webnovel

Nanda Rendy

Bumi, Oceania tahun 8136.

Di sebuah stadion sepak bola berkapasitas 10 juta penonton, orang-orang berkumpul hingga memenuhi seluruh stadion, baik bangku dan lapangan. Bahkan saking banyaknya orang-orang yang berkumpul di sini, sampai-sampai saling berdesakan hingga terlihat sangat padat, jika di lihat dari atas, bisa menyamakan orang-orang yang berkumpul ini seperti rumput di lapangan.

Selain orang-orang ini, terlihat juga sesuatu yang mirip manusia terbang kesana-kemari membawa makanan dan minuman atau mengangkut orang-orang yang pingsan karena kelelahan harus berdesakan-desakan. Sesuatu ini adalah robot, jika tidak melihatnya secara teliti, bisa salah kira bahwa sesuatu yang terbang ini adalah manusia. Memang, robot-robot ini memiliki penampilan yang hampir sama dengan manusia, yang membedakannya hanya choker khusus yang terpasang di leher.

Selain dua hal yang mencolok itu, kerumunan orang dan robot, ada hal lain juga yang paling sangat mencolok, yaitu panggung yang melayang di tengah-tengah stadion. Tidak tahu bagaimana cara kerja panggung ini bisa melayang, yang pasti jika dilihat dari luar, panggung ini seperti panggung biasa, ada Apron, Tirai dan Back of House atau Backstage. Orang luar tidak akan bisa melihat apa yang ada di balik tirai atau di dalam Backstage, karena area ini tertutup medan energi layaknya sebuah rumah yang menutupi apa yang ada di dalamnya. Meski tidak bisa melihat yang ada di dalam, kita bisa melihat apa yang ada dibagian terdepan panggung, di sana hanya panggung polos biasa dengan 2 sofa dan 1 meja, di mana 1 sofa untuk dua orang menghadap ke arah penonton dan 1 sofa untuk 1 orang lagi sedikit menyerong ke kanan, sedangkan meja berada di depan kedua sofa tersebut.

Dengan adanya orang-orang dan sebuah panggung, dapat disimpulkan bahwa ini merupakan sebuah acara Talkshow akbar. Itu terlihat juga dari banyaknya banner hologram acara tersebut yang beterbangan di langit. Dari semua banner itu, yang sering ditampilkan adalah foto seorang pria dengan penampilan yang sedikit aneh, aneh karena pria itu memiliki bentuk wajah oriental dengan tampang anak berusia 15 tahun, tapi tinggi badan dan bentuk tubuhnya bukan untuk anak berusia 15 tahun. Selain foto seorang pria, ada juga dua kata [Nanda Rendy] dan [Bapak Penemu!] yang selalu berdampingan bersama foto pria itu.

[Nginggggg] Suara mikrofon dinyalakan.

Di tengah hiruk-pikuknya suara orang-orang yang saling mengobrol, suara mikrofon barusan langsung membuat semuanya diam, menghentikan apa yang sedang mereka lakukan, dan mengalihkan perhatian mereka ke arah panggung.

Di atas panggung, keluarlah seorang wanita yang terlihat berusia 25 tahun dari arah Backstage. Wanita itu mempunyai bentuk tubuh pir yang dibalut dengan One Shoulder Maxi Dress berwarna hitam yang memperlihatkan bahu kanannya. Dari segi penampilan, wanita itu memiliki warna kulit putih porcelain dan tinggi badan 160cm, dengan wajah bulat, hidung mancung, bibir oval, pupil mata berwarna hitam, dan rambut panjangnya yang berwarna hitam dikuncir dengan gaya bubble. Dipadukan dengan payudara berukuran D-cup dan bentuk bokong A membuat penampilan wanita itu lumayan seksi, setidaknya diatas rata-rata orang biasa.

"Hello! Tes... Tes... Tes...! Saya Talitha Yuanita, kalian bisa memanggil saya YuanYuan! Saya akan menjadi MC dalam acara Talkshow bersama Bapak Penemu yang akan dimulai 15 menit lagi, jadi harap bersabar ya?! Terima kasih!" Wanita itu berkata dengan wajah ceria. Setelah mengucapkan kalimat itu, Talitha Yuanita pun kembali ke dalam Backstage.

