1 Aku datang untukmu

Malam kian larut, cahaya bulan yang menembus tirai kamarku tampak malu malu tuk memperlihatkan cahayanya padaku. Suara desiran ombak yang murni dan jernih makin terdengar jelas ditelinga. Indahnya malam ini, gumamku. Semua yang kualami hari ini, hanyalah mimpi, ya..itu hanya mimpi. saat fajar datang nanti, semuanya akan baik baik saja.

"Nona Loraine...! Nona? Nona Loraine!" ahh...siapa yang memanggilku? aku baru saja tertidur, dan sekarang kenapa dia sudah membangunkanku? siapa sebenarnya yang memanggilku?

" Nona Loraine...tolong buka pintunya!"

baiklah, aku akan mengalah. Dengan langkah malas dan sempoyongan, kuhampiri pintu kaca yang ada sekitar 2m dikananku, ahh...mana handle pintunya??

"Nona Loraine...nona Loraine! tolong buka pintunya!"

"iya sabar...sabar...tunggu sebentar!" hmm...banyak orang tidak sabar akhir akhir ini, ahh..

srekk...kugeser pintu kaca didepanku, kulihat sesosok laki laki tampan berbadan tinggi dan tegap dengan balutan kemeja putih dan rompi hitam yang rapi sepertinya dia seeorang bellboy.

"ada apa? kenapa pagi pagi begini kamu sudah menggedor pintuku? kau tahu? aku bisa mengajukan komplain atas perilakumu ini!" gertakku.

"maafkan saya Nona, tapi Anda harus segera pergi dari sini! cepatlah tidak ada waktu!" dia tak menjawab gertakanku tapi dengan nada yang tegas dan dingin, dia menyuruhku masuk sembari mendorong punggungku pelan dengan tangannya yang besar kedalam kamar dan segera mengemasi barang barangku, aku hanya melihatnya heran, sebenarnya ada apa ini?

"hei! apa apaan kau! kau menyuruhku pergi?! berani sekali kau! aku tidak tinggal disini dengan gratis tahu! kembalikan barang barangku atau aku akan menyuruh managermu memecatmu saat ini juga!" aku sungguh tak mengerti, tak sedikitpun kulihat rasa takut dimata dan wajahnya setelah mendengar semua amarah dan gertakanku. dia tetap mengemasi pakaian dan barang barangku tanpa berhenti ataupun melihat kearahku.

dia sungguh membuatku kesal! kuambil semua barang barangku darinya dengan kasar, dengan amarah kutaruh kembali ketempat laki laki ini tadi mengambilnya hingga aku tak menyadari kalau dia sudah menarikku kepelukannya, wajahnya hanya tinggal sekian sentimenter didepanku, tak kurasakan kakiku menyentuh lantai, dia mengangkatku! dengan marah kutatap matanya yang tajam dan tenang itu. " Nona Loraine, jika Anda ingin seluruh dunia tahu tentang skandal Anda, maka saya akan ijinkan Anda tetap disini.." orang ini...dia...apa maksudnya?...kata katanya tenang tapi sepertinya dia bersungguh sungguh. tapi tunggu dulu!

"apa maksudmu? skandal apa?" aku sungguh tak mengerti maksud perkataannya itu.

" oh ya? bagaimana dengan ini?" dengan pelan dia menurunkanku dan menyodorkan hp iphonenya padaku, iphone? dia hanya bellboy dan dia bisa membeli iphone???

"Anda sudah baca ini?" dengan cepat dia membuka laman berita yang muncul di pop up hp nya.

" seorang dokter bedah wanita sebuah rumah sakit terkenal di kota S, menjual dirinya demi karir dan fame.."

apa??? ini...jadi ini...jadi ini bukan mimpi?" kutatap layar hp didepanku, dapat kurasakan tanganku bergetar dan mataku...mataku mulai berair...aku...aku...apa aku...kakiku lemas tak kuat lagi menahan berat tubuhku,

" Nona! ...sekarang Anda sudah tahu bukan? wartawan dari semua majalah dan koran juga televisi sudah sampai di lobi hotel, sekarang ikut saja denganku!" tangan besar laki laki ini sudah ada di pinggangku, jadi dia menangkapku tadi waktu aku mau jatuh karena membaca berita itu. tapi aku, aku tak bisa lagi berkata kata...bahkan saat dia membopongku keluar dari kamar bungalowku sampai kedalam sebuah mobil yang lumayan mewah, aku tak bisa berkata kata apapun. aku hanya bisa mengangguk dan menurut saja padanya. aku sungguh tak tahu lagi apa yang harus aku katakan atau lakukan. semua laman berita di internet kian banjir dengan berita soal dokter wanita yang menjual diri. aku...aku tidak melakukannya...aku tidak melakukannya!!! teriakku...tapi kenapa tidak ada suara yang keluar dari mulutku?

laki laki itu juga masuk kedalam mobil dan membantuku memakai seat belt dan menatapku lembut..." tenanglah

..aku percaya padamu, aku datang untukmu."

entah kenapa tapi kata katanya membuatku tenang, senyuman manis dibibirnya seakan menyiratkan harapanku masihlah ada.

