11 Chapter 11

Indonesia *

Saat ini Lisa dan Vero saling diam satu sama lain di dalam mobil , mereka berdua berkutat dalam fikiran masing - masing.

Sampai hela'an nafas panjang keluar dari mulut Lisa , membuat ke canggungan itu berakhir.

"Kak , menurut mu bagaimana tentang sikap Mama dan Papa kepada kita berdua selama ini "tanya Lisa sambil menatap kakak nya itu dengan sendu , dan yg di tatap saat ini hanya bisa tersenyum tipis tanpa menoleh sedikit pun ke arah Lisa sama sekali.

"Menurut Kakak , Papa dan Mama mereka berdua sama saja. mereka saat ini telah di buta kan oleh kasih sayang dan ke egoisan mereka masing masing. tanpa berfikir jika kita berdua sebagai anak - anak mereka akan terkena dampak dari apa yg mereka perbuat sendiri " jawab Vero membuat Lisa semakin sedih mengingat keluarga nya yg semakin kacau balau

"Kak , apakah .. jika aku menyerah dan meninggalkan dunia ini. apakah sifat Papa dan Mama akan berubah padamu"

Ckiiitt..

Pertanyaan Lisa barusan membuat Vero memberhentikan mobil nya secara mendadak , dan langsung menatap adik nya begitu tajam.

"Kamu ini bicara apa Lisa , kakak tidak suka ya dengan perkata'an mu tadi. jadi pleaseee.. kakak mohon , berhenti berbicara ngawur seperti tadi "ucap Vero dengan tegas hingga urat urat di leher nya kelihatan saking ia menahan amarah nya itu , membuat Lisa diam diam tersenyum tipis.

"Aku tidak bisa berjanji akan hal itu , namun satu yg pasti. cepat atau lambat aku pasti akan lebih dulu pergi meninggalkan kalian semua " ucap Lisa sambil tersenyum membuat Vero hanya bisa diam dengan tangan yg mencengkram kemudi stir begitu kuat

"Kakak tidak akan membiarkan itu terjadi Lisa , kakak akan membuat kamu selalu hidup di dunia ini. meski kakak harus mengorbankan nyawa sekalipun , akan kakak lakukan hanya demi dirimu "monolog Vero dalam hati meyakinkan diri nya sendiri bahwa apa yg ia ucapkan tadi bisa ia lakukan kapan pun itu

*********

New Zealand*

Di saat Jennie masih tertidur pulas , Sandi tengah menghubungi seseorang lewat ponsel mahal nya itu .

"Hallo , siapa ini?"tanya seseorang dari sebrang sana

"Ini aku Sandi , teman se kuliah mu dulu jawab Sandi dengan se tenang mungkin

"Hey , kamu si playboy itu kan?. untuk apa kau menghubungi ku malam malam seperti ini. apakah ada yg sangat penting hingga kamu tidak sabar menunggu hari esok "ucap seseorang dari sebrang sana sedikit berteriak membuat Sandi menggaruk tengkuk nya yg tak gatal setelah mendengar penuturan teman nya tadi

"Maaf mengganggu mu malam - malam seperti ini Irene , tapi bisakah kamu membantu ku untuk kali ini saja?"tanya Sandi pada seseorang di sebrang sana dengan rasa tak enak hati karna sudah menggangu waktu tidur nya itu , tapi apa boleh buat. dia harus mengatakan nya sekarang

"Membantu mu apa? , cepat katakan aku tidak punya banyak waktu ingin melanjutkan tidur cantik ku lagi "jawab seseorang di sebrang sana dengan malas membuat helaan nafas panjang keluar dari mulut Sandi

"Begini , bisakah kamu menemani adik ku untuk pergi ke Indonesia?"

"What? , apa kamu sudah gila ya Sandi . kamu mengganggu tidur cantik ku hanya untuk mengatakan hal seperti itu?. ouh astaga.. dosa apa aku di masa lalu hingga mempunyai teman seperti mu "

"Ku mohon Rene , hanya kamu yg bisa aku percaya untuk menjaga adik ku selama di sana "ucap Sandi dengan nada putus asa membuat Irene yg berada di sana menghela nafas panjang

"Baiklah , aku setuju untuk membantu mu menjaga adik mu itu. tapi sebelum itu kamu harus membantu ku untuk meminta izin kepada kedua orang tua ku terlebih dahulu agar aku di izinkan untuk pergi ke Indonesia "

"Oke , aku setuju"

"Ya sudah ya , aku tutup dulu panggilan ini mau lanjut tidur lagi nih "

"Baiklah "

Tut Tut Tut

Sambungan telepon pun terputus dengan di iringi hela'an nafas panjang sambil menatap langit malam yg kini begitu indah menampakan ribuan bintang di atas sana

"Dengan begini aku sedikit lega melepas Jennie ke Negara orang , ku harap ia bisa menemukan Krystal lebih cepat dan mau kembali pulang bersama ku "gumam Sandi seorang diri di dalam sunyi nya malam di antara ribuan bintang tersebut

**********

Indonesia *

Chacha melangkah dengan lusu dengan kepala menunduk , ia merindukan Sahabat nya itu. namun rasa egois telah menguasai dirinya hingga ia tak sadar telah merusak persahabatan nya sendiri

"Chacha Prysillia " panggil seseorang dari belakang nya dan ketika ia berbalik ternyata sang ibu guru kesayangan nya , membuat bibir gadis tupai ini mengembang menyambut kedatangan sang pujaan hati yg telah mencuri seluruh hati nya.

"Ya bu , ada apa! apa ibu merindukan saya ya "tanya Chacha dengan kedua alis yg sengaja di naik turunkan untuk menggoda sang guru

"Saya sedang tidak merindukan mu Chacha Prysillia , namun saya sedang mencari Lisa. apa kamu tau dia di mana?" jawab Soraya malah balik bertanya , membuat raut wajah Chacha berubah masam .

"Saya tidak tau Bu , dan tidak mau tau "jawab Chacha ketus dan berbalik badan ingin meninggal kan Soraya namun salah satu tangan nya di cegah lebih dulu oleh sang guru

"Apa kamu marah dan cemburu pada Lisa karna saya lebih perhatian pada nya ketimbang kamu Chacha " tanya Soraya membuat tubuh Chacha menegang dengan semburat merah di pipi nya

"A apa'an sih bu , Ibu ngaco deh "elak Chacha dengan nada gugup mampu membuat Soraya tersenyum

"Chacha , jika kamu mencintai saya dan sungguh - sungguh dengan perasaan mu itu. maka saya akan memberikan mu waktu selama satu bulan untuk membuat saya jatuh cinta sama kamu " ucap Soraya membuat wajah Chacha berubah terkejut

"Serius Bu ? , ibu tidak sedang membohongi saya kan?"tanya Chacha menuntut penjelasan yg langsung di balas sebuah gelengan kepala pelan oleh Soraya

"Saya tidak sedang berbohong sama kamu , tapi "

"Tapi apa bu?"tanya Chacha yg langsung memotong perkataan Soraya tadi karna ia terlalu antusias dan penasaran dengan syarat yg di berikan sang pujaan hati

"Tapi jika dalam waktu satu bulan saya tidak juga jatuh cinta sama kamu , maka kamu harus ikhlas jika saya bersama dengan yg lain. dan kamu juga harus membuang jauh jauh perasaan itu dan membiarkan saya bahagia bersama dengan pilihan saya nanti. apakah kamu Terima dengan syarat yg ku ajukan tadi Chacha?"jelas Soraya membuat Chacha termenung sejenak , namun setelah beberapa detik kemudian ia berseru senang

"Saya terima bu , dan saya pastikan ibu akan jatuh cinta sama saya "jawab Chacha dengan pedenya membuat Soraya tersenyum tipis lalu mengangguk pelan

"Baiklah , kalau begitu saya tunggu kamu setelah pulang sekolah. karna kita akan berkencan untuk yg pertama kali nya " ujar Soraya lalu pergi begitu saja meninggalkan Chacha yg masih terbengong mencerna semua perkataan nya barusan

"Gadis kecil yg sangat lucu "gumam Soraya tersenyum mengingat ekspresi wajah Chacha tadi

avataravatar
Next chapter