Saat Talitha Yuanita tiba di dalam Backstage, terlihatlah seperti apa di dalam ruangan itu. Ruangan yang lumayan luas dibagi menjadi 2 area yang dipisahkan dengan tirai, area 1 setelah pintu masuk Backstage dan yang kedua tentu saja yang paling ujung. Area 1 merupakan tempat untuk para Crew atau personil untuk menyiapkan segala sesuatu agar acara tersebut berjalan lancar. Sedangkan area 2 dibagi lagi menjadi beberapa kamar yang ditata mengitari tepi ruang ujung Backstage, sehingga terlihat seperti '∏'. Kamar-kamar ini merupakan ruangan khusus yang disiapkan untuk para selebriti atau bintang tamu yang akan tampil dalam acara.

Talitha Yuanita terus berjalan hingga tiba di depan tirai yang memisahkan area 1 dan area 2. Saat dia akan melewati tirai, dia ingat sesuatu sehingga membuat dia tidak jadi lewat dan malah berbalik menuju ke arah meja minuman. Di sana, dia mengambil segelas jus alpukat, sebelum akhirnya melanjutkan berjalan ke area 2. Dia pun berjalan hingga tiba di salah satu kamar dengan kata [Prof. Nanda Rendy] tertempel di pintu kamar. Bukannya mengetuk atau masuk ke dalam, dia malah melihat-lihat di sekitar dengan grogi, yang membuatnya tampak seperti seseorang yang sedang bersiap-siap ingin melakukan suatu kejahatan. Saat dia melihat bahwa disekitar sepi, tidak ada orang, hanya suara musik yang terdengar sangat lirih dari kamar-kamar lainnya, dia menghela napas sambil mengelus dadanya untuk menenangkan jantungnya yang berdetak kencang. Kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya, itu adalah cairan bening yang berada di dalam botol transparan berukuran kecil sebesar ibu jari. Dia membuka penutup botol itu, lalu menuangkan seluruh isi botol ke dalam gelas. Merasa tidak ada lagi cairan yang tersisa di dalam botol, dia membuang botol itu ke pot tanaman yang ada di samping depan pintu kamar.

Talitha Yuanita lalu mengetuk pintu, sebelum akhirnya dia masuk tanpa menunggu izin dari orang yang ada di dalam. Setelah Talitha Yuanita tiba didalam, terlihatlah ruangan yang penuh dengan gemerlap emas dan berlian yang melapisi lantai dan dinding ruangan, seperti menandakan bahwa ruangan ini adalah ruangan VVIP. Meski terlihat mewah, furnitur yang ada di ruangan ini sangat simpel, hanya ada kursi di depan meja tata rias yang menghadap ke arah pintu, rak gantungan baju disisi kanan meja rias, dan disisi kirinya ada sebuah sofa untuk 3 orang dengan meja didepannya.

Talitha Yuanita memandang ke arah sofa, disana dia melihat seorang pria yang tampak sedikit kelelahan sedang duduk sambil bersandar pada sandaran sofa. Talitha Yuanita sedikit menurunkan pandangannya ke bagian bawah tubuh pria itu, dia melihat pria itu tidak memakai celana dan ada seorang wanita yang bertelanjang bulat di antara kakinya. Talitha Yuanita tidak butuh seseorang untuk menjelaskan apa yang sedang mereka lakukan, itu sangat terlihat jelas dari gerakan kepala wanita itu dan ekspresi kenikmatan yang ditampilkan pria itu. Lalu dia berjalan mendekat ke mereka sambil mengabaikan apa yang sedang mereka lakukan, dia sama sekali tidak merasa malu karena dia sudah tahu kebiasaan pria itu.

Saat jarak antara Talitha Yuanita dengan mereka sedikit lebih dekat, terlihat lebih jelas penampakan Pria itu, ternyata pria itu memiliki rupa dan perawakan yang sama dengan yang ada di dalam banner, seorang pria yang memakai kaos dan jeans dengan jas laboratorium yang menutupinya. Dia bertubuh tegap layaknya pria berusia 30 tahun, dengan warna kulit sawo matang dipadukan dengan bentuk wajah oriental dengan tampang anak berusia 15 tahun, rambut pendek berwarna hitam dengan model mandarin, dan pupil mata berwarna hitam juga.

