150 Seratus empat puluh sembilan

My room is my privacy.

Semua orang juga tahu jika apa yang sudah menjadi kepunyaan dirinya, maka akan tetap seperti itu. Kalaupun ada yang berani menginjakkan kaki di kamarnya, mungkin hanya seorang maid terpercaya saja yang diizinkan.

Kali ini, Hana sudah duduk di kursi kebesaran yang berada di ruang kerjanya. Memangnya siapa sangka jika seorang pembunuh bayaran tidak memiliki ruangan khusus tersendiri? Tentu saja punya. Kan banyak barang-barang yang harus di jaga oleh dirinya sendiri, tanpa campur tangan orang lain sedikitpun.

Ia melihat ke arah layar monitor yang selalu menyala supaya tidak terputus sambungan dengan segala kecanggihan alat yang di buatnya pada bangunan tua. Tentu saja karena tidak ingin memiliki sistem kendali yang berada di satu tempat, ia memisah antara tempat dan pengendalinya. Hal ini karena ia ingin membagi celah untuk memasukkan seseorang ke dalam jebakannya yang berada di rumah ini.

Dan sepertinya, hal itu berhasil.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter