29 BAB 27

Tiga sahabat itu memasuki mobil milik Ayahnya Fika.

"Yi kita kerumah kamu ya bentar abis Ashar!?" ucap Fika.

"iya datang aja!" ucap Ayisa.

"emangnya kita mau ngapain?" tanya Anjeer.

"jalan-jalan ke toko buku! mau nyari novelnya dear Allah yang lagi viral itu" ucap Fika.

"Oh yang penulisnya itu kalau nggak salah namanya Diana Febi?" tanya Anjeer.

"iya!" jawab Fika singkat.

"yaudah jemput aku ya?" mohon Anjeer.

"iya! aku jemput kamu dulu nanti terus kita barengan deh kerumahnya Ayi! gimana Yi? mau nggak?" ucap Fika.

"iya boleh! aku sih terserah kalian aja mana baiknya!" ucap Ayisa.

Hening....

Hening tak ada pembicaraan tiga sahabat itu sibuk dengan gadget mereka masing-masing.

Tak lama..

"nak Ayisa udah sampai!" ucap Ayahnya Fika.

"oh iya makasih ya om! udah ngerepotin?!" ucap Ayisa.

"ah nggak kok! titip salam sama Umi?" ucap Ayahnya Fika.

"iya om!" ucap Ayisa.

Orang tua Ayisa dan orang tua Fika sudah berteman sejak lama, makanya Ayisa sangat akrab dengan keluarga Fika dan begitupun sebaliknya Fika sudah sangat akrab dengan keluarga Ayisa.

Ayisa tak lupa mencium punggung tangan Ayahnya Fika.

Sembari mengatakan."terimakasih om" ucap Ayisa.

***

Ayisa berjalan masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum Umi!" ucap Ayisa.

"Waalaikumsalam".jeda beberapa detik."loh kamu kok kesini?" tanya Ani.

"iya Umi aku kangen masakan umi". jeda beberapa detik."Umi masak apa?" tanya Ayisa.

"ini umi masak sayur lodeh, ada ikan bakar juga kesukaan kamu, ada ikan goreng!" Jawab Ani.

"oh ya aku bantuin ya?" tawar Ayisa.

"nggak usah nanti baju kamu kotor! udah sana duduk yang manis! ini juga udah mau selesai!" titah Ani.

"ok sip deh Umi! Umi kan strong woman! fighting umi!" ucap Ayisa.

Ani tersenyum manis melihat Ayisa yang kini sudah menjadi Ayisa yang dulu sangat bawel cerewetnya minta ampun.

Ayisa bisa seperti saat ini itu semua karena Ilyas, secara tak sadar pernikahan mereka bisa mengembalikan sifat ceria dari Ayisa.

***

Terlihat Arisa yang menuruni anak tangga dengan membawa sebuah tas laptop dan beberapa lembar kertas.

"Hy kak Ari!" sapa Ayisa.

"apa?"

"kakak ku ini kenapa sih? kok jadi jutek banget!" ucap Ayisa.

"aku lagi sibuk! banyak tugas kuliah!" ucap Arisa sembari menyimpan kertas labtopnya diatas meja.

"kak Ari kok berubah banget sih! dulu cerewet bawel ceria kok sekarang jadi jutek sih?" ucap Ayisa.

Arisa menatap tajam Ayisa."aku lagi sibuk! urusan kuliahku banyak jadi aku minta tolong jangan ganggu dulu! aku lagi pusing banget nih!!" ucap Arisa dengan nada sedikit tinggi.

"makanya S2 nya nggak usah dilanjut! kan udah lulus S1 kenapa nggak kerja aja langsung?" ucap Ayisa.

"S2 itu penting buat aku!" ucap Arisa.

Melihat pertengkaran kedua bersaudara itu, Ani sebagai orangtua tak ingin semua itu berlangsung lama.

"udah! udah ayo makan!" ucap Ani.

Ayisa melirik kearah Arisa sembari berjalan menuju meja makan.

Ayisa memakan masakan Uminya, dan setelah makan dia pun pulang kerumah Ilyas yang juga saat ini rumahnya.

***

Jam menunjukkan pukul 15.30 Tiga sahabat itu yang telah janjian untuk bertemu di rumah Ayisa.

"Assalamualaikum"

"Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"Jeda beberapa detik"eh non Fika!" ucap Mbok Iyem.

"iya mbok Ayisa nya ada ngga mbok?". Jeda beberapa detik."soalnya kita udah janjian untuk ketemu" ucap Fika.

"udah janjian ya non! tapi non Ayisa nya nggak ada disini dia ada dirumahnya Den Ilyas!" ucap Mbok Iyem.

"ngapain?Ayi kesitu?" tanya Anjeer.

"pokoknya non Ayisa ada disitu!"

"oh yaudah kalau begitu! makasih ya Mbok?" ucap Fika.

"Ayi ngapain ya disitu bukannya dia nggak suka sama kak Ilyas?" tanya Fika membisik sembari mbok Iyem masuk kedalam rumah.

"yaudah dari pada ngeganjal di pikiran mending kita kesana aja!" ucap Anjeer.

Anjeer dan Fika berjalan kerumah Ilyas.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam".

"Jadi nggak kita nyari Novelnya?" tanya Fika.

"iya! a-ay ayo masuk!"

Ayisa sama sekali tidak ingat bahwa dia ada janjian dengan sahabatnya.

"iya"

Mereka memasuki rumah Ilyas dan menatap segala sisi rumah mewah itu.

"wah bagus banget ya rumahnya!" ucap Anjeer.

"iya kalian duduk dulu ya!" titah Ayisa.

"iya".

Fika memperhatikan setiap sisi rumah sampai matanya menangkap sesuatu yang membuat matanya tak ingin melihat apapun.

Matanya fokus tertuju pada sebuah foto berukuran cukup besar."Ayisa!" teriaknya.

langkah Ayisa terhenti tepat saat dia melangkahkan kaki langkah pertamanya di anak tangga.

"Ayisa kamh udah menikah sama kak Ilyas?" tanya Fika.

Anjeer dengan cepat melihat apa yang telah dilihat oleh Fika.

"Ayi! kok kamu tega banget sih! menikah nggak ngasih tau kita" kesal Anjeer.

"Ayi kita ini sahabat kamu! kita udah temenan sama kamu dari kecil loh! tapi kamu tega ya masalah kayak gini kamu nggak kasi tau kita!" kesal Fika.

"iya! kamu itu masih anggap kita sahabat kamu nggak sih!!!" kesal Anjeer.

Ayisa sedikit bungkam soal pernikahannya yang telah di ketahui oleh sahabatnya.

"Kita kecewa sama kau Yi! kamu lebih memilih untuk merahasiakan hal ini dari kami sahabat kamu sendiri!! lebih baik nggak usah anggap kita sahabat kamu lagi!!!' bentak Fika.

"nggak kayak gitu Fik! aku bisa jelasin!aku nggak bermaksud begitu!" ucap Ayisa

Anjeer dan Fika tak menghiraukan perkataan Ayisa dan pergi meninggalkannya.

***

Ayisa menangis terisak-isak karena hal yang dirahasiakannya kini terbongkar dan diketahui oleh sahabatnya.

"Ayi kamu kenapa?" tanya Ilyas.

Melihat Ilyas Ayisa langsung memeluknya."Mereka jatuhin aku bang! mereka marah sama aku!" ucap Ayisa sedih.

"siapa?"

"Anjeer sama Fika! mereka udah tau kalau kita sudah menikah! aku nggak bisa kayak gini aku nggak mau kalau mereka marah sama aku!" ucap Ayisa.

"udah!" ucap Ilyas sembari mengantar Ayisa kekamar.

Ayisa tak henti menangis tapi perlahan-lahan tangisnya terdengar surut.

Sampai akhirnya suara tangisnya tak terdengar lagi.

"Ayi tidur!". Jeda beberapa detik."sebenarnya Ayi terkena penyakit apa? kenapa setiap habis menangis dia pasti tertidur!" ucap Ilyas bingung.

Dia pun mengangkat tubuh Ayisa untuk berbaring dengan nyaman diatas ranjang.

