webnovel

My Journey with Mom (Bahasa Indonesia)

Nanda Rendy mati dibunuh menggunakan racun oleh orang yang tidak diketahui. Sebagaimana ketika orang setelah mati, roh akan dikirim ke dunia bawah. Di sana, Nanda Rendy bertemu seorang dewa yang sedang bertugas menjaga dunia bawah, dan diketahui ternyata Nanda Rendy memiliki catatan karma baik yang sangat banyak sehingga dewa itu memberi Nanda Rendy tiga pilihan sebagai bentuk ganjaran. Apa ketiga pilihan itu? Diantaranya ada masuk ke surga, reinkarnasi, dan menjadi dewa. Dari ketiga itu, pilihan Nanda Rendy jatuh pada reinkarnasi, dan karena tawar-menawar yang berhasil dilakukan Nanda Rendy, Nanda Rendy diberi dua kemampuan sebagai teman reinkarnasinya. Di dunia barunya, lingkungannya masih sama, tak berbeda jauh dengan di bumi pas zaman kerajaan, yang membedakannya hanya sihir eksis di sana. Tak hanya sihir, ada goblin, elf, demon, dan masih banyak lagi. Intinya segala macam yang eksis di video games MMORPG, di sana juga eksis. Sementara untuk Nanda Rendy di dunia barunya menjadi seorang anak berusia 4 tahunan bernama Zutto Rendy, hidup sebatang kara di tengah hutan bersama ibunya yang sangat Son-complex. Hidup di dunia yang dipenuhi dengan makhluk-makhluk yang bisa mengancam jiwa, bisakah Zutto Rendy dapat bertahan hidup serta melindungi ibu yang sangat dicintainya itu? ============================================================================================== *Buy me a coffee: -https://saweria.co/xiaokedun -https://trakteer.id/kedun/tip ============================================================================================== *Cover: Gambar di dalam cover bukan milikku, bila ingin aku menghapusnya, bisa PM atau kontak di email: xiaokedun@outlook.com

xiaokedun · Fantasy
Not enough ratings
23 Chs

Senyum misterius dari Zutto Sabrina

Kembali ke Rendy yang saat ini sedang berdiri menghadap tumpukan barang itu, dengan arah pandangan yang fokus pada dua buah cincin putih yang ada di telapak tangan kanannya.

Melihat kedua cincin itu dapat disimpulkan, Rendy telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya, bahkan sempat membuat lebih, dan tidak perlu bertanya untuk siapa cincin yang berlebih itu, jawabannya sudah pasti Sabrina.

Lalu, apa yang sedang dilakukan Rendy, bukannya memakai cincin itu, malah menatapnya? Yah itu karena Rendy baru saja selesai, jelas harus memeriksa kualitas cincin, apakah ada kesalahan pada desainnya atau tidak. Soalnya cincin kali ini bukan cincin polos, melainkan sebuah cincin dengan pola yang sangat rumit. Tapi bukan hal itu fokus perhatian Rendy, fokus Rendy terletak pada sebuah hiasan setengah love di masing-masing cincin. Dia sedang memperkirakan, apakah potongan love telah sesuai, sehingga bila digabungkan sudah pas membuat sebuah love yang indah, dan hasil untuk hal ini sesuai dengan ekspektasi Rendy.

Setelah mengetahui hasilnya, Rendy menyimpan cincin bagian ibunya ke dalam kantong celana. Sementara untuk diri sendiri, tentunya dipasang ke jari manis sebelah kanan, agar bisa digunakan untuk mengecek spesifikasi armor rancangannya.

Merasakan cincin itu terpasang sempurna, langkah selanjutnya yang ingin diambil Rendy adalah mengucapkan kata kunci untuk berubah. Sayangnya sebelum kata itu sempat terucap, Rendy mendengar teriakan dari Sabrina.

[Sayang, di mana kamu?!] Suara Sabrina terdengar dari arah jam 2-nya Rendy.

Adanya suara itu, mau tak mau Rendy harus menunda keinginannya terlebih dulu untuk meladeni Sabrina. "Di sini, Bu! Jalan terus!" Rendy asal ceplos, sebenarnya tidak tahu arah yang sedang dituju Sabrina, apakah mendekat atau menjauh. Lamun terlepas apapun itu, yang penting bersuara agar dapat digunakan sebagai penunjuk arah bagi Sabrina.

