menyadari itu pun geram di tingkungan putaran kedua ia di kalahkah oleh damara. Ini adalah putaran terakhir, deon tak ingin mengalah begitu saja, ia pun menyusul damara. Kini damara dan deon saling mendahului di puataran ketiga dengan selisih yang tipis.

Sedangkan alga menjaga posisinya di belakang penentu saat ini bukanlah damara namun alga. Tidak peduli siapa yang mencapai garis finish terlebih dahulu jika alga berada di posisi kedua dari belakang merekalah pemenangnya.

Deon yang tengah fokus mendahului damara menurunkan kewaspadaannya, fokusnya hanya ada pada garis finish. Namun tiba-tiba di saat deon berusaha mendahului damara, damara membiarkannya begitu saja dan membentuk posisi di belakang bersama alga untuk menghalau patner deon mendahului mereka.

Deon yang terlambat menyadari itu pun harus menerima kekalahan bahkan sebelum ia mencapai garis finish. Ia tak memiliki cukup waktu karena ia sangat dekat dengan garis finish, di susul oleh damara dan alga bersamaan.

Suara peluit menggelegar ketika deon mencapai garis finish sendirian. Ia memang yang pertama namun ia bukanlah pemenangnya. Penghinaan itu sungguh membuat deon murka. Ia turun dari motornya melepas helemnya dengan kasar dan menghampiri damara yang baru saja menurunkan kakinya ke tanah.

" Brengsek" umpat deon tanpa basa basi menyerang damara, ia mencengkram leher damara hingga membuat damara susah bernafas.

" woo,, sabar bro,, lo udh kalah terima aja" alga yang berada di dekat damara menghempas cengkraman deon di leher damara. Seketika damara terbatuk karena udara yang menyeruak masuk ke rongga dadanya.

" woo hoo pemenang balap kali ini pendatang baru, rascal telah menunjukkan taringnya rupanya" damian datang untuk menyambut pemenang lomba itu,

" nih hadiah lo" ucap damian sambil melempar kunci mobil itu kepada damara, damara pun dengan sigap menangkap kunci itu.

" der,, giaman keadaan daniel ?" tanya damara pada darian. Temannya mengalami kecelakaan di lintasan dan itu bukan hal yang sepele saat di lintasan nyawa bisa jadi taruhannya.

" cuma luka ringan, udah di bawa ke rumah sakit" jawab darian singkat.

" kita kesana sekarang, ga,, lo aja yang bawa mobilnya" damara melemparkan kunci mobil tadi pada alga dan segera meninggalkan tempat balapan menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit ia langsung menuju ruang IGD, melihat daniel yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan tangan dan kaki di balut perba.

" gila kak,, ini yang lo bilang luka ringan? " damara benar-benar tak habis pikir dengan kesantaian darian bagaimana ia menganggap patah tulang kaki dan tangan itu luka ringan.

" untuk anak jalanan kayak kita ini belum seberapa ra" ucap darian lagi.

" ringan apaan?. Itu patah kakinya!" seru damara

" apaan sih lo berisik. Gue Cuma terkilir doang anjir" ucap daniel. Untuk mencegah ocehan damara

" gue kira patah" ucap damara menghampiri daniel. Mata damara terbuka lebar ketika melihat sosok alina di samping ranjang daniel. Yang sebelumnya terhalangi tirai dari pandangan damara

" al.. sorry ya, kita malah bawa lo sampai ke sini" ucap darian yang juga datang bersama damara

" lo tau dia di sini?" tanya damara

" tau. Daniel yang ngajak" ucap darian santai

" what the fuck. Ngapain lo bawa dia ke tempat lomba" umpat damara pada daniel

" gue yang mau ikut. Lo jangan marahin, daniel" bela alina. Damara terdiam dan hanya bisa menatap daniel sinis.

" sorry ganggu, gue mau pamit pulang. Ini udah malem" sela lili yang hanya terdiam di sana seperti lalat

" sialan udah jam segini. Al lo ikut gue. gue anter pulang" seru darian ketika melihat jam di tangannya

" tunggu!, biar gue aja yang anterin" cegah damara menyela ucapan darian

" gak usah. Gue sama kak darian aja" ucap alina menolak

" lo denger sendiri kan?, udah minggir lo" darian menggeser tubuh damara untuk memberikan jalan darian dan alina lewat.

" sorry, gara-gara gue lo jadi terlibat sampai sejauh ini" kriss, melihat wajah lili yang muram. Sejak tadi

" lagian sih lo, kriss dia kan asing banget sama dunia kita. Dia pasti takut banget tadi" bela mano

" udah.. ini udah larut, mending lo anter dia pulang" sambung reygan

" ya udah kalo gitu gue. pamit dulu ya, nganterin lili pulang dulu" ucap kriss. Menggengam tangan lili

" sekalian beli makan nanti baliknya" pesan alex

" dan.. sekarang lo harus di pindah ke kamar rawat inap" brent datang, membawa slip pembayaran.

" eh... lo mau ke mana kriss" lanjut brent menghentikan langkah kriss

" gue mau anterin lili pulang kak" ucap kriss

" oh... ya udah. Lo hati-hati di jalan" balas brent

💗

Setelah hari pertama pertemuan alina dan darian waktu itu. Alina baru menyadari bahwa darian adalah pria yang setiap hari datang ke cafenya dan selalu meminta annya untuk melayaninya. Ia bahkan tak mau pelayan lain berada di dekatnya.

Sejak itu alina semakin dekat dengan darian dan mengetahui alasannya datang setiap hari ke cafe.

" kak.. Kok lo gak pernah ke cafe lagi sih? " tanya alina menghancurkan keheningan dalam mobil.

" gue di tolak " balas darian singkat

" ohhh.... "

" kok oh sih?" heran darian

" ya wajar aja sih kak. Kan lo lebih muda dari bunda anya, lagian bunda gak suka brondong" jawab alina singkat

" kata siapa gue berondong "

" kak lo itu masih kelas 3 sma. Gaulnya aja udah ketuaan. Sedangkan bunda kuliah semester 2 ya walaupun bunda lagi cuti sih"

" kita beda 2 tahun al. Menurut gue umur bukan masalah"

" katanya bukan masalah, tapi gak mau memperjuangkan" ledek alina

" siapa bilang ? Gue selalu nungguin dia pulang kerja, dan nganterin dia pulang. Ya walaupun di tolak terus"

" hah??? Seriusan ? Udah kayak penguntit lo kak" ucao alina terkwjut

" gue gak mau kepergok yang lainnya jadi gue cari aman " balas darian

" gara-gara daniel sering ke cafe ya?" ucap alina lagi

" itu lo tau sendiri"

~

avataravatar
Next chapter