1 They met by chance

Sore hari, di jalan yang penuh keramaian, orang-orang yang berdesak-desakan, suara sahut menyahut, inilah jalan paling makmur di ibu kota. Di jalan ini pula Yang Mulia Keenam yang diberi gelar Putra Mahkota yang agung dari Da Rong meluangkan waktu untuk menikmati kehidupan menjadi orang biasa.

"Yang Mulia, banyak orang mengikuti kita. Berhati-hatilah terhadap serangan tersembunyi."

Baru saja suara Rong Yi, pengawal pribadinya mengingatkannya untuk berhati-hati tapi insiden tak terduga terjadi kepadanya.

Xingguang Zhao merasakan sundulan kepala di perutnya. Makhluk kecil penyebabnya sontak mundur dan menatapnya.

"Nona muda Wei Xia....." Dari jarak yang cukup dekat terlihat beberapa pelayan perempuan muda yang mencarinya.

Xingguang Zhao melihat makhluk kecil itu yang diam-diam menatapnya. Mata makhluk kecil itu mengingatkannya kepada bintang-bintang di langit malam, secerah itulah matanya. Wajah kecilnya pun terasa familiar seolah-olah dirinya pernah melihatnya tetapi dia tak dapat mengingat dimana telah melihatnya.

"Tuan ini, maafkan nona muda kami atas kelalaiannya. Nona muda, ayo minta maaf kepada tuannya setelah itu kita pulang. Bukankah nona muda ingin memberikan kejutan kepada tuan?" Pelayan itu berkata dengan napas yang tersengal-sengal setelah melihat nona mudanya dalam keadaan yang baik-baik saja.

"Kakak laki-laki, maafkan Xiao Xia. Xiao Xia tidak sengaja menabrak kakak laki-laki. Lain kali Xiao Xia akan berhati-hati." Setelah mengucapkan kata-katanya, makhluk kecil itu menyuruh dirinya untuk menunduk dan bodohnya dia pun menurutinya.

Satu ciuman mendarat di pipinya membuat Xingguang Zhao, pengawalnya, dan pelayan-pelayan makhluk kecil itu terperangah. Lalu suara lembut yang kekanak-kanakan terdengar di telinganya. "Permintaan maaf Xiao Xia. Kakak laki-laki jangan marah ya." Setelah itu makhluk kecil tersebut mengucapkan salam perpisahannya lalu mengikuti pelayan-pelayannya.

Xingguang Zhao melihat bayangannya yang sudah menjauh sambil memegangi pipinya seperti orang bodoh. Karakternya yang dingin seolah menghilang digantikan karakter yang baru ini.

"Yang Mulia, apakah Anda baik-baik saja? Apakah Anda ingin mengejarnya?" Suara pengawalnya membuat dirinya menurunkan tangannya dan kembali ke karakter yang semula.

"Tidak diperlukan. Jika ditakdirkan, kita pasti akan bertemu kembali. Bersihkan orang-orang bodoh itu. Ingat, jangan sampai ada yang melarikan diri dan hilangkan semua jejaknya."

"Ya, Yang Mulia. Perintahmu akan hamba laksanakan. Harap Yang Mulia berhati-hati selama hamba melaksanakan perintahmu." Sesudah memberikan jawabannya, Rong Yi pun menghilang seolah-olah sedari awal dirinya tak pernah muncul.

Xingguang Zhao melanjutkan perjalanannya kembali sambil melihat-lihat apakah ada benda yang membuatnya tertarik. Kakinya berhenti di depan toko aksesoris wanita saat pandangannya tertuju pada kantong sachet yang bergambarkan kucing pada sulamannya.

Seketika ingatannya melayang memikirkan makhluk kecil yang baru saja ditemuinya. Dengan mata besar yang cerah, wajah yang kecil, kulit seputih salju, sulaman kucing tersebut persis seperti makhluk kecil itu.

"Tuan ini, apakah anda ingin membeli kantong sachet ini?" Suara pelayan toko membuyarkan lamunannya tentang makhluk kecil tersebut.

Tanpa disadarinya, dia mengangguk kepada pelayan toko itu yang lalu kantong sachet itu menjadi miliknya setelah membayar harga 2 tael emas.

Setelah melalui dua kali kejadian tak terduga dalam waktu satu hari selama 17 tahun hidupnya, Xingguang Zhao melanjutkan perjalanannya. Dengan kebiasaan yang tak pernah lepas, dirinya menajamkan indera penglihatan serta pendengarannya.

"Apakah kalian tadi melihat nona muda Wei Xia?"

"Ya ya, kami semua melihatnya. Semakin hari nona muda Wei Xia semakin cantik."

Langkahnya terhenti ketika mendengar nama makhluk kecil itu disebutkan. Diam-diam dia mendengarkan pembicaraan para pelayan toko yang berkumpul untuk bergosip.

"Kudengar dari tuan dan nyonya, nona muda Wei Xia sebenarnya bukan anak dari tuan Luo."

"Benar sekali. Aku juga mendengar dari pemiliknya bahwa nona muda Wei Xia ditemukan oleh tuan Luo saat masih kecil."

"Aku mendengar dari pemiliknya bahwa anak kandung tuan Luo meninggal pada waktu itu dan juga istri tuan Luo meninggal saat melahirkan anaknya. Itulah sebabnya saat menemukan nona muda Wei Xia, tuan Luo mengangkatnya sebagai anak."

"Kasihan nona muda Wei Xia. Andaikan saja ia berasal dari kalangan bangsawan, mungkin saja ia dapat menikah dengan baik. Kecantikan seperti itu sungguh sayang disia-siakan."

"Bukan hanya kecantikannya, bakatnya pun tak tertandingi. Lihat saja para nona muda di rumah sering bertengkar dengan nyonya karena dibanding-bandingkan dengan nona muda Wei Xia."

"Sungguh keberuntungan bagi tuan Luo menemukan nona muda Wei Xia."

Mendengar gosip dari para pelayan itu membuat Xingguang Zhao merasa kasihan terhadap makhluk kecil itu dan juga dirinya merasakan hatinya seolah dicabik-cabik.

Seolah tersadar, Xingguang Zhao mengepalkan tangannya lalu memveto dirinya sendiri bahwa perjalanannya bukan untuk disia-siakan seperti ini. Perjalanannya digunakan untuk mencari petunjuk. Petunjuk tentang seseorang yang sangat penting di dalam hatinya.

avataravatar
Next chapter