1 My First Time

"Re, kamu lagi apa?? Gimana Interview kerjanya tadi?? Lancar??"

"Semoga di terima yaa, ree.."

"PINK"

"PINK"

"PINK"

"PINK"

"Kok gak ada kabar ree?? Kamu baik-baik ajja kan?? Aku khawatir nih."

"Kabari aku kalau uda sampai rumah yaa"

Piip.. Piip.. Piipp...

Lampu Flip dan hape BB ku bergetar terus dari tadi, tapi rasa trauma membuka hape saat di jalan ketika naik bapak 'Ojol' memberikan kesan buruk tersendiri bagiku.

Jujur aku orangnya Parno-a terhadap Copet atau Penguntit yang berkeliling di sekitat ku beberapa waktu lalu ketika aku pulang sendirian naik Angkot kala itu. Sungguh hal yang mengerikan untuk di bayangkan,

"uuUuhgghh.. Kenapa siy malah mikirin hal yang engga-engga ketika naik 'Ojol',"

Gerutuku sendirian di dalam kaca helm yang sudah engap di karenakan jarak tempat interview ku kerja tadi ke arah pulang lumayan cukup jauh.

"Mbak, sudah sampai mbak"

"Hhheh.. Ohh iyaa pakk", ku segera tersadar dalam lamunan yang baru saja menyitaku beberapa menit yang lalu.

"Pembayarannya pakai 'IndoPay' yaa mbak, jangan lupa saya di beri Bintang Penilaian mbak, terima kasih"

Bapak 'Ojol' paruh baya itu membantuku melepaskan Helm yang aku kenakan dan segera berpamitan kepadaku ketika sudah menyelesailan tugas perjalanannya melalui 'IndoJek', iyaa... Benar beberapa bulan ini di jalan semakin banyak ku lihat bapak-bapak bahkan ibu-ibu bersliweran menggunakan Jaket berwarna Biru cerah berlogo 'INDOJEK' yang telah mempermudah segala macam bentuk yang di tawarkan lewat Aplikai yang bisa di unduh secara Gratis. Mulai dari layanan antar jemput, pesan antar makanan, dua dari beberapa pilihan populer baru-baru ini.

***** ***** ***** ***** ***** *****

Bruuuukgg... Aku merebahkan diri segera di atas kasur setelah memasuki rumah, merasakan nyaman dan enaknya punggungku rebahan ala kaum muda jaman sekarang. Hehehe

Piip.. Piip.. Piipp..

Lampu flip dari BB ku kembali menyala dan bergetar,

Masih dengan posisi PW (Posisi Wenak) ala warga +62, ku coba merogohkan tangan ku ke dalam tas yang tepat berada di samping kiri, mengecek siapa yang terus menghubungiku ketika aku interview sampai aku dari perjalanan pulang tadi,

"Re, kamu masih belum sampai?? Belum ada kabar sama sekali dari kamu. Aku khawatir*

"Yatuhannnnn.. Ini anakk banyakk banget Chatnya sampai-sampai ada 7x paggilan tak terjawab 5x dari diaa????"

"Bay The Way, aku balas Bunda dulu kali yaa.. Ada dua panggilan masuk yang terabaikan tadi",

Tuut.. Tutt.. Tuuuttt...

"Ginn, gimana Interviewnya?? Lancar kah, nak?? Sudah pulang?? Bunda masakin makanan kesukaan Gina tadi. Cepet di makan yaa gin, bunda masih nunggu hasil Check Up adek kamu nih", terdengar suara di seberang sana dengan penuh harap memastikan apakah semua berjalan denga lancar, iyaa beliau adalah Bundaku. Sosok Paruh Baya yang begitu menyayangiku,

"Iya bun, Puji Syukur yaa.. Semoga Gina di terima nanti. Waaaahhhh... Apa nihh?? Pasti sayur asem dan oncom kacang kedelai goreng plus sambal terasi kesukaan gina yaa bun??? Makasi yaaa bunnnnnn.... Muuuaaachh"

Tuuutt.. Tuuuttt... Tuttt...

"Loh, ini anak main tutup saja bundanya telfon."

Sembari tersenyum menggelengkan kepala 'Bunda Vera' memasukkan kembali telepon genggamnya ke dalam tas rajut kesayangannya, ada perasaan bahagia melihat anaknya 'Regina' telah mendapat Interview kerja di salah satu Perusahaan cukup besar di Kotanya. Ia hanya berharap agar Putri Sulungnya tersebut mendapat Pekerjaan dan Kehidupan yang layak setelah mengalami kejadian memilukan dan menyisakan tangis beberapa bulan lalu.

