13 Chapter 13

Soraya yg melihat ada anak murid nya yg pingsan , ia langsung bergegas mendekati mereka dengan cukup panik. namun ia sadar posisi nya sekarang ini yg penting adalah . menenangkan Chacha terlebih dahulu , sambil menyuruh beberapa anak murid laki - laki untuk membawa Lisa ke UKS agar segera mendapatkan pertolongan pertama.

"Chacha , tenang kan dirimu terlebih dahulu . percayalah pada Tuhan Lisa akan baik - baik saja "ucap Soraya sambil memeluk Chacha yg tengah menangis sesenggukan teringat akan kondisi sahabat nya yg tiba - tiba pingsan tadi

" Ta tapi Bu , Li Lisa. dia "ucap Chacha sesenggukan tak kuasa mengungkapkan semua isi hati nya karna terlalu shok akan kejadian ini

" Iya saya tau , maka dari itu kamu harus tenang dulu Chacha. kalau kamu panik seperti ini , saya tidak akan mengizinkan kamu keluar untuk menemani Lisa di UKS "ucap Soraya dengan tegas membuat tangis Chacha perlahan berhenti

"I ibu benar , saya harus berhenti menagis untuk menemani Lisa di saat saat seperti ini" ucap Chacha sambil mengusap air mata perlahan

"Nah , kalau seperti ini kan jadi terlihat sangat cantik " ucap Soraya tersenyum sambil menyelipkan salah satu anak rambut Chacha yg terjatuh, dan hal itu tak luput dari perhatian semua murid yg sedari tadi menyaksikan kedua nya merasa tercengang akan sikap wali kelas mereka yg di kagumi oleh semua orang ini

"Jadi , apa sekarang saya boleh keluar untuk menemani Lisa Bu? " tanya Chacha membuat Soraya tersenyum semakin lebar dengan anggukan kecil nya

"Tentu , tapi tolong kamu harus tetap tenang selama menjaga Lisa nanti ya " jawab Soraya mengingatkan agar Chacha tetap selalu tenang menghadapi masalah ini

"Iya bu , saya mengerti. kalau begitu saya keluar dulu bu. permisi " pamit Chacha sambil tersenyum baru setelah itu ia berlari keluar kelas menuju UKS , dan Soraya yg melihat hal itu hanya bisa menggeleng - geleng kan kepala nya

"Dasar Chacha " gumam Soraya seorang diri , baru setelah itu kembali melanjutkan pekerjaan nya untuk mengajar , tak lupa ia tadi mengambil kedua kertas ujian milik Chacha dan Lisa yg sudah terisi semua.

*********

Skip - UKS *

Braaak

"Lisa " ucap Chacha setelah ia membuka pintu UKS dengan kasar tadi

"Berisik Cha , ini di UKS. bukan di hutan " ucap Lisa yg sudah sadar sesaat sebelum Chacha sampai tadi

"Eh Lis , kamu sudah sadar?. sejak kapan?? " tanya Chacha sambil melangkah masuk ke UKS

"Satu detik sebelum kamu dobrak pintu Cha " jawab Lisa jujur , sambil memposisikan tubuh nya untuk duduk dengan di bantu Chacha sedikit.

"Masa? , kok orang pingsan bentaran amat gak sadar nya ! atau jangan - jangan kamu tadi pura - pura pingsan ya Lis? " tuduh Chacha sambil menatap penuh selidik sahabat nya itu

"Yee.. , jangan asal nuduh deh Cha. aku beneran pingsan tadi tau. mungkin karna lupa minum obat tadi pagi kali ya" jawab Lisa degan sedikit nyolot sambil memijit pelipis nya yg berdenyut

"Ya maaf , kan cuman tanya aja tadi. bukan maksud nuduh kok Lis "elak Chacha yg di angguki saja oleh Lisa

" Eh Lis , tau tidak "ucap Chacha dengan sangat antusias malah langsung di potong lebih dulu oleh Lisa

"Tidak "

"Ish... , aku belum selesai ngomong ih jangan di potong dulu ngapa "kesal Chacha membuat Lisa terkekeh pelan

" Iya iya maaf , oke lanjutkan "

"Aku sama bu Soraya udah ada kemajuan tau " ujar Chacha begitu antusias membuat Lisa yg mendengar nya juga ikut terkejut sekaligus bahagia

