31 MCF - Undangan Birthday

Banyak anak-anak SMA Bintang Medika yang sekarang dihebohkan oleh birthday party anak kelas X yang katanya mengundang hampir seluruh anak-anak kelas X.

Selain anak-anak satu angkatan dengannya, dikabarkany juga mengundang Kakak kelas yang terbilang famous di Bintang Medika yang membuat banyak orang berantusias untuk datang ke acara tersebut.

Bukan tanpa alasan dia bisa mengundang banyak tamu, apalagi dia berani mengundang para Most Wanted di Bintang Medika, sebab dia merupakan anak orang terpandang dengan harta yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

Jika dia hanya orang biasa, tidak mungkin dia berani mengundang para Most Wanted Bintang Medika, karena kemungkinan besar sebuah penolakan akan dia terima.

Seorang cewek cantik dengan ikatan rambut berwarna pink melangkahkan kaki ke arah di mana 7 orang cowok tengah duduk santai nongkrong di depan kelas yang sudah pasti bukan kelasnya.

Mereka sudah terbiasa menongkrong di depan kelas mana saja yang mereka inginkan, terlebih tidak akan ada yang mengganggu mereka.

Banyak yang sudah tahu jelas siapa ketujuh cowok tersebut, karena mereka bukan siswa yang biasa saja, apalagi ada satu cowok yang benar-benar begitu dikenali oleh Seantero Bintang Medika.

Dengan santai gadis tersebut membagikan undangan kepada mereka dan secara santai meminta satu persatu dari mereka untuk turut datang ke acaranya.

Sudah bisa ditebak kalau gadis yang baru saja menghampiri mereka adalah gadis yang sedang dijadikan perbincangan sebab acara ulang tahunnya yang diperkirakan akan begitu meriah.

"Kak Galang. Kak Galang mau kan datang ke acara ulang tahun aku? Please ya Kak ... datang." Gadis bernama Shella itu sangat berharap kalau Galang bisa datang ke acara tersebut.

"Kalau Galang gak datang, tenang aja kita semua pasti datang kok, bener gak bro?" Fatur menimpali kalimat Shella saat Galang tidak kunjung menjawab.

Galang menatap cewek yang sekarang berada di hadapannya, cewek itu terbilang cantik dengan riasan di wajahnya yang tidak mununjukkan kalau dia adalah anak kelas X.

Bukan dalam artian kalau gadis tersebut boros di wajah, melainkan penampilannya yang tidak begitu polos seperti anak kelas X yang baisanya masih takut dilabrak oleh Kakak kelasnya.

"Thanks, gimana nanti." Galang menjawab dengan begitu santai, dia tidak bisa memberikan sebuah kepastian apakah dirinya akan memilih untuk datang atau tidak ke acara tersebut.

Mendapatkan respons yang cukup singkat dan tidak ada kejelasan saja berhasil membuat dia merasa senang, apalagi jika memang nanti Galang bersedia untuk datang.

"Sama-sama Kak, tapi diusahakan datang ya. Kehadiran Kak Galang adalah kehadiran yang aku tunggu-tunggu," ucap Shella mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya.

Sebegitu berartinya Galang.

Galang menatap serius cewek tersebut dan kemudian mengukirkan senyuman miring. "Kalau gue ingin, gue akan datang."

Shella mengerti ke mana maksud dari kalimat yang sudah Galang ucapkan dan dia sekarang sudah tidak berani untuk memaksa Galang lagi, hanya harapan yang dia tinggalkan sekarang.

"Kalau gitu aku permisi ya Kak, aku pamit. Bye, Kak Galang."

Shella melambaikan tangannya ke arah Galang dan lebih fokus berpamitan kepada Galang, dibandingkan kepada mereka yang sekarang tengah bersama dengan Galang.

"Bye Kak," ucap Shela yang ditujukan kepada mereka semua. Cara Shela menatap mereka terlihat cukup berbeda dengan cara Shela menatap Galang, sehingga begitu tercermin jelas kalau ada sebuah perasaan dalam diri Shela untuk Galang.

Perasaan di sini bukan dalam artian cinta, karena tidak semua peraasaan yang dimiliki hanya karena cinta dan tak semua cinta akan memaksa untuk bersama.

"Kapan coba gue bisa kayak Galang yang dicariin sama banyak cewek?" celetuk Riki saat dia memperhatikan Shella yang sekarang tengah melangkah menjauh dari tempat ini.

"Muka lo harus kayak Galang dulu," jawab Andre dengan begitu enteng sambil menepuk Riki yang membuat pandangan Riki dari Shela terhenti.

"Muka gue sama Galang kan gak jauh beda, malahan gantengan gue." Riki berucap sambil memegangi wajahnya dan membayangkan ketampanannya.

"Gak usah mimpi!" ketus Dilan sambil melangkahkan kaki mengikuti ke mana Galang melangkahkan kaki meninggalkan mereka terlebih dahulu.

*****

"Boleh bicara dengan teman lo semua?" tanya orang itu dengan santai sambil melirik ke arah mereka memperhatikan mereka satu persatu dan kemudian fokus menatap Naura.

"Ada apa nih? Mau bicara atau mau PDKT?"

Siapa orang yang baru saja menghampiri Naura?

Apa benar tujuannya untuk melakukan pendekatan dengan Naura?

avataravatar
Next chapter