webnovel

Masih Ada Kesempatan

Satu bulan kemudian, Anggia kembali mendapat tawaran untuk menjadi model iklan sebuah produk, tapi ditolaknya padahal bayarannya cukup tinggi ada alasan khusus. Bisnis yang dimilikinya sekarang sudah berkembang dia punya salon dan spa yang sering dikunjungi oleh teman-tenannya.

Sudah ada di beberapa kota yang dibuka sehingga ia menjadi sibuk, selain Salon dan spa sebenarnya Anggia sudah menjajal bisnis lainnya tapi gagal. hanya tinggal satu itu yang tersisa dan bertahan. Sudarmin suaminya sekarang sedang berkeliling ke berbagai kota untuk kampanye partai dan dirinya masuk kembali menjadi calon anggota dewan rakyat periode baru. Anggia tahu dan biasanya tak mau mengganggu atau ikut kemana-mana serta turut campur tentang hal itu. Ia tidak tertarik dengan dunia politik.

Suatu ketika, Anggia dan teman-teman arisannya sedang berwisata ke Singapura, mendapat kabar yang sangat mengejutkan, Sudarmin kena serangan jantung ketika sedang melakukan kampanyenya. Anggia memutuskan untuk pulang ke Jakarta, dan langsung menuju rumah sakit di sana sudah ada mantan istri pertama dan kedua putra lengkap dengan cucu mereka termasuk Aria Permana.

Saat ini dia sedang berada di ruangan khusus di rumah sakit karena belum sadarkan diri, tak banyak berbicara di antara mereka semua, Anggia sebenarnya sudah bersiap bila suatu hari terjadi hal seperti ini. dia tak menginginkan apapun dari harta suaminya itu. karena sudah cukup apa yang di berikan olehnya.

Dan apa yang dikhawatirkannya menjadi kenyataan, Sudarmin meninggal semua bersedih dan berduka termasuk Anggia. Beberapa waktu kemudian semua berkumpul untuk mengetahui surat wasiat yang akan di berikan almarhum suaminya kepada mereka. Semua sudah berkumpul dan pengacara pun sudah datang.

Seperti yang di duga, seluruh perusahaan milik Sudarmin jatuh ke tangan kedua putranya, kedua mantan istrinya mendapat harta berupa materi dan beberapa rumah, sisanya di berikan pada Anggia termasuk rumah milik Sudarmin menjadi miliknya. Tentu saja kedua mantan istrinya puas. Anggia tidak keberatan tentang hal itu ia menerimanya.

Setelah semua pergi tinggalah Anggia dan pengacara suaminya. Dia ingin berbicara pribadi dengannya.

"maaf nona Anggia mengganggumu, boleh kita berbicara sebentar tidak lama !" ujar pengacaranya.

"Ia tidak apa-apa pak !" jawabnya sambil tersenyum.

"Anda tidak keberatan dengan pembagian ini ?" tanya Pengacara.

"Tentu saja tidak, mereka lebih berhak di banding saya ! saya ini apa, di banding mereka, imej saya sudah buruk , punya skandal, pelakor, pelacur dan sebagainya ! bagi saya ini cukup !" jawab Anggia. "memang kenapa ?" tanya Anggia.

"Sebenarnya beberapa waktu yang lalu sebelum kampanye tuan meminta berbicara denganku !" jawab pengacara. Anggia tertegun.

"Tentang apa ?" Anggia penasaran.

"Ada permintaan khusus buatmu !" jawab Pengacaranya. "Dia memintamu untuk tidak menikah atau pacaran dengan lelaki mana pun selama 2 tahun !"

"Apa ?" Anggia terkejut.

"Kalau itu di penuhi maka tuan Sudarmin akan memberikan sesuatu kejutan besar lebih dari yang didapat yang lain, selain itu dia akan membebaskanmu sepenuhnya, kamu mau melakukan apapun juga terserah, tapi kalau gagal ! statusmu masih tetap istrinya dan tidak boleh menjalin hubungan dengan siapapun ! satu hal yang penting harta kekayaanmu sekarang akan dibatasi !" jelas si Pengacara.

"ini tidak mungkin ! kamu pasti bohong !" Anggia tidak percaya. Pengacara tersenyum, kemudian memberikan sebuah surat dan tape rekorder rekaman suara Sudarmin.

