1 1

" Alpha?" tanya seorang wanita berbaju seksi, dengan suara sedikit mendesah. membuat sang Alpha yang duduk membelakangi sang wanita mengernyit sebal, tanpa menjawab.

tanpa aba aba sang wanita tiba tiba memeluk sang Alpha yang membuat sang Alpha marah.

"siapa berani kau menyentuhku?" tanya sang Alpha dingin.

"bukankah anda menginginkan tubuh saya Alpha?" jawab sang wanita tanpa takut.

"bahkan tidak ada satupun orang selain beta ku yang ku perbolehkan masuk tanpa seijin ku. dan siapa kau berani datang mengusik ku?" tanya sang Alpha masih dengan nada yang sama.

"aku? tentu saja aku masuk atas kehendak ku sendiri. Ada masalah Alpha?" tanya sang wanita dengan riang yang membuat sang Alpha semakin marah.

brakkk!!!

tiba-tiba sang wanita itu terpental kearah lemari buku yang menyebabkan lemari itu hancur.

"A-Alpha, a-pa yang anda lakukan?" tanya sang wanita sambil meringis ketakutan.

"jangan pernah berani mengusik ku." tiba tiba sang Alpha mencekik leher sang wanita tersebut.

"kau! jalang tidak berguna, enyah lah!" bentak sang Alpha.

Brak!! suara pintu yang terbuka paksa.

"Alpha!" teriak sang beta.

"Alpha lepaskan wanita itu, ia bisa kehilangan nyawanya jika kau terus mencekik nya seperti itu" kata sang beta yang berharap cemas.

"salah wanita ini berani mengusik ku" jawab sang Alpha dingin. namun hati sang beta sangatlah baik mana tega ia melihat seorang wanita menangis ketakutan dengan keadaan tercekik, walaupun wanita itu bersalah.

"B-baik Alpha lepaskan wanita itu namun kita beri dia hukuman yang lebih ringan dari sebelumnya" kata sang beta yang juga merasakan ketakutan.

"kau berani melawan Alpha mu?" tantang sang Alpha dengan nada angkuh.

"ampun Alpha, saya hanya memberi saran, karena saya pikir wanita ini melakukan hal tersebut karena ia baru saja kehilangan mate nya Alpha" jawab sang beta. sang Alpha diam memikirkan perkataan sang beta.

brak!! sang Alpha membanting wanita itu.

"beri dia hukuman pengasingan selama hidupnya dan jangan pernah biarkan dia kembali." jawab sang Alpha yang kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut.

___

Sang Alpha Alexander edwill, Alpha terkuat dari semua Alpha. ia seorang Alpha dari blackmoon pack. pack terkuat dari generasi ke generasi. 

Alexander adalah seorang Alpha yang terkejam dari semua pendahulunya. Alpha yang paling sulit untuk disentuh, bahkan untuk mendekatinya pun sulit. ia sudah memimpin pack sejak berumur 14 tahun. ia tumbuh dengan didikan keras yang mungkin itu penyebab ia memiliki sifat kejam dan dingin. saat kecil ia tidak pernah bermain seperti anak lainnya, ia hanya sibuk berlatih dan berlatih, dia hanya memiliki seorang teman yaitu Kennan, yang sekaligus menjabat sebagai beta nya. 

Kennan adalah satu satu nya orang yang terdekat dengan Alex. ia sudah menjadi beta sejak Alex menjabat menjadi seorang Alpha, Kennan tahu betul bagaimana sifat sang Alpha, namun Kennan bersifat sedikit lebih lembut dari sang Alpha. dia adalah satu satu nya orang yang berani membantah sang Alpha jika sang Alpha salah dan yang mendukung jika menurutnya sang Alpha benar, bahkan memberi saran tanpa sang Alpha meminta.

___

"Alex?" tanya sang bibi, bibi Mergan. alex tidak menyahut ia hanya diam seperti tidak ada yang memanggilnya.

"Alex ada yang ingin aku beri tahu padamu" perhatian Alex teralihkan namun dengan tatapan dingin yang menghunus .

"kau harus segera menemukan mate mu, bukankah tidak baik jika seorang Alpha yang berumur 27 tahun lebih masih belum menemukan matenya? pack kita membutuhkan seorang luna Alex" ucap bibi Mergan.

"bukan urusan mu" jawabnya acuh.

"alex dengarkan aku!" bentak sang bibi yang tersulut emosi.

"keluar" ucap Alex dengan dingin. yang membuat sang bibi tidak bisa membantah dan pergi meninggalkan Alex.

'Alex' suara menyahut di dalam benak Alex.

'hm' Alex menyahut dengan gumaman.

'suasana hatiku buruk Alex'

'jangan bersikap berlebihan Xander!' Xander sang serigala hanya mendengus mendengar balasan Alex.

'tidakkah kau sadar? menurutku yang di bilang bibi ada benarnya'

'jika mate ku adapun akan ku bawa dia kesini. jika tidak ada aku harus apa?!' katanya membentak Xander.