" Nona Loraine, aku akan membantumu, namaku Jacob, aku datang untukmu, jadi sekarang tenangkan dirimu, aku akan membawamu pergi dari sini, okay?" jelas Jacob dengan lembut dan lagi lagi dengan senyum yang menenangkan. aku hanya bisa mengangguk pelan dan menatapnya kosong.

apa aku ada pilihan lain saat ini? tidak ada! aku hanya bisa mengikuti laki laki ini, apa yang akan dia lakukan padaku, aku akan pikirkan nanti, saat ini aku hanya ingin pergi dari sini, sebelum semua wartawan itu datang dan menyerbuku dengan pertanyaan pertanyaan yang entah bagaimana aku dapat menjawabnya. setelah beberapa saat, kami sudah berada dijalan tol entah dimana, aku hanya biasa membuka kaca jendela mobil dan mengeluarkan sedikit kepalaku, siapa tahu aku bisa mendinginkan kepalaku yang saat ini seakan mau meledak. Tak kuhiraukan kata kata Jacob yang menyuruhku memasukkan kembali kepalaku, udara dingin musim gugur ini seakan tidak cukup dingin untuk membantu kepalaku menjadi dingin. aww...kepalaku sakit, kepalaku terlalu panas terlalu overload memikirkan tentang yang terjadi padaku. oh..aku mengantuk...

ahh...kepalaku! seperti mau pecah rasanya!...oh..dimana aku? ini bukan apartemenku, dimana ini? ditengah kebingunganku, kulihat sesosok laki laki meringkuk disisiku dengan sebuah handuk lembab ditangannya, selimutku sedikit basah dibuatnya. ahh...apa aku demam semalam? kuraba dahiku memastikan, tapi, sepertinya aku baik baik saja, hanya saja rambutku sedikit basah dan...Aaaa....siapa yang mengganti bajuku...

Jacob terbangun dengan teriakanku, aku tak peduli, kupukul kepalanya dan kulempar semua yang bisa kuraih dengan tanganku. Jacob hanya tenang mengambil semua barang yang kubuang, ia menunggu hingga tak ada lagi yang bisa kulempar padanya.

" Sudah? " tanyanya datar...aku hanya bisa menatapanya marah.

" Anda demam selama 2hari dan tidak sadarkan diri, jika saya tidak mengompres dan membantu anda minum obat, lalu bagaimana caranya supaya anda sembuh? " jelasnya dengan nada yang mulai sedikit kesal

" tapi apa kau juga yang harus mengganti bajuku?!" timpalku kesal.

Jacob hanya menyeringai mendengarku, yang tambah membuatku kesal. selama ini aku selalu manutup tubuhku dan tak seorangpun selain ibuku yang pernah membantuku ganti baju, sekarang? pria ini? laki laki yang baru saja kutahu? dia sudah melihat sampai...

Aahhhhhh....Plakk!! dengan kesal ak berdiri dan menampar Jacob yang sedang menaruh air minumku dimeja disebelah tempat tidurku.

aku bisa merasakan tatapan marah Jacob walaupun matanya belum menatapku, ia masih menggenggam gelas itu seakan hendak meremasnya hingga pecah, melihat itu akupun jadi takut. saat kulihat ia mulai menatapku, kutarik dan kubenamkan kepalaku didalam selimut. apa yang akan dia lakukan padaku? aku sudah menamparnya..o Tuhan...

tapi kudengar langkahnya menjauhiku dan Brakk!!! Jacob sepertinya memang kesal, tapi ia tak memarahi atau memukulku tapi ia hanya pergi dan membanting pintu kamar tempatku dirawat. tapi? dimana aku sebenarnya ini? ini rumah Jacob kah? rumah sakit? ...

Sial! Sial!...Mandy berteriak mengutuk tanpa henti kearah kedua orang suruhan yang ada dihadapannya.

" Bodoh! dungu! kenapa hanya tugas seperti saja kau tidak bisa, hah?! dasar bodoh!!!" Plakk!!! suara gema tamparan terdengar jelas keseluruh ruangan. laki laki berbadan sedang dengan tato ditangannya itu meringis kesakitan, memegang pipinya yang memerah. tapi Mandy seperti belum puas, mata cantik yang membuat orang tergila gila itu juga bisa memancarkan mata buas yang membuat orang takut untuk menatapnya.

" Dengar! aku tidak mau tahu cara apa yang akan kau gunakan, yang aku tahu, kalau kali ini kamu gagal...kau akan menyesal seumur hidupmu, mengerti!!!" tangan lentik Mandy dengan cat kuku merah yang menghiasinya, menggenggam erat bahu laki laki berbadan tegap dihadapannya dan membuatnya meringis menahan sakit.

" Karan...aku mau lanjutkan teror di media sosial" tunjuk Mandy kepada laki laki bertato itu.

