2 The phone sexs

"Kim Sohyun-ssi, selamat kau diterima menjadi karyawan magang di bagian operasional bisnis. Kau bisa bekerja besok."

Kim Sohyun tersenyum lima jari. Tak lupa mengucapkan terimakasih berkali-kali seraya membungkuk pada wanita di depannya. Sejujurnya, tadi Sohyun merasa pesimis setelah keluar dari ruang wawancara. Dari lima perempuan yang di interview, termasuk dirinya; hanya dirinya yang memiliki latar belakang paling lemah. Hanya berbekal ijazah sekolah menengah atas dan sertifikat dari pelatihan kerja, meski telah memiliki banyak pengalaman kerja sambilan juga freelance. Tapi ternyata dirinyalah yang diterima.

Gyeongri bu atau accounting department ya? Sebenarnya saat pendaftaran maupun interview, dia mengincar posisi di departemen strategi bisnis atau promosi, sesuai saran dari sang daddy. Daddy Yoongi bilang kalau departemen strategi bisnis itu departemen yang besar sedangkan departemen promosi kerjanya lebih enteng namun lumayan berperan penting. Intinya keduanya tempat yang bagus untuk belajar-- sesuai untuk dirinya yang kini juga bekerja di peternakan sang paman-- untuk mengembangkan bisnis itu kedepannya. Tapi mau bagaimana lagi... Diterima saja Sohyun sudah bersyukur.

"Ouh, Yes!" Teriak Sohyun girang begitu keluar dari ruangan. Suasana hatinya sangat bagus. Saking senangnya dia menyapa semua orang yang dilewatinya sampai masuk lift-- turun menuju lantai 1 dari gedung bertingkat dua belas itu.

Di dalam lift, Sohyun menyempatkan diri untuk mengirim pesan pada seseorang.

———

ksh

Daddy!!!

Tebak

Aku punya berita baik apa?

———

———

myg

Apa?

Kau menang lotre?

———

Sohyun cukup terkejut karena sang daddy langsung membalas pesannya. Padahal biasanya butuh waktu berjam-jama, apalagi di jam kerja begini. Sohyun hanya mengedikkan bahunya sambil senyum-senyum sendiri.

———

ksh

Ddaeng!

Aku diterima daddy!

Jadi karyawan magang di HB Delivery

Duh senangnya!

Finally setelah sekian purnama...

———

Sebenarnya bukan tanpa alasan Sohyun memilih melamar menjadi karyawan di suatu perusahaan. Meski uang hasil dari freelancenya dulu cukup untuk memenuhi kebutuhan, tapi persepsi para saudaranya-- yang merendahkan pekerjaannya-- membuat Sohyun ingin membuktikan bahwa dirinya juga bisa bekerja di sebuah perusahaan besar. Biasalah, orang-orang Gosan. Mereka dalam menilai seseorang itu hanya berdasarkan luarnya saja. Alias, bisa bekerja di perusahaan besar; berarti orang itu pintar dan hebat. Ck! Mereka tidak tahu saja, bekerja jadi karyawan itu sama saja jadi babunya para eksekutif. Ah, sudahlah... Sohyun malas kalau membahas mereka.

Pintu lift terbuka, bersamaan dengan masuknya pesan balasan dari daddy Yoongi.

———

myg

ㅋㅋㅋ

Congratulations dear

Tunggu saja hadiah dariku

———

Sohyun hanya membalasnya dengan emotikon peluk dan cium. Lalu berniat memasukkan ponselnya ke dalam tas. Namun belum sempat masuk, seseorang baru saja menyenggol lengannya. Ponselnya pun terlempar ke lantai.

"Oh, jeosonghamnida," ucap si penabrak-- seorang wanita yang kemudian mengambilkan ponsel Sohyun lalu mengembalikannya.

Sohyun hanya bisa tersenyum canggung. Padahal dalam hati sudah mencak-mencak. Ponsel kesayangannya! Mana itu baru. Baru dibelikan daddy maksudnya. Tidak sampai retak sih, hanya sedikit tergores. Tapi kan... Tetap sayang.

Perkumpulan orang dan suara bisik-bisik mereka menghentikan langkah Sohyun yang ingin keluar dari gedung. Pintu gedung itu terbuka lebar... Masuklah sebarisan orang yang berpakaian rapi dan serba hitam. Di depan, seorang pria berambut ungu memimpin. Lalu di sebelahnya-- ditemani seorang wanita cantik dengan pakaian yang bisa dibilang sangat elegan. Bisa ditebak, pasti semua yang melekat di tubuhnya itu sangat mahal. Sohyun hanya bisa mengerucutkan bibirnya-- merasa iri.

"Daebak! Ceo Min benar-benar tampan," celetuk seorang wanita dan Sohyun mendengarnya. Mengangguk-anggukan kepalanya sambil membatin, ah ternyata dia adalah ceonya.

