webnovel

BAB 36

Dengan rasa yang masih sama Lily memasuki kamar tempat Ayisa dirawat.

Dia membuka pintu dengan pelan dan berjalan kearah Ayisa yang sedang termenung.

"Assalamualaikum mbak!" ucap lily.

Ayisa menatap Lily dengan tatapan tajam.

"waalaikumsalam!" ucapnya melempar pandangan.

Lily menjangkau tangan Ayisa.

"kenapa infusnya di lepas lagi mbak?" tanya Lily sembari mengganti infusnya.

Ayisa menunduk."maafin saya mbak? saya salah" ucap Ayisa.

Lily mengangkat dagu Ayisa."mbak nggak salah apa-apa! saya yang salah!" ucap Lily.

"saya yang salah mbak udah marah marah sama mbak!" ucap Ayisa.

"yaudah! saya akan maafin kamu tapi dengan satu syarat!"

"apa mbak?"

"infusnya jangan dilepas lagi! saya capek ngeganti nya! ini udah yang kedua kalinya loh!". jeda beberapa detik." dan iya! jangan marah-marah lagi sama pak dokter awas kalau marah-marah lagi sama dia! pokoknya kamu dan pak dokter itu harus baikan terus!" ucap Lily.

Ayisa mengerucutkan bibirnya."itu bukan satu syarat mbak! tapi dua syarat!" ucap Ayisa.

Ayisa dan Lily tertawa terbahak-bahak menertawai diri mereka sendiri.

Seseorang memutar Knop pintu.

"assalamualaikum!" ucap seorang perempuan.

"waalaikumsalam"

Perempuan itu berjalan kearah mereka berdua.

"bagaimana keadaan kamu Yi?" tanya perempuan itu.

"baik kak! tapi kak Ari ngapain kesini?" tanya Ayisa.

"kakak kesini disuruh sama umi buat ngecek keadaan kamu!" ucap Arisa.

Lily menatap Arisa sembari tersenyum dan dibalas kembali senyum oleh Arisa.

"saya permisi mbak!" ucap Lily.

"mbak Li mau kemana? disini aja!". Jeda beberapa detik."kenalin ini kakaknya Ayi namanya kak Arisa!" ucap Ayisa.

Lily menjabak tangan Arisa."Lily mbak!" ucap Lily.

Arisa membalas jabak tangan Lily."Arisa!" ucapnya.

Arisa menatap wajah Ayisa."Yi mata kamu kok sembab gitu? kamu habis nangis ya?" tanya Arisa.

"nggak kak ini cuman--" ucapan Ayisa terpotong karena tak tau harus menjawab apa.

"cuman apa? kamu habis nangis ya? iya kan? kamu kenapa nangis? jawab kakak Yi!!! Ada apa?" tanya Arisa mendesak.

"maaf mbak! Pasiennya nggak boleh banyak ngobrol dulu karena masih lemah!" ucap Lily.

"udahlah kakak pulang aja! aku disini nyaman sendiri kok!" ucap Ayisa dengan nada sedikit tinggi.

"Ayi"

Arisa tak menyangka jika kedatangannya akan membuat adiknya Ayisa kesal.

"udahlah kakak pulang aja! disini juga ada bang Ilyas kok!" ucap Ayisa.

Arisa sama sekali tidak mengetahui bahwa Ayisa menangis karena sedang bermasalah dengan Ilyas.

"ok! kalau kamu memang nggak butuh aku! aku pulang! assalamualaikum!" ucap Arisa dan pergi meninggalkan Ayisa dan Lily.

Ayisa juga tak tega berkata seperti itu pada Arisa tapi apalah daya nya dia tak ingin ada salah satu di antara Keluarga tau apa yang baru saja terjadi.

"aduh... mbak kenapa kakaknya di usir sih?" tanya Lily.

"biarin! nggak apa-apa kok! dia orangnya baik jadi biar diapain aja dia nggak masalah! pemaaf dia orangnya!" ucap Ayisa.

"tapi mbak, walaupun seseorang itu pemaaf kita tetap tidak boleh memperlakukan dia seperti itu, karena bisa melukai hatinya!"

"mbak Li tenang aja!" ucap Ayisa.

Ayisa membaringkan tubuhnya di atas stretcher dan menutup matanya.

"mbak baik-baik aja kan?"

"saya baik-baik aja mbak!"

Tak lama Ayisa tertidur dan Lily meninggalkannya untuk membiarkannya tetap istirahat karena melihat apa yang telah terjadi pada Ayisa dua harus banyak istirahat.

***

"Ayi tidur?" ucap Ilyas suara pelan.

Melihat Ayisa yang sedang tenang dalam tidurnya Ilyas tak ingin mengganggunya.

Diapun hendak keluar dan pergi.

"Bang Ilyas!" panggil Ayisa.

Langkah Ilyas terhenti saat suara yang sempat hilang kini memanggil namanya.

"Kamu lanjutin aja tidur kamu!" titah Ilyas.

Ayisa berusaha untuk membangunkan tubuhnya."Abang mau ninggalin Ayi sendirian lagi?" tanyanya.

Ilyas berjalan kearah Ayisa dan duduk disampingnya."nggak mungkin Abang mau ninggalin Ayi sendirian! kita kan udah janji untuk selalu bersama dan nggak ada perpisahan diantara kita!" ucap Ilyas.

Ayisa memeluk tubuh Ilyas."Maafin Ayi! Ayi benar-benar istri durhaka! nggak nurutin kata-kata Abang!" ucap Ayisa.

Ilyas melepas pelukan Ayisa dan menggapai pipi Ayisa."nggak! Abang yang salah! karena Abang kamu jadi semakin sakit! kamu bukan istri durhaka! nggak ada yang namanya istri durhaka! kamu adalah seorang istri yang baik" ucap Ilyas.

"beneran Ayi nggak durhaka sama Abang?" tanya Ayisa.

"iya! mana ada istri baik, cantik dan Solehah, durhaka sama suami!?"

Next chapter