1 [01] Lembar ~ Sebuah Awal Mula

Akhirnya, dia mati kelelahan.

Itu bukanlah arti secara harfiah, tetapi dia benar-benar mati karena terlalu banyak bekerja. Dia kelelahan, lalu mati dalam tidurnya yang damai. Kisahnya selesai.

Seharusnya begitu.

Tetapi ternyata di sinilah dia, terbangun dalam perasaan dingin yang mengigit, dan juga kepala yang terasa nyeri bukan main. Tidak ada kekuatan yang tersisa bahkan hanya untuk membantunya bangun dari tempatnya berbaring. Dia takut bahwa kemungkinan terbesar adalah dia lumpuh, atau koma.

Mungkin juga, dia sedang menunggu hukuman dari dunia bawah.

Srakk!

Suara pintu yang dibuka dengan kasar segera mengalihkan sebagian besar kesadarannya, seseorang sepertinya telah datang kepadanya dalam suasana yang tidak baik, menilai dari langkah pihak lain yang terhentak dengan keras melawan lantai.

Dia segera menutup matanya, berpura-pura masih koma.

Pihak lain sepertinya meletakan sesuai pada meja kecil di ujung kepala tempat tidur dengan suara 'tak!' yang cukup keras di dalam kamar yang sunyi itu.

"Sungguh merepotkan! Hanya karena wajah cantik yang diturunkan dari pelacur itulah kau masih diterima di rumah ini, selain itu, memangnya apa yang berguna, dengan tubuh pesakitan semacam ini. Tidak tahu diri!"

Orang ini sepertinya sangat fasih dalam hal mengatakan ucapan kotor seperti itu, mendengar dari betapa lancarnya dia menggerutu sepanjang waktu.

"Dasar murahan! Hanya mengandalkan kasih sayang kepala keluarga, kau berani untuk menolak hingga sejauh ini. Mengapa kau tidak mati saja?!"

Gerutuan demi gerutuan mengalir semakin lancar darinya, seakan-akan pihak lain tidak takut jika tubuh ini tiba-tiba bangun dan mengetahui semua ucapannya. Dengan ini, Qionglin memiliki dugaan bahwa orang ini pasti sering mengatakan hal semacam ini secara langsung di depannya.

Satu lagi, kenyataan lain yang di dapati setelah beberapa saat mendengarkan gerutuan di sebelahnya. Bahwa ia tidak mengenali pihak lain, tetapi orang ini sepertinya sangat mengenali dirinya, jadi dia takut mungkin dirinya tidak berada di tubuhnya yang dulu.

"Mu Qionglin, sebaiknya kau segera mati saja jika tidak bisa memberikan manfaat apapun untuk keluarga ini, buang-buang waktu dan sumber daya untuk menghidupi sampah sepertimu!"

Mu Qionglin. Nama ini masih sama seperti miliknya, tetapi dia yakin bahwa ini bukan lagi tubuhnya, atau bahkan sepertinya bukan lagi dunia miliknya.

Srakk!

Suara pintu yang terbuka itu datang lagi, dan sepertinya orang lain telah menyusul masuk ke dalam ruangan ini, menilai dari suara langkah beratnya, mungkin itu adalah seorang laki-laki paruh baya.

Mungkinkah ayah dari tubuh yang ditempatinya ini?

"Bagaimana keadaan, Xiao Lin?"

Suara laki-laki itu terdengar kasar, tetapi masih berusaha menggunakan suara serendah mungkin karena tidak ingin menganggu orang yang tengah koma itu.

Suara kasar yang sebelumnya selalu menggerutu bahkan menyumpahinya untuk segera mati di samping tempat tidur, tiba-tiba berubah lembut dan jernih ketika menanggapi pertanyaan dari laki-laki yang baru saja masuk itu.

"Suami, Xiao Lin masih koma. Sebenarnya aku juga masih sangat mengkhawatirkannya keadaannya, meskipun aku telah melakukan yang terbaik untuk mengobati lukanya. Bagaimana ini, suami?"

Qionglin ingin muntah mendengarkan nada lembut yang digunakan untuk mengatakan omong kosong oleh wanita ular ini. Bagian mana yang dia sebut dengan sangat khawatir, jelas-jelas dia mengatainya pelacur, menyumpahinya mati, dan masih menyebutnya sebagai sampah. Lidah orang ini benar-benar licin, hanya perlu bergeser sedikit dan dia bisa merubah hitam menjadi putih. Sungguh membuatnya jijik.

Tetapi, pria paruh baya itu jelas tidak mengetahui keberatan di dalam hati Qionglin, karenanya dia segera menghibur wanita ular itu, "tenanglah, Shuwan, Xiao Lin adalah putraku, dia sangat kuat. Aku yakin dia mampu melewatinya."

Jadi, pria ini adalah ayah tubuh ini, lalu, tidak mungkin bukan bahwa wanita ular ini adalah ibunya? Tidak, itu sangat tidak bisa diterima jika sampai dia benar-benar memiliki hubungan darah dengan jenis wanita ular semacam ini.

"Tetapi, suami, kau juga mengetahui bahwa Xiao Lin sengaja melemparkan dirinya sendiri ke sungai untuk bunuh diri, bahkan dia masih membenturkan kepalanya dengan keras pada bebatuan di sana. Aku benar-benar tidak tahan membayangkan jika Xiao Lin tidak selamat." Wanita itu membuat suaranya terdengar sangat cemas dan menyedihkan, mengundang orang lain untuk merasa iba kepadanya.

Oh, tubuh ini mencoba bunuh diri? Sangat menakjubkan bahwa itu bukan karena kau yang mendorongnya untuk mati. Batin Qionglin

Jika ia tidak mendengarkan gerutuan kotornya sebelumnya, mungkin dia juga akan percaya dengan drama wanita ini, tetapi sekarang? Tidak, terimakasih banyak, menahan diri untuk tidak muntah adalah pencapaian terbaiknya.

Suara penghiburan datang lagi dari pria itu, "Shuwan, maafkan Xiao Lin karena membuatmu cemas sampai sejauh ini, aku benar-benar ingin berterimakasih karena kau telah menyayanginya sedalam ini meskipun dia bukan darah dagingmu."

"Apa yang kau bicarakan, suami? Saudari Xiuying telah mempercayakan aku untuk menjaga Xiao Lin untuknya. Tentu saja aku akan selalu menyayanginya," ucap wanita itu dengan suara lembut dan mendayu-dayu.

Tunggu, tunggu, apakah baru saja pria paruh baya ini mengatakan bahwa dia bukanlah darah daging dari wanita ular ini? Benarkah? Qionglin benar-benar ingin bangun lalu menari dan bersorak untuk fakta ini.

Kemudian, Xiuying yang dibicarakan oleh wanita ular itu adalah ibu dari tubuh yang ia tempati, atau lebih tepatnya sekarang adalah ibunya? Tetapi kemana pihak lain? Mengapa harus menitipkannya pada wanita jenis ini? Tidak adakah pilihan yang lebih baik? Qionglin benar-benar tidak habis pikir.

Pertanyaannya segera terjawab dengan ucapan pria paruh baya itu.

"Mendiang Xiuying pasti sangat bangga melihat dari atas sana, mungkin juga dialah yang menjaga Xiao Lin dan membawanya kembali pada kita."

"Kau benar, suami. Saudari Xiuying tentunya tidak tahan melihat putranya menyusulnya begitu cepat, jadi dia pasti telah memberkati putranya ini."

Qionglin ingin memutar bola matanya, tentu saja dia tahu maksud ucapan wanita ular itu adalah harapan bahwa dirinya akan segera menyusul ibunya, lebih cepat lebih baik, pastinya.

"Baiklah, kita tinggalkan Xiao Lin lebih dulu untuk sekarang. Biarkan dia beristirahat dengan baik, aku yakin dia akan segera bangun."

"Baiklah, suamiku." Wanita itu sepertinya segera berdiri dan mengikuti pria itu keluar dari kamar dengan patuh.

Setelah memastikan suara pintu kamar benar-benar kembali menutup. Qionglin segera membuka matanya lebar-lebar dan duduk dengan wajah bodoh, dia melihat pakaian yang ia kenakan, dan suasana kamar yang masih didominasi oleh bahan-bahan kayu atau batu.

Tebakannya benar, dia sepertinya pindah ke zaman kuno, masih belum ada mobil, bangunan dengan dua puluh lantai, tidak ada mall, tidak ada ayam pedas krispy favoritnya. Dia senang karena tidak mati begitu saja, tetapi dia juga sedih karena itu berarti membutuhkan waktu sebelum dia bisa menemukan cara untuk membuat ayam pedas krispy yang selalu ia gemari.

Nah, setelah menyusun informasi sejauh ini, dia adalah putra dari pria paruh baya sebelumnya dengan ibu yang bernama Xiuying. Kemudian ibunya meninggal dan ia mendapat ibu tiri, seperti drama pada umumnya, ibu tiri selalu tidak menyukai anak tirinya.

Dan juga dia berada di tubuh ini setelah sebelumnya tubuh ini mencoba bunuh diri? Nah, selanjutnya adalah menemukan alasan mengapa dia bunuh diri.

[To Be Continued]

avataravatar
Next chapter