Tampan, terlihat masih muda, sudah pasti kaya dan seksi. Pasti beruntung wanita yang bisa mendapatkannya. Ah, tapi... Sudahlah... Kim Sohyun sadarlah! Kau punya daddy Yoongi yang lebih tepat untukmu.

Sekilas, netra Sohyun tak sengaja bersibobrok dengan netra pria itu.

Sialan! Membuat bulu kuduknya merinding saja.

Ah, Kim Sohyun! Apa yang kau pikirkan? Jangan coba-coba berpaling dari daddy Yoongi! Pokoknya tidak boleh... Tapi si Pak CEO tadi tampan juga huhu.

Tidak boleh!

Baiklah.

———

myg

Sayang,

Sudah tidur?

———

Sohyun kembali membuka matanya yang hampir terpejam.

———

ksh

Hampir, sayang

Kenapa?

———

———

myg

Hmmm

Ya sudah, tidak jadi

Segera tidur

Besok hari pertamamu kerja kan?

———

———

ksh

Ck!

Hanya itu?

Padahal aku berharap lebih

———

———

myg

Hmm?

———

———

ksh

Ya sudahlah

———

———

myg

Mulai lagi ngambeknya

Iya, iya

Tadi daddy ingin mengajak teleponan

Tapi kalau kau mengantuk, kapan-kapan saja

———

———

ksh

Ihhh! Kenapa?

Sudah lama padahal aku tak mendengar suara daddy

Aku rindu, tahu

———

———

myg

ㅎㅎ

Benarkah?

Tapi maksudku, bukan telepon bisa

But, ps

———

Mata Sohyun membulat sempurna. Like, seriously? Did she read mistaken? Dia melamun sampai tak sadar jika sang daddy kembali mengirim pesan.

———

myg

Kau bisa menolaknya

Yah, tadi aku hanya kepikiran saja

———

Bibir Sohyun bergumam, mengeluarkan suara-suara yang tak berarti. Duh, bagaimana ya? Ini pertama kalinya sang daddy meminta hal yang lebih

———

ksh

Oh! Ani

Aku hanya kaget saja

Daddy mengajak ps for the first time

Tiba-tiba?

———

———

myg

ㅋㅋㅋ

Entahlah

Mungkin karena rindu?

Sudah ku duga kau akan berpikir begitu

Tidurlah

———

———

ksh

Ck!

Hanya begitu?

Sebagai seorang pria, harusnya daddy membujukku

Tidak ada perjuangannya sama sekali

———

———

myg

Ah, benarkah?

Ku pikir, kau mungkin saja menolak

Dan aku tak ingin memaksa

———

———

ksh

Ck!

Kaku sekali

———

———

myg

Jadi...

Mau melakukannya?

———

Sohyun memutar bola matanya jengah. Oh my god, daddy nya yang satu ini.

———

ksh

Kenapa jadi seolah-olah aku yang menginginkannya?

———

———

myg

Jadi kau tidak mau?

Ya sudah

———

———

ksh

Mau!

Aku mau!

Daddy ku sayang

Puas sekarang???

———

———

myg

ㅋㅋㅋ

Aku meminta ijin karena takut membuatmu tak nyaman

———

———

ksh

Oh, sweet sekali ㅠㅠㅠ

Nvm

Lagi pula sudah menjadi kewajibanku untuk 'menemani' daddy kan

———

———

myg

My good girl

———

———

ksh

ofc

Okei

Beri aku waktu lima belas menit untuk bersiap

———

———

myg

I'll wait

———

Kini Sohyun melemparkan ponselnya ke kasur. Mengasak rambutnya frustasi. Antara excited, khawatir, dan bingung. Kalau mau dibilang menyesal, rasanya sudah terlambat.

"Oh, apa yang barusan ku lakukan?" Rutuknya.

Tmi, sebenarnya ini bukan kali pertamanya Sohyun melakukan phone sexs. Jauh sebelum ini pun, dia bahkan pernah melakukannya dengan pria tak dikenal-- yang hanya ditemuinya lewat media sosial-- tanpa perkenalan dan bersifat semalam saja. Tapi ini pertama kalinya dengan sang sugar daddy. Seorang pria yang notabenya sudah dianggap-- errr harus dibilang apa ya-- 'ayah'nya sendiri. Bukan ayah dalam artian sebenarnya. Hanya saja, seseorang yang sangat dikasihi juga sangat berterimakasih. Sebab kalau bukan karena bantuannya, dia tak akan bisa menikmati; punya barang mahal dan branded, perawatan kulit dari ujung kuku kaki sampai kepala, tinggal di apartemen yang fasilitasnya lebih baik dari sebelumnya, bahkan makan makanan mewah dan bergizi.

avataravatar
Next chapter