21 Dua Puluh Satu - Candaan yang Tidak Lucu

“Kamu sering bercanda? Jangan terlalu sering, kumohon. Karena terkadang candaan tidak membuat bahagia orang yang mendengarnya.”

~♥~♥~♥~

Kejadiannnya nyaris persis seperti saat kakek memutuskan secara sepihak perihal pernikahan Adel dan Beni kala itu. Hampir semua anggota keluarga tidak setuju dengan idenya. Tetapi kali ini yang berbeda, Bunda juga ikut-ikutan menolak ide aneh Kakek tersebut.

Adel memutar bola matanya malas. Ia bosan ada di posisi ini. Lagi-lagi usulan Kakek.

"Pak, Adel masih sekolah. Lagipula dia itu menikah saja diam-diam, kasihanlah. Masa harus sekolah sambil gendong-gendong bayi." Ayah Adel memprotes.

Adel melongo membayangkan apa yang Ayahnya katakan. Ia menggelengkan kepala menepis pikirannya yang mulai ngaco karena benar-benar membayangkan jika ia berangkat sekolah sambil terus menggendong bayinya.

Argh! No!

"Ya, Pak. Tunggulah sampai Adel lulus sekolah nanti, dia ini mau ujian sebentar lagi." Meiti menanggapi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter