2 Part. 2

Happy Reading....

Jika menemukan TYPO tolong di komen ya. Biar author tahu di mana letak ke tidak nyamanannya. Sekian terima gaji. Wkwkw

****

Deandra sungguh sangat risih saat Dimas selalu menatapnya dan tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran di papan tulis.

Bahkan Dea terganggu dengan salah satu tangan cowok itu, yang bertengger dengan nyaman di pahanya. Dea ingin menghindar namun tidak bisa, karena ia sudah sangat mepet di dinding.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Dea dengan langsung menyingkirkan tangan Dimas yang meremas dada-nya. Dea benar-benar sudah tidak tahan lagi dan dengan tiba-tiba Dea berdiri dan membuat semua orang beralih melihat ke arahnya.

"Ya...ada apa Dea?" Tanya julita guru yang sedang mengajar saat itu.

"An..Anu, saya mau ijin ke toilet bu." Ucap Dea

"Oh iya silahkan."

Dea dengan cepat-cepat keluar dari kelas dia benar-benar ingin menangis sekarang, bagaimana bisa Pria yang bahkan tidak ia ketahui namanya itu melecehkannya.

"Bagamana ini." Tanya Dea kepada dirinya sendiri, ia sungguh takut.

Tiba-tiba saja pintu toilet terbuka dengan kasar dan disana Dea bisa melihat laki-laki yang ia hindari.

Dimas menutup pintu dan menguncinya ia melangkah dengan perlahan menuju ke arah Deandra.

"Ka...kamu mau apa?" Tanya Dea dengan gemetar saking takutnya.

Dimas tidak menjawab ia memeluk Dea dengan erat, entah kenapa saat tadi mereka bertatapan di kelas seluruh tubuh Dimas rasanya lemas dan juga kinerja jantungnya lebih cepat dari biasanya. Tidak mungkinkan ia kena cinta pada pandangan pertama kepada Dea, Namun jika itu benar ia akan memperjuang Dea.

Dea yang menerima pelukan tiba-tiba dari Dimas menjadi tegang, ada apa dengan pria ini? Rasanya dari tadi selalu menganggu nya.

"Biarkan seperti ini sebentar." Gumam Dimas, pelukan ini yang sangat Dimas rindukan.

Dea hanya diam ia tidak berani bergerak sedikit pun.

"Panggil aku Dimas Baby." Gumamnya sekali lagi, Dea yang mendengar itu hanya diam, jadi pria yang selalu menganggu nya sedari tadi itu namanya Dimas, Dea mendorong tubuh Dimas sedikit kasar dan membuat pelukan mereka terlepas.

"Awas Dea mau keluar." Kata Dea ia sudah lupa apa tujuannya ke toilet.

"Tapi aku tidak mau, bagaimana?" Ucap Dimas dengan menaik turunkan alisnya.

Jika dilihat-lihat lagi menurut Dea pria ini tampan, memiliki tubuh atletis, rahang tegas, otot tangan yang membentuk, bulu mata yang lumayan lentik, bibir tebal dan jangan lupa ia memiliki bola mata berwarna biru laut, pasti ia anak blasteran. Pikirnya

"Dengar, Dea gak kenal sama Dimas, jadi Dea minta, jangan ganggu Dea terus." kata Dea dengan wajah marahnya namun Dimas yang melihat wajah gadis tersebut terlihat begitu menggemaskan dan benar-benar membuat Dimas bergairah .

Dengan tiba-tiba Dimas mencium Dea dan membuat wanita itu membelakkan matanya, ini ciuman pertama nya, tapi kenapa dengan mudahnya pria itu mangambil nya yang bahkan sudah hampir tujuh belas tahun ia menjaganya.

Dimas melumat bibir Dea, ia belum merasa puas dengan sedikit gigitan di bibir bawah Dea akhirnya wanita itu membuka mulutnya dan membuat Dimas bisa mengabsen setiap inci di dalam mulut gadis itu.

Dengan napas terengah-engah akhirnya Dimas melepas ciuman mereka. Dan ia menatap mata Dea dengan penuh pemujaan, bagamana bisa ia seperti ini saat dekat dengan anak baru ini.

Setelah itu mereka keluar dari toilet dengan Dimas yang memegang tangan Dea, Dea hanya bisa diam saja, saat berada di depan kelas akhirnya Dea bisa melepas kaitan tangan mereka. Dan langsung masuk

Hari pertama sekolah membuat Dea panas dingin gara-gara seorang Dimas. Hari itu ia habiskan dengan mengobrol bersama teman barunya yaitu Salsa, gadis periang yang sangat membantu Dea karena, aslinya seorang Dea tidak pandai bersosial.

Dan juga hari itu ia menghindari seorang Dimas dengan pergi ke perpustakaan dan juga pada saat pulang ia dengan cepat menuju halte bus dan untung saat ia sampai dihalte, bus nya baru saja sampai, bisa ia lihat jika Dimas mengejarnya.

****

Hello welcome back guyss...

Jangan lupa vote dan komen, karena 1 vote dari kalian sangat berarti bagi saya😌

Sampai ketemu di next chapter👏

avataravatar
Next chapter