" ..dan kau Luis, aku mau kau melanjutkan rencana kita yang kemarin, tapi kali ini aku akan memesan di hotel World, kau harus bawa teman temanmu kesana, mengerti?!" dengan anggukan pasti, laki laki berbadan tegap bernama Luis itu menerima perintah Mandy tanpa bertanya apapun.

dalam pemikiran Karan dan Luis, mereka kagum sekaligus takut dengan seorang Mandy. Mandy adalah seorang eksekutif muda, cantik, bertubuh aduhai dan dengan harta melimpah tapi memiliki sisi gelap yang menakutkan. Mandy tidak segan menggunakan segala cara untuk mendapat apa yang dia inginkan. Dia seorang wanita yang cerdas dan licik. semua laki laki begitu menginginkannya, tapi tak semua dapat mendekatinya, hingga suatu saat ada seorang pria yang begitu menarik hatinya, tapi pria itu tak memberinya sedikitpun perhatian yang dia inginkan, hingga akhirnya Mandy, melalui investigator pribadinya mengetahui kalau pria itu telah menyukai wanita lain yang tidak lain adalah dokter pribadi kakeknya, Loraine.

" Makanya bro, jangan sampai bikin cewek marah...kalau sudah marah, cewek cantik bagaimanapun bisa berubah jadi monster." bisik Luis menyindir temannya yang masih saja meringis memegang pipinya yang memerah dan membengkak. mereka berdua sudah berjalan keluar dari ruangan Mandy, ketika terdengar suara bodyguard kakek Mandy memanggil mereka.

"Luis..Karan!" seru seorang bodyguard berwajah brewok, " ya..ada apa?" sahut Luis dan Karan bersamaan...dengan berlari kecil bodyguard kakek mendekat kearah mereka berdua. " Tuan Arthur mau bertemu kalian sekarang." Luis dan Karan bertatapan satu sama lain, ada apa? kenapa? tidak biasanya Tuan Arthur memanggil mereka. Luis dan Karan hanya bisa mengikuti bodyguard itu tanpa bertanya lebih jauh. mereka sampai disebuah rumah disamping sebuah kolam besar yang menjadi pembatas antara taman belakang dan sebuah rumah bergaya modern minimalis yang sebenarnya tidak bisa disebut minimalis karena besar dan megahnya bangunan ini. Karan dan Luis berjalan tepat dibelakang si bodyguard dengan tatapan heran melihat design bangunan yang mereka masuki. Mulut mereka seakan lupa untuk terkatup karena megahnya tempat ini hingga tak menyadari kalau mereka akan menabrak si bodyguard. Brakk!!..ahh kalau saja si bodyguard tidak berbelok, mungkin mereka tidak akan jatuh menimpa satu sama lain.

" Mark...kau sengaja ya?!" seru Luis kesal. Tapi hanya itu yang bisa dia lakukan, Luis dan Karan sebenarnya tidak punya keberanian untuk melawan Mark si bodyguard, walaupun Luis memiliki tubuh yang tegap dan besar, tapi tak sebanding dengan Mark yang bertubuh tinggi besar dan tegap, seorang mantan Tentara Khusus dengan tinggi 183cm dan jago bela diri.

" Tuan sudah menunggu didalam...masuklah!" Mark mempersilahkan Luis dan Karan masuk dengan suara datar. ya...Mark juga tak begitu senang karena Tuan Arthur memanggil 2 orang tak berguna itu.

Luis dan Karan berjalan masuk dan melihat sekeliling. dekorasi ruangan serba coklat tua, dengan furniture serba kayu yang kokoh dan dinding ruangam dipenuhi berbagai foto dan lukisan mahal, lampu ditengah ruangan yang begitu megah dan mewah menjadi pelengkap kemewahan ruangan ini, ya...ini tidak tamoak seperti ruang kerja, tapi ini seperti museum barang antik!

" kalian berdua! tunggu disitu!" seorang lelaki tua dengan topi koboi putih dan tongkat ditangan kanannya duduk dibalik sebuah meja kerja besar yang kokoh, mengagetkan Luis dan Karan dengan suara kerasnya.

Luis dan Karan hanya bisa berdiri tegang menanti apa yang akan dikatakan lelaki tua itu.

" aku tahu Mandy menyuruh kalian untuk mengganggu Loraine bukan? dengar, Loraine adalah dokter pribadiku, jika kalian berani membuat dia tidak bisa merawatku, kalian akan tanggung akibatnya!" tegas kakek Arthur sembari memainkan tongkatnya. dia tidak bersungguh sungguh dengan kata katanya, karena biar bagaimanapun dia sangat menyanyagi Mandy cucunya itu, tapi karena ancaman Jacob, dia tidak bisa berbuat apa apa untuk cucunya itu. di hadapan Jacob, Tuan Arthur hanya bisa menunduk, ya..itu karena dia takut jika Jacob menarik benar benar menarik investasinya di perusahaan miliknya, maka segala usaha yang ia bangun selama lebih dari 50 tahun ini akan berakhir saat itu juga.

avataravatar