1 bab 1.

"eonni, ada apa?" Tanya Baekhyun pada Park Yoora yang tampak cemas.

"Baekhyunee, pengantin wanita Chanyeol kabur." Jawab Yoora gelisah.

Pasalnya sudah sejak tadi Yoora kakak perempuan Chanyeol berjalan bolak balik sambil menggigiti kuku menanti kedatangan pengantin wanita serta sang keluarga Do yang belum juga sampai meski waktu pemberkatan kurang lebih lima menit lagi

"K—kabur?" Yoora mengangguk perlahan.

"Ba—bagaimana bisa eonni?" Wajah Baekhyun berubah panik.

"Molla!"

"Bagaimana ini? Tak mungkinkan pernikahan Direktur Park dibatalkan?" Wanita dengan dress peace itu ikut-ikutan gelisah berdiri di samping pintu ruang rias pengantin perempuan.

"Dibatalkan pasti tidak akan mungkin, Baekhyunee. Kau tidak lihat semua tamu sudah hadir" ucap Yoora geram. Perempuan beranak satu itu mengepalkan kedua tangannya, hatinya menggerutu menyalahkan pihak mempelai wanita yang lalai menjaga calon adik iparnya.

Do Kyungsoo, perempuan itu benar-benar membuat keluarga Park kalang kabut di hari sakral itu.

Clek,

Pintu ruang rias terbuka, menampilkan sosok nyonya Park, seorang wanita paruh baya berusia empat puluh lima tahun yang masih tampak begitu awet muda, cantik serta anggun di usia yang sudah masuk berkepala empat itu.

Im Yoona, atau Park Yoona. Mata bulat nan hitam milik Nyonya Park sudah basah, bahkan riasan wajahnya juga ikut luntur. Wanita itu masuk kedalam ruang rias dengan langkah lebar serta remasan jari di dadanya.

"E—eomma!" Yoora menghampiri ibunya.

"Sa—sayang..." Yoona memeluk erat puteri pertamanya itu.

"Bagaimana ini pernikahan Chanyeol tidak boleh batal." Raut wajah panik serta isak tangis menggema di ruang itu.

Baekhyun hanya diam di sudut ruang, ia pun merasa sangat cemas dan sedikit mengkhawatirkan pernikahan atasannya.

Yang bisa gadis itu lakukan hanyalah melantunkan doa semoga acara pernikahan Chanyeol berjalan dengan lancar. Semoga pengantin wanita nya cepat ditemukan, dan pernikahan atasan nya itu berjalan dengan lancar.

"Nyo—nya Park saya hanya bisa mendoakan semoga pengantin wanita nya segera datang. Dan pernikahan Chanyeol-ssi berjalan dengan lancar." Ucap Baekhyun tulus.

Gadis itu perlahan berjalan mendekati kedua orang masih berpelukan erat itu.

Namun, Nyonya Park—Yoona melepaskan pelukan erat pada tubuh puteri nya. Mengelap air mata yang menghitam sebab eyeliner nya luntur dengan selembar tisu lecek yang sudah ada di genggaman nya sejak tadi.

"Baek—baekhyunee, kau sudah datang nak? Kau datang bersama siapa s—sayang?" Yoona menghampiri Baekhyun kemudian menarik tubuh mungil sang sekretaris putera nya itu ke dalam pelukan hangat.

"Eumb—saya datang bersama ayah dan ibu, Nyonya Park." Satu tangan Baekhyun menepuk-nepuk bahu milik Nyonya Park sedangkan satu tangannya tampak sibuk mengelusi punggung wanita itu.

"Dimana orang tuamu sayang?"

"Ayah dan ibuku ada diluar nyonya Park." Jawab Baekhyun.

"Yoora bisakah kau panggilkan suamiku?" Pinta Nyonya Park kepada puteri nya.

Yoora mendengar itu hanya mengangguk pelan. "Ya, eomma." Setelahnya ia pergi meninggalkan Baekhyun yang masih memeluk eomma nya.

"Eum—" gumam Yoona menarik diri dari pelukan nyaman si mungil.

"Sekarang Baekhyunee, aku ingin kau memanggil ayah dan ibumu ke sini."

Ucap Yoona sambil menaruh kedua tangan lentiknya di bahu Baekhyun.

"Tapi ada apa Nyonya?"

Dahi Baekhyun berkerut, ia menatap nyonya Park dengan raut wajah bingung.

Lalu Nyonya Park menarik tangan kanan Baekhyun, menggenggam tangan tersebut dengan kedua tangannya.

"To—tolong selamatkan acara ini."

"Maksud nyonya?" Tanya Baekhyun kebingungan.

"Menikahlah dengan puteraku Baekhyun." Pinta Nyonya Park.

"A—apa?"

tbc

avataravatar