***** ***** ***** ***** ***** ***** *****

"Aku baru pulang nih, capek banget. Maaf yaa baru kebales, tadi aku telfon bundaku dulu. Hehehe"

"Semoga aku ketrima yaa, huhuhu.. Deg.. Deg.an tadi rasaya, tapi semua lancar kok"

Mata itu berbinar, Sosok Laki-laki mengenakan hem berlengan panjang motif kotak-kotak coklat muda depan layar Laptop itu segera meraih Hape di dekatnya karena berbunyi,

Ada senyum di balik wajah garangnya yang lengkap dengan jenggot dan kumis tebal mirip salah satu Iklan Penumbuh Bulu yang ada di salah satu Stasiun Televisi,

"Iyaa, gak papa.. Bunda kamu lebih khawatir juga pasti nungguin kabar dari kamu"

"Pasti ketrima kok! Kamu kan pinter, hehehe. Sekarang lagi apa?? Uda makan belom?? Cepet makan yaa, pasti kamu laper banget tuh"

Cekikikan ku di dalam kamar memancing suara Ayah yang lagi asyik menonyon Televisi tepat di samping kamarku.

"Ngapain, gin??? Ketawa-ketawa sendiri???? "

"iiiiihhh... Ayahh ngapain siy, gak ketok pintu kamar dulu, orang Gina lagi Baca Chat juga"

"Ati-ati kesurupan kuntii!!!!"

Blakkkkk... Suara pintu yang di tutup Ayah sangat keras sampai-sampai jam di dinding yang kugantung bergetar. Merinding siy, tapi itulah Ayahku dengan Sosoknya yang Pendiam dan Kaku Ayah adalah Sosok Pria satu-satunya yang menangis ketika aku mengalami hal yang menyedihkan, sosok Pria Jenaka juga walaupun lumayan kaku dengan cerita atau bahkan tingkah konyolnya yang hanya Ayah saja yang menganggap Hal-hal biasa menjadi lucu. Hihihi...

***** ***** ***** ***** ***** ***** *****

"Ku tak bisa... Jauuuhh.. Jauuuuhhhh.. Darimuu"

Nada Dering itu membuyarkan pikiran Sosok Pria Berbahu lebar itu pada Technical Meeting tempatnya bekerja. Sesegera mungkin ia berpamitan untuk ijin keluar dan mengecek pesan dari isi hapenya.

"Raja, kamu dimana?? Sibuk gak?? Bisa minta tolongkah?? "

Pesan singkat itu di tanggapinya dengan sangat cepat oleh Sosok Pria yang di panggil Raja tersebut,

"Aku di kerjaan nih,lagi Meeting. Karena ada Project baru yang akan di rilis minggu depan. Enggak sibuk kok, bentar lagi juga uda kelar. Kamu mau minta tolong apa?? Bilang ajja. "

"Akuu.. Ketrimaaaaa kerja lohh!!!"

"Waaaaaaaaaw... Selamat yaaaa Ree!!! Seneng banget dengernya, kapan mulai masuk kerja?"

"hehe.. Iya makasii yaa, hari senin aku uda mulai masuk untuk trainning nih, tapi masalahnya aku harus nyiapin setelan hem dan rok spans gitu buat seragam selama trainning. Bisa nganterin aku gak?? "

" Oke.. Okee!!! Siaap, kapan?? Nanti?? Jam 6sore gimana?? Kamu keburu gak?? Aku jemput ke rumah kamu yaa??! "

Hatiku langsung tertegun membaca ia menjawab dengan menawarkan untuk menjemput di rumah. Yang artinya kita akan bertemu secara langsung setelah 3 bulan berkomunikasi tanpa bertatap muka sekalipun.

"Astaagaaaaa... Segampang itu iya meng'iyakan' permintaan tolongku kepadanya"

Beberapa menit ku habiskan untuk melamun memikirkan antara senang atau harus bagaimana. Di karenakan kondisi ku yang tidak memungkinkan dan bagaimana nanti bertemu dengannya.

"Ree.. Kok diem?? Cuman 'typing' terus?? Kamu minta tolong aku anterin kan?! Aku jemput mau kan?! Apa aku yang salah ngomong yaa?! Ree.. Ree.. ''

Sontak BB flipku kembali mengedip dan bergetar,

"Enggak kok, Kamu ga salah ngomong Rajaaa.. baper banget siy?? Iyaa sabar ini lagi ngetik loh, wkwk... Wiii.. Mau banget di jemput",

"Oalahh, tak kira ada apa gitu kirain aku salah. Yauda ree.. Ketemu 3 jam lagi yaa.. Btw, Share Lok sekarang. Biar nanti aku langsung berangkat, aku mau lanjut masuk ruangan dulu buat Meeting. See u, Ree.."

Hanya aku baca beberapa saat,

Dan ada perasaan Dag.. Dig.. Dug.. Di dalam dadaku yang terus berdegup kencang, antara yakin atau tidak untuk membagikan Peta Alamat rumahku terhadapnya tiga jam lagi di mulai dari sekarang??!??

"Aaarrrrgggggghhhhhhhh...."

***** ***** ***** ***** ***** ***** *****

avataravatar
Next chapter