33 MCF - Shella Birthday

Waktu berlalu dengan begitu saja. Malam yang indah seolah mendukung acara ulang tahun Shela yang kebetulan sekarang tempat utamanya adalah Outdoor, meski memang di bagian Indoor juga dekorasinya tidak kalah indah.

Seseorang sekarang tengah memperhatikan layar handphone-nya, bahkan teman-temannya juga ada yang mengintip, karena memang dia sedang melakukan panggilan dengan seseorang.

"Lang, lo gak datang ke acara Shella?" tanya Riki yang memang sampai saat ini dia tidak melihat kehadiran Galang di acara ini.

"Entah," jawab Galang menggunakan nada bicara yang begitu enteng.

Alasan yang membuat Galang menjawab seperti itu, karena memang dia sendiri tidak tahu apakah dia harus datang atau tetap memilih untuk diam.

"Sini bro, banyak cewek cantik-cantik." Aril mengatakan hal tersebut sambil mengedarkan pandangannya ke arah banyak cewek-cewek yang memang sekarang terlihat begitu cantik.

"Nih banyak yang sexy juga, sini gak lo?" tanya Martin yang mencoba untuk memanas-manasi Galang.

Mereka cukup tahu kalau Galang suka dengan cewek yang sexy dan memang malam ini banyak anak Bintang Medika yang berpenampilan begitu sexy.

Di luar dari mereka yang malam ini bukan merupakan pelajar, mereka juga ingin terlihat begitu waw saat bersama dengan yang lainnya, karena mereka tidak ingin kalah satu sama lain.

Galang terdiam sejenak. "Nanti gue pikirkan."

Setelah itu sambungan langsung terputus, karena Galang sudah merasa malas berbicara panjang lebar yang intinya adalah mereka yang ingin Galang datang ke acara ulang tahun Shella.

Sampai saat ini belum ada hal yang membuat Galang tertarik untuk datang ke acara ulang tahun Shella.

*****

Seorang perempuan yang sekarang menggunakan dress warna lylac tengah melangkahkan kaki lenjangnya yang sekarang terbalut oleh high heels menuju ke arah di mana seorang cowok yang sekarang tengah menggunakan kemeja warna navy berada.

"Kak Dilan," panggil Shella.

Dengan santai Dilan melirik ke arah dari mana suara itu berasa, memperhatikan penampilan Shella yang sekarang terlihat lebih cantik.

Sudah pasti penampilan Shella malam ini akan jauh lebih cantik, karena dia tidak ingin kalah dengan tamu undangannya, sebab dia adalah tokoh utama dalam acaranya.

Tidak lucu jika nantinya dia malah berpenampilan biasa saja, padahal para tamu berpenampilan istimewa, meski biasanya saja Shella sudah tampil cantik.

"Hei?" Dilan menjawab dengan santai diiringi dengan tatapan yang cukup lekat memperhatikan kecantikan Shella.

"Baru datang Kak?" tanya Shella dengan nada yang terdengar cukup akrab.

Dilan menganggukkan kepalanya enteng. "Iya, happy birthday. Gue ada kado buat lo," ucap Dilan sambil memberikan sebuah kotak pada Shella.

Wajah Shella terlihat berbunga-bunga sekarang. "Wih, makasih banyak lho, padahal gak ngarepin kadonya."

Memang acara ini murni untuk bersenang-senang dan tidak fokus untuk bertukar kado, mereka yang datang juga kebanyakan tidak membawa kado.

"Sama-sama." Dilan menjawab dengan santai. Dilan mempunyai alasan sendiri yang membuat dia membawa kado untuk Shella, meski tidak diharuskan.

Kira-kira apa alasan yang membuat Dilan memberikan Shella hadiah?

Apakah karena sebuah perasaan?

Atau yang lainnya?

"Oh ya Kak, Kak Galang datang gak?" tanya Shella yang lagi-lagi menanyakan kedatangan Galang.

Dilan mengedarkan pandangannya. "Gue gak tahu, mungkin sama anak-anak." Memang Dilan datang tidak bareng dengan anak-anak yang lainnya.

Shella menggelengkan kepalanya. "Gak ada, cuma mereka aja. Kata mereka mungkin bareng sama Kak Dilan," ucap Shella yang memberi tahu Dilan tentang apa yang sudah dia ketahui saat bertanya tadi.

Shella bertanya pada mereka sebelum mereka menghubungi Galang.

Kepala Dilan menggelang santai. "Gue gak bareng sama dia," ujar Dilan dengan begitu enteng.

"Oh, ya udah deh gak papa. Ikut aku yuk," ajak Shella dan dengan santai Dilan melangkahkan kaki menuju ke arah di mana tempat utamanya berada.

*****

Saat tengah diam di dalam kamarnya, mendadak Galang teringat akan seseorang yang akhirnya dia mengambil di mana handphone-nya berada.

Galang menghubungi seseorang dan menunggu panggilannya diterima oleh orang yang dia tuju, tapi beberapa saat berlalu, panggilannya tidak diterima.

Siapa orang yang Galang hubungi sekarang?

Emosi Galang dengan seketika naik saat bayangan cowok melintas di pikirannya. Tidak lama dari itu, Galang langsung mengambil jaketnya dan langsung menuju ke tempat yang sudah ada di pikirannya.

Dengan kecepatan yang tinggi, Galang sekarang melajukan motornya di tengah gelapnya malam yang menjadi terang oleh lampu-lampu jalanan.

Memangnya hal apa yang baru saja terlintas di pikiran Galang sampai membuat Galang seperti sekarang?

avataravatar
Next chapter