1 Prolog

"Hai, saya Lisa. Anda menelfon saya kemarin sore." dengan bersemangat Lisa memperkenalkan dirinya kepada calon bosnya.

"Beneran?" tanya wanita itu dengan dahi mengkerut.

"Ya?" Lisa kebingungan.

"Kamu gak salah mau jadi ART dengan look seperti ini?" tak lepas matanya melihat tubuh tinggi Lisa dari atas kebawah.

"Jika anda tak nyaman saya bisa menggantinya." Lisa sedikit canggung.

"Bukan. Maksud saya kamu cantik, kenapa jadi ART." Wanita itu memperjelas maksudnya. "Sudah, kamu bisa bekerja mulai besok. Ingat jam tujuh kamu harus sudah dirumah saya dan boleh pulang jam lima sore. Dan juga kalau ingin menginap, kamu juga bisa tidur di kamar sebelah dapur." wanita itu pun bangkit dari kursinya dan pergi dari restoran tanpa menyentuh makanan yang sudah dipesannya.

"Nyonya Rose!!" Lisa berteriak membuat seisi restoran melihatnya. "Bolehkah saya memulainya hari ini?"

"Ya terserah..." wanita itu kembali melanjutkan perjalanannya.

Wanita itu bernama Rose. Seorang dokter kulit sekaligus pemilik perusahaan skincare ternama seasia dan sesekali dia menjadi model pakaian wanita. Rose sudah lama menikah namun tidak ada sedikitpun keinginannya untuk mempunyai anak.

Lisa juga tak kalah kaya. Walaupun ayahnya pemilik tunggal BP Group, Rivina sama sekali tidak bergantung kepada ayahnya. Perusahaan yang ia bangun merupakan hasil kerja kerasnya sendiri. Dan dikelola pacarnya sendiri. Namun tak dapat di bohongi, BP Group berpengaruh besar terhadap perusahaan yang ia dirikan. Jadi tak heran jika Lisa hanya dapat menghabiskan uang dan bersantai-santai dirumah.

Panggilan masuk : Kai

"Kamu dimana? Ada rapat besar sejam lagi. Bergegaslah kemari." Kai bernada seperti memohon.

"Yah... Aku tidak bisa. Aku sudah memberikanmu kesempatan untuk mengelolanya sendiri. Jadi lakukanlah sendiri." Lisa menutup telfonnya.

(Ah...apa dia tak mengerti juga kalau aku bosan bekerja di kantor.)

...

"Halo... Selamat pagiiiiii" Lisa mencoba memanggil seseorang dari lubang kecil pagar rumah Bunga.

"Ya, anda mencari siapa?" tanya seorang satpam dibalik pagar besar itu.

"Aku Lisa. Aku pembantu baru disini"

Pintu gerbang pun dibuka. Tampak rumah yang begitu besar dan megah. Dengan dinding berwarna krem dan tiang tinggi membuat rumah ini tampak seperti istana. Jalan menuju pintu rumah diberi lampu-lampu kecil dan beberapa bunga lavender, membuat tempat ini menjadi harum.

"Hai, aku LISA. Dan aku akan menjadi ART disini. Aku akan bekerja sepenuh hatiku." Lisa memperkenalkan dirinya kepada rumah itu. Dia berteriak tepat didepan pintu.

Tiba-tiba seseorang muncul dibelakangnya. "Siapa anda?" seorang pria bertanya.

Lisa mengibaskan rambutnya lalu melihat kebelakang "Hai, aku Lisa dan aku..." belum selesai memperkenalkan diri, ia terdiam menelan ludah.

Pria itu hanya terdiam. Matanya berkaca-kaca. Dia seakan ingin mengutarakan rasa rindunya yang tidak berujung. Seakan ingin berlari kearah Lisa dan memeluk seerat-eratnya. Namun tak dilakukannya karena dia adalah suami Rose.

avataravatar