"Benar kah? , memang sudah sejauh mana? " tanya Lisa penasaran

"Gak terlalu jauh banget sih Lis , cuman baru dapat sedikit kemajuan aja dengan bu Soraya yg sudah memberikan ku kesempatan untuk membuktikan keseriusan ku . bahwa aku benar - benar mencintai nya " ungkap Chacha malu - malu membuat Lisa menanggapi nya dengan tertawa

"Hahaha , syukur lah jika bu Soraya mau memberikan mu kesempatan Cha. aku turut bahagia mendengar nya" ujar Lisa sambil tersenyum dan di balas sebuah pelukan yg ia dapatkan dari Chacha

"Terima kasih Lis , Terima kasih atas semuanya. dan maaf ya kemarin aku bertindak ke kanak - kanakan hanya karna rasa cemburu ku ini padamu " ucap Chacha mengalun sedih membuat Lisa yg mendengar nya turut bahagia karna sahabat nya itu akhirnya mau menerima kesalahan nya sendiri , dan sedih karna ia tak tega melihat sahabat nya terus menerus menyalahkan diri nya sendiri

"Tak apa Cha , tak apa. aku mengerti situasimu saat itu , maka dari itu aku tak bisa marah sama kamu " ungkap Lisa jujur dari hati terdalam nya , membuat air mata Chacha mengucur deras

"Hiks hiks makasih Lis , makasih . aku tak menyangka persahabatan kita bisa sampai sejauh ini . padahal agama dan kepercayaan kita berbeda , tapi kamu malah tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali hiks. bahkan Hiks , dulu di saat yg lain membully ku hanya karna agama ku berbeda dengan kalian semua. justru kamu malah datang dan mengatakan bahwa setiap orang pantas di pandang sama , entah dia dari golongan apa. atupun agama apa. kita harus tetap menghargai satu sama lain. dengan begitu kita bisa hidup dengan bahagia bersama sama "ucap Chacha panjang lebar membuat Lisa yg mendengar nya semakin bahagia karna mendapatkan sahabat seperti Chacha

" Aku pun sama Cha , aku juga ingin berterimakasih padamu. karna kamu mau menerima orang penyakitan seperti aku ini untuk menjadi sahabat mu "ucap Lisa sambil tersenyum miris mengingat nasib nya yg jauh berbeda dari yg lain , dan karna perkataan itu juga lah yg membuat Chacha langsung melepas kan pelukan mereka secara kasar

" Lisa , aku sudah bilang berulang kali padamu bukan. jika setiap mahluk hidup di muka bumi ini mendapatkan masalah nya yg berbeda - beda. aku mungkin di bully , kamu mungkin penyakitan. tapi aku yakin di luar sana masih banyak orang yg tidak beruntung seperti kita berdua. jadi berhenti lah berfikir seperti itu ya "ungkap Chacha dengan mata yg kembali deras , padahal tadi ia baru saja berhenti menangis.

"Iya Cha , aku akan coba untuk tak memikirkan hal itu " gumam Lisa sambil tersenyum tulus membuat Chacha juga kini ikut tersenyum setelah menghapus air mata nya itu

"Kita harus berjanji ya Lis , untuk tetap bersama - sama. dalam suka maupun duka , kita lewati ini semua bersama - sama " ucap Chacha sambil mengulurkan jari kelingking nya dan langsung di sambut baik oleh Lisa

"Ya , aku berjanji "balas Lisa tersenyum

Dan setelah itu mereka kembali berpelukan satu sama lain , tanpa tau jika Soraya telah mendengar semua perkataan mereka sejak awal hinga akhir dari pintu UKS yg ia buka sedikit tadi tanpa di sadari oleh siapapun.

" Ini lah yg namanya persahabatan sejati , tak kenal kasta atapun tahta. mereka hanya saling menerima satu sama lain dengan hati yg tulus , dengan begitu. persahabatan mereka akan abadi hingga akhir cerita ini , tapi kita tak bisa pungkiri bahwa semakin tinggi kita memanjat dan bertahan. maka akan semakin kencang angin menerpa . begitu pula dengan persahabatan mereka berdua , semakin lama mereka bersatu. maka masalah yg mereka hadapi akan semakin susah. kita tinggal tunggu saja tanggal main nya , di mana semua ini berawal hingga akhir "gumam Soraya seorang diri dengan senyum misterius nya pergi meninggalkan tempat tersebut setelah mengakhiri kata nya

avataravatar
Next chapter