Pria itu adalah Nanda Rendy, jangan terkecoh dengan sifat dan penampilannya, meski terlihat seperti itu, dia sebenarnya adalah ilmuan besar yang berusia lebih dari 3000 tahun. Kenapa dia bisa hidup selama itu tak lepas dari julukan yang dipegangnya, Bapak Penemu. Sesuai dengan julukannya, telah banyak penemuan spektakuler yang dia buat dan yang paling penting sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup orang banyak, bahkan dunia. Dari sekian banyak penemuannya, ada beberapa yang sangat mencolok, ini karena penemuannya dapat menentang akal sehat manusia. Seperti usia dia, dia dapat hidup lama karena hasil penemuannya yang dinamakan Obat Immortal. Ketika seseorang mengkonsumsi obat ini, tampilan saat pertama kali mengkonsumsi obat inilah yang akan dipertahankan. Ini karena obat Immortal memiliki fungsi untuk menghentikan siklus pertumbuhan alami sel-sel. Untuk yang ingin menjadi lebih muda, dapat menggunakan penemuan yang selanjutnya, Obat Youth. Sebenarnya hampir sama antara Obat Youth dengan Obat Immortal, yang membuatnya sedikit beda adalah satu bahan khusus yang terdapat di Obat Youth. Bahan ini memiliki fungsi untuk membuat sel-sel tua yang menghentikan siklus pertumbuhan alami untuk mulai membelah lagi. Jadi tak hanya membuat seseorang terlihat lebih muda, tetapi sel tubuh juga berfungsi layaknya seperti orang muda. Kemudian ada juga dari bidang teknologi, seperti robot atau AI, meski kedua hal itu telah lama ditemukan lebih dari 6000 tahun yang lalu. Nanda Rendy telah berhasil membuat gebrakan dengan mengembangkan Robot dan AI yang lebih manusiawi. Keberhasilannya dalam bidang teknologi tidak lepas dari Bahasa Pemrograman SS, nama dari Bahasa Pemrograman yang dia ciptakan. Dan juga, Doominium, sebuah logam yang memiliki karakteristik lembut, mudah dibentuk seperti tanah liat tapi 10X lebih kuat dari baja.

Nanda Rendy memandang Talitha Yuanita yang mendekat. "Apakah sudah waktunya aku tampil, Nona MC?!" Nanda Rendy bertanya dengan santai. Dia tidak berusaha menyembunyikan apa yang sedang dia lakukan saat tahu ada seseorang yang masuk, bahkan sama sekali tidak merasa malu. Karena dalam visinya, kenapa harus malu jika mereka saja tidak malu.

"Maaf karena mengganggu waktu anda, Prof! Perihal acaranya, akan dimulai 15 menit lagi!" Talitha Yuanita sedikit membungkukkan badannya, menjawab dengan sopan, sama sekali tidak terganggu dengan apa yang sedang mereka lakukan.

"Begitu! Lalu untuk apa k~ !" Nanda Rendy yang akan mengatakan sesuatu tapi terhenti karena dia merasa akan klimaks.

Nanda Rendy memegang kepala wanita itu yang ada di selangkangannya, lalu menggerakkannya maju-mundur dengan tempo lebih cepat. Setelah beberapa menit, dia memasukkan seluruh penisnya jauh ke dalam mulut wanita itu. "Ah!!!" Erangan Nanda Rendy saat klimaks. Dia mengeluarkan seluruh spermanya jauh di dalam tenggorokan wanita itu.

"Mm~!!!" Wanita itu membelalakkan matanya. Dia menelan semua sperma yang keluar sambil sebisa mungkin menghemat udara yang tersisa di dalam paru-parunya, karena jalur udara yang ada di tenggorokannya tertutup oleh penisnya Nanda Rendy.

Talitha Yuanita hanya berdiri sambil melihat apa yang mereka lakukan, seperti tidak terpengaruh oleh mereka. Tapi jika dilihat lebih teliti lagi akan ada sedikit kejanggalan, ada sesuatu yang menonjol di selangkangannya. Selain itu, kaki bagian lutut hingga ke atas sedikit merapat, dan kadang-kadang akan terlihat dia menggerakkan pahanya seperti sedang menggesek tonjolan itu.

Nanda Rendy lalu mengeluarkan penisnya setelah merasa memuncratkan seluruh spermanya hingga tetes terakhir ke dalam tenggorokan wanita itu. Sedangkan wanita itu, dia buru-buru menelan sperma yang tertinggal di mulutnya dan mengelap beberapa sperma yang menetes ke dagunya dengan tangannya.

Merasa mulutnya sudah bersih, dia berinisiatif membersihkan penisnya Nanda Rendy dengan cara mengemut dan menjilatinya. Dua menit kemudian, penisnya Nanda Rendy pun bersih, wanita itu lalu mendongak ke atas untuk melihat wajahnya Nanda Rendy dengan ekspresi 'bagaimana pelayananku?' terlukis diwajahnya.

Next chapter