Tak perlu memakan banyak waktu, lokasi berdirinya Rendy masuk ke penglihatan Sabrina, dan waktu Sabrina menyadari hal itu, senyum bahagia muncul di wajahnya, serta langkah kakinya bertambah lebih cepat. "Apakah ibu mengganggu?!" Pertanyaan itu diucapkan Sabrina saat jarak di antara mereka tinggal kurang lebih 1 meter, dan ucapan itu selesai bertepatan dengan Sabrina tiba di depan Rendy.

"Tidak!" Rendy menggelengkan kepala. "Malah bagus ibu ke sini, soalnya aku ada sesuatu untuk ibu!" Mengatakan itu, tangan Rendy juga ikutan merogoh kantong celana untuk mengambil cincin tadi. "Ini!" Dengan tubuhnya yang kecil, Rendy harus mengangkat cincin itu tinggi-tinggi hanya untuk menunjukkan cincin itu kepada Sabrina.

"Ha?!" Tiba-tiba ditunjukkan sebuah cincin yang begitu indah, membuat hati Sabrina tidak siap. Hingga akhirnya, hanya bisa terkejut dengan menutup mulut menggunakan kedua tangannya. Butuh beberapa saat untuk menenangkan keterkejutannya itu, dan sesudah tenang, Sabrina berjongkok untuk melihat cincin itu lebih dekat. "Sungguh sangat indah!" Dengan wajah tak percaya, Sabrina memegang tangan kiri Rendy, memeriksa cincin yang masih berada di tangannya, terjepit di antara ibu jari dan jari telunjuk.

Namun saat pemeriksaan yang dilakukan Sabrina tiba di simbol setengah love, ekspresi bingung muncul di wajah Sabrina. "Simbol apa ini, kok bentuknya sangat aneh?!" Jari Sabrina menunjuk simbol itu untuk menunjukkan kepada Rendy tentang simbol aneh yang dimaksud.

"Memang terlihat aneh sih bila dilihat secara terpisah!" Mengakhiri kalimatnya, Rendy buru-buru melepas cincin di jarinya, lalu menempelkan kedua cincin itu untuk memperlihatkan simbol setengah hati yang telah menjadi satu. "Bagaimana kalau sekarang?!" Sudah menunjukkan hal itu, tapi Rendy melihat ekspresi Sabrina masih dalam tanda tanya. "Ibu tidak tahu simbol love?!" Kesimpulan yang Rendy ambil dari ekspresi yang diperlihatkan Sabrina.

Kesimpulan Rendy memang benar, Sabrina terlihat menggelengkan kepala atas pertanyaan Rendy. "Tidak! Apakah itu berhubungan dengan cinta?!" Sabrina menebak secara acak.

Sangat kebetulan tebakan itu sangat tepat, membuat Rendy yang mendengarnya, menganggap Sabrina hanya pura-pura tidak tahu. "Nah itu ibu tahu, kok bilangnya enggak tahu!" Saat mengatakan kata pertama dari kalimat itu, rasa pegal menghampiri tangan Rendy yang sedang membawa kedua cincin itu. Jadi begitu selesai berbicara, Rendy mengembalikan cincin miliknya ke tempat semula. Sementara cincin untuk Sabrina, Rendy memakaikannya begitu saja ke jari manis sebelah kanannya, tanpa perlu meminta izin terlebih dulu.

Apa yang Rendy lakukan disaksikan oleh Sabrina, anehnya saat melihat cincin itu benar-benar terpasang di jarinya, senyum misterius muncul di wajah Sabrina, dan keanehan itu tidak disadari oleh Rendy.

"Sebenarnya ibu benar tidak tahu! Barusan itu hanya asal tebak saja! Yah apapun itu,~" Di jeda ini Sabrina menarik tangan yang masih dipegang Rendy, lalu mengangkat tangannya ke depan wajah, membolak-balikkan tangan untuk melihat cincin yang terpasang di sana. "~tahu atau tidak, yang penting ini pemberian dari Sayangku, tentunya ibu akan menjaganya!" Senyum bahagia tak bisa jauh-jauh dari wajah Sabrina.

Berbeda dengan Sabrina, Rendy malah memutar matanya di dalam batin. Rendy merasa ucapan Sabrina terlalu lebay, terlalu memuji cincin yang menurut Rendy berkualitas jelek lantaran terbuat dari bahan-bahan bergrade rare. Dalam niat Rendy, cincin itu sebenarnya hanya akan dipergunakan untuk perjalanan ke kota saja. Saat sudah sampai ke kota, sudah pasti Rendyakan mengganti cincin itu dengan cincin berbahan equipment grade hero atau lebih tinggi.