"Aku harus cari tau sebenarnya penyakit apa itu!?" ucap Ilyas.

***

Keesokan harinya Ayisa berangkat kesekolah diantar oleh Ilyas.

Dengan cepat Ayisa meninggalkan Ilyas tanpa mencium punggung tangan Ilyas bahkan tak mengucapkan salam.

Ayisa memasuki kelasnya yang dimana masih terlihat sepi dan hanya ada Anjeer dan Fika yang sedang sibuk membicarakan sesuatu.

"Anjeer Fika aku pengen jelasin semuanya!" ucap Ayisa dengan nada sendu.

"udah nggak ada yang perlu di jelasin!" ucap Fika.

"Ayi kita itu kecewa banget sama kamu! kamu menikah sama kak Ilyas dan menyembunyikan hal itu dari kami! kita sahabat kamu Yi!" ucap Anjeer.

"Kamu menyembunyikan pernikahan kamu sama kak Ilyas kenapa Yi??" tanya Fik kesal.

"Apa Ayisa sudah menikah?". Jeda beberapa detik."tanpa sepengetahuan pihak sekolah! Ayisa apa yang kamu lakukan ini adalah hal yang tidak wajar! pihak sekolah harus tau perbuatan kamu ini!" ucap Annisa.

Ketiga sahabat itu sangat terkejut saat guru juga walikelas mereka Annisa tiba-tiba datang dan mendengarkan percakapan mereka.

"Bu! Bu jangan Bu! saya bisa jelasin kenapa saya menikah! tolong Bu jangan beritahu pihak sekolah saya bisa di dikeluarkan dari sekolah!" ucap Ayisa memohon.

"Tidak bisa Ayisa! pihak sekolah harus tau masalah ini!" ucap Annisa dengan tegas.

"Bu! lebih baik kita dengar dulu penjelasan Ayi! lagi pula kan kita sudah kelas XII dan tidak lama lagi kita akan UN kita udah mau selesai sekolah! dan kalau pihak sekolah tau, Ayisa pasti akan di keluarkan dari sekolah! kan kasihan Bu!" ucap Fika dengan nada sedikit rendah.

"Baik! jika alasan kamu menikah bisa membuat saya tidak buka mulut dengan masalah kamu ini! insyaallah saya tidak akan memberitahu siapapun tentang pernikahan kamu!" ucap Annisa.

"Terimakasih Bu! Jadi waktu itu Abi saya masuk rumah sakit karena dia terkena stroke dan juga Abi harus dirujuk ke Singapura untuk berobat, sebelum dia dirujuk ke Singapura Abi berpesan agar saya dan sepupu saya harus menikah, dan dia adalah Bang Ilyas dokter yang kemarin datang kesekolah Bu!". Jeda beberapa detik."Saya tidak punya pilihan lain Bu! mau tidak mau saya harus menikah dengan dia! Bu saya mohon jangan beritahukan hal ini pada pihak sekolah! saya mohon Bu!" jelas Ayisa.

Ayisa menjelaskan semuanya dan membuat mereka yang mendengar penjelasannya sontak tertunduk.

"Maaf!"

Ucapan dari Annisa membuat Ayisa berpikir bahwa mungkin keputusan Annisa sudah bulat untuk melaporkan kejadian ini pada pihak sekolah.

Jantungnya berdetak kencang saat mendengar Annisa mengatakan Maaf

"Maafkan ibu! yang tidak mengerti perasaan kamu! kamu adalah siswi yang baik tidak mungkin kamu bisa berbuat yang tidak-tidak!" ucap Annisa.

"Ayi mamafin kita juga ya! kita egois karena tidak mengerti perasaan kamu!" ucap Fika juga Anjeer sembari memeluk Ayisa.

Beberapa siswa-siswi berdatangan, dan mereka berprilaku seperti tidak terjadi apapun agar mereka tidak curiga dengan masalah Ayisa.

[Sebesar apapun sebuah keegoisan seseorang perlu ditanamkan sebuah sikap saling mengerti agar tak terjadi permusuhan karena ego]

avataravatar
Next chapter