'Alex bodoh!! kau cari dia bukan hanya diam menunggu, dan sibuk dengan kertas kertas tidak  berguna' jawab Xander sambil memaki.

'kau pikir aku ingin sibuk dengan kertas ini? aku juga malas' jawab Alex yang langsung memutuskan mindlink nya.

"Alpha" teriak sang Beta dari luar ruangan.

"masuk" jawab Alex.

"ada apa Kennan?" tanya Alex dengan nada seperti biasa.

"kita harus menghadiri acara pengangkatan Alpha redmoon pack sekaligus merayakan kedatangan luna mereka"

"kapan?" tanya Alex.

"lusa Alpha"

"baiklah" 

___

"clarissa!!!!" teriak seorang wanita dari arah belakang.

"Iya ibu tunggu sebentar" jawab wanita bernama Clarissa.

"Cepat lah kesini!! Dasar lamban!!" Teriak sang ibu, Dyna.

"Maaf aku tadi sedang mencuci baju, aku harus membilas tangan ku terlebih dahulu" jawab Clarissa.

"Jangan terlalu banyak alasan, aku tau !!! Kau pasti malas kan jika ku suruh melakukan pekerjaan rumah??!" Bentak sang ibu yang marah.

"Tidak ibu, tidak seperti itu-"

"Dasar anak kurang ajar, aku membesarkan mu hingga seperti sekarang dan ini balasannya?"

"Ibu?" Seorang wanita yang terlihat seumuran dengan Clarissa, ia adalah Britani saudara tiri Clarissa.

"Ada apa sayang? Apa kau terganggu" tanya Dyna.

"Sangat terganggu ibu!! Anak itu sangat menyebalkan!!"

"Hukum saja" jawab seorang lelaki. Briyan. Kaka tiri Clarissa yang sangat suka bermain dengan wanita.

Perkataan Briyan membuat sang ibu menyeringai seram.

"A-ampun ibu aku tidak akan mengulangi kesalahan ku-" kata Clarissa.

"Diam!!! Baiklah Briyan aku serahkan hukuman nya pada mu, dan mari kita pergi Britani biarkan kakak mu menghukum dengan perasaan bahagia" kata sang ibu yang berlalu pergi meninggal kan Briyan dan Clarissa yang sudah ketakutan.

___

"A-aku mohon kak, jangan sakiti aku" Clarissa memohon sambil menangis .

"Diam! Aku hanya akan membuatmu merasakan sebuah kenikmatan"

"T-tidak t-tidak mau!!!" Teriak Clarissa yang segera berlari, namun memang ia adalah orang yang kurang beruntung sehingga sang kakak dapat mengejarnya dan mengangkatnya seperti karung beras.

Brakk!! Tubuh Clarissa terasa sangat nyeri saat Briyan melemparkannya ke atas meja makan.

"A-am-ampun kak" mohon Clarissa dengan lirih. Sang kakak hanya menatapnya sambil menyeringai jahat.

Briyan membuka kancing baju nya sedikit demi sedikit membuat Clarissa semakin takut. Ia melihat ke sekeliling  untuk menyelamatkan diri.

Sementara sang kakak semakin mendekatkan dirinya pada Clarissa.

Prangg!!!! Suara pecahan kaca beradu dengan kepala bagian belakang Briyan yang menyebabkan ia di Liputi rasa marah yang kentara.

"Kurang ajar sekali kau!!!" Clarissa semakin merasakan ketakutan. Kemudian ia mendorong sang kakak yang masih merintih kesakitan hingga tangan sang kakak berdarah mengenai pecahan kaca tadi.

Tanpa pikir panjang kembali Clarissa segera pergi meninggalkan sang kakak yang sudah menjerit kesakitan.

Ia berlari tanpa menoleh ke arah belakang, ia takut, ia takut jika ia menengok kearah belakang ia akan melihat orang orang yang mengejarnya, ia takut tertangkap.

Saat ia merasa sudah mulai jauh dari tempat tinggal nya ia memutuskan menengok kebelakang.

"Syukurlah mereka sudah tidak ada" katanya yang merasa sudah tidak kuat untuk berlari.'aku harus berlari paling tidak aku harus jauh dari mereka' pikir Clarissa.

Namun penglihatan Clarissa semakin memburam 'tidak, aku tidak boleh berhenti disini' pikir Clarissa yang terus berlari.

Brak!!! Tubuh ringkih Clarissa terhempas di tabrak sebuah mobil yang melaju dengan kencangnya.

Clarissa masih memiliki sedikit kesadarannya dan melihat seorang lelaki menggunakan jas turun dari mobilnya dan menghampirinya. 'apa ini akhir hidupku? menyedihkan sekali, aku harus mati saat aku dalam pelarian' pikirnya yang semakin lama semakin menutup matanya.

___

avataravatar
Next chapter