Meski tahu lebay, Rendy tidak mengomentari kelebayan itu agar tidak menghancurkan suasana hati Sabrina yang sedang berbahagia, malah Rendy ingin membuat Sabrina lebih berbahagia dengan cara mengungkapkan fungsi utama cincin itu. "Ngomong-ngomong itu bukan cincin biasa loh, Bu! Coba deh ibu katakan 'Switch', aku yakin ibu akan sangat terkejut nanti!"

Minat Sabrina terusik, ditambah senyum misterius yang diperlihatkan Rendy, rasa penasaran yang dimiliki Sabrina semakin besar. Dia pun langsung melakukan seperti yang dikatakan Rendy, mengatakan kata 'Switch' di dalam batinnya.

Sebagaimana Rendy berubah, mulai dari tempat cincin itu berada menuju ke anggota tubuh lainnya, dan saat partikel-partikel nano sudah berada di tempatnya, partikel nano tersebut berubah sesuai dengan desain armor yang telah diprogramkan.

Bagian badan atas, dimulai dari leher, ada sebuah choker renda berwarna putih yang menghiasi leher indah Sabrina. Di choker tersebut, terdapat empat buah tali yang juga berwarna putih, dua buah di depan saling berdempetan, dua lagi di samping kanan dan kiri leher. Keempat tali itu turun ke bawah, dua ke arah payudara kanan dan sisanya ke payudara kiri. Tali-tali itu berhenti di sebuah cincin kecil yang terletak di tengah-tengah antara bahu dengan payudara atas.

Masih turun ke bawah dari lingkaran kecil itu, namun bukan tali yang meneruskan, melainkan selembar kain yang dipenuhi coretan-coretan abstrak berwarna emas. Selembar kain itu menutup masing-masing payudara secara horizontal, dari payudara atas hingga berhenti di bawah payudara, yang mana selembar kain dari atas menjadi satu dengan selembar kain lagi bermotif renda yang melingkari tubuh.

Masih berlanjut, di bawah pusar terdapat selembar kain bermotif renda yang sama dengan di bawah payudara. Dari sana, ada lima buah tali pendek yang menghubungkan antara kain di bawah pusar dengan selembar kain lebar yang menutup dari pantat ke lutut. Jangan salah, kain tadi bukan sebuah rok, jadi menutup di sini memiliki arti yang berbeda. Memang benar bila dilihat dari arah belakang akan tampak seperti rok, tapi dari arah sebaliknya berbedaan akan terlihat jelas. Kain itu tak sepenuhnya menutup, bagian depan terbuka selebar 4 inci, dari atas ke bawah, memperlihatkan segala yang ada di selangkangan hingga ke lutut.

Untuk selangkangan, ada selembar kain, tali, dan aksesori cincin yang dijadikan satu membentuk sebuah celana dalam. Sementara untuk bagian sisanya seperti kaki dan tangan, tak ada yang begitu istimewa.

Kaki hanya ada stoking putih bergaya renda yang dipenuhi garis-garis abstrak berwarna emas, menutup kaki dari ujung telapak kaki sampai ke betis. Di sana stoking tak sendiri, ada sepatu hak tinggi berwarna emas yang menutup telapak kaki, lalu ada gelang emas yang mengikat pergelangan kaki dan betis.

Sedangkan untuk tangan hampir sama, ada stoking dan gelang, yang membuatnya sedikit beda hanya stoking itu tidak menutup jari-jari dan telapak tangan. Jadi, stoking itu dari lengan turun kebawah, berhenti di cincin pemberian Rendy. Untuk tangan yang tidak memiliki cincin itu, muncul sebuah cincin replika yang tampak mirip.

"Hmmm!" Rendy mengangguk-anggukan kepala, tangan kiri terlipat di dada sementara tangan kanan mengelus-elus dagu. Dia sedang mengagumi armor buatannya sendiri yang tampak bagus di tubuh Sabrina. Namun, penilaian itu belum sepenuhnya selesai lantaran ada sesuatu yang mengganggu, dan Rendy mengungkapkan apa yang mengganggu itu kepada Sabrina. "Mungkin akan lebih bagus kalau ibu tadi telanjang terlebih dulu sebelum berubah!" Armor buatan Rendy muncul di atas pakaian yang dikenakan Sabrina, sehingga penampilannya sekarang tampak sedikit aneh.