"Nah bagaimana ? gampangkan ? 2 tahun tidak lama, kamu akan mendapatkan harta kekayaan yang banyak ! hanya itu permintaannya !" jawab pengacara.

"Saya pergi dulu !" si pengacara pun pergi, Sementara Anggia hanya terdiam.

"Baiklah, aku akan memenuhi permintaanmu lelaki kurang ajar ! memangnya aku sepertimu yang membutuhkan selalu perempuan !" Geram Anggia.

---------

Tanpa terasa hampir satu tahun Anggia melalukan permintaan Sudarmin, ia lebih menyibukan diri dengan bisnisnya di banding berkumpul bersama temannya ia mendapatkan tawaran kerja sama untuk membuka bisnis Salon dan spa di Bali dengan seorang bule dari Perancis. Namanya mr Samuel dan istrinya Katrin mereka sudah 10 tahun tinggal di Bali membuka kelas Yoga.

Bukannya tidak ada godaan dari setiap lelaki, terutama Aria sejak kejadian itu ia selalu berusaha untuk menemuinya. Tentu saja Anggia menghidar ada dua alasan pertama memang tidak suka dan tertarik, kedua tentu saja persyaratan dari Sudarmin. Yang paling penting dia tidak mau bermasalah dengan para mantan istri almarhum apalagi jika dia berhasil tentu Anggia akan lebih ditambah di benci oleh mereka.

Di tahun kedua, Anggia bertemu seseorang pria bule Perancis di kenalkan oleh suami istri Samuel yang sudah berteman dengan akrab karena Salon dan Spa nya sukses. Namanya Stephen Monet seorang pengusaha dan kolektor seni berwajah tampan. Tapi untuk saat ini dia hanya berteman.

"Kenapa menolaknya ? dia oke loh !" tanya pasangan itu heran, mau tidak mau Anggia memberikan alasan.

"Wow, jadi begitu ya ! oke !" jawab mereka.

Beberapa waktu kemudian tanpa diduga, Anggia bertemu dengan Ardhi Wijaya di sebuah pesta tapi datang tidak sendiri bersama pasangannya. Bukan tak lain adalah Marina, semua menatap mereka dengan iri tak terkecuali Anggia. Rupanya mereka CLBK alias cinta lama bersemi kembali, mereka kembali menikah tanpa pesta mewah hanya dihadiri kerabat keluarga saja di pulau Bali.

---------

Dua tahun telah berlalu, Anggia pun datang ke kantor pengacara almarhum suaminya Sudarmin untuk menagih janji tentang persyaratannya yang sudah dipenuhinya.

"Selamat datang, Anggia selamat kamu berhasil !" ujar pengacaranya.

"Lalu mana janjimu ?" tanya Anggia.

"Sabar, ini surat pertama dari tuan Sudarmin tentang pembebasanmu !" Pengacara itu memberikan surat cerai yang sudah ditanda tangani oleh dirinya dan Sudarmin. Anggia tertegun kapan dia melakukan itu tapi sudahlah tak jadi masalah.

"Ini kejutan besar dari tuan Sudarmin dan jangan tanya dari mana dia mendapatkannya !" Pengacara memberikan sebuah kotak kecil sambil tersenyum.

Anggia merasa ragu membuka kotak itu, dan akhirnya dibuka betapa terkejutnya ia ternyata isinya tabung sperma !

"ini hanya replika saja, yang aslinya ada di rumah sakit di Singapura !" ujar Pengacara menjawab rasa penasaran Anggia.

"Maksudnya ?"

"Iya ini yang kamu inginkan bukan ? seorang anak dari seseorang yang kamu cintai ? ini adalah jumlah sperma dari dia untuk memenuhi keinginanmu punya bayi tabung !" Anggia terkejut dari mana Sudarmin tahu semuanya padahal dia sangat merahasiakan hal ini dari siapa pun.

"Tak perlu ditanya tentang semuanya, ini lebih baik dari pada merebut lagi dia, cukup mempunyai darah dagingnya sendiri !" jelas si pengacara.

"Baiklah, terima kasih atas semuanya aku tahu ! sekarang ini aku saatnya akan menghilang dari sini untuk memulai kehidupanku yang baru ! jauh dari semuanya dan mungkin orang akan melupakan semuanya !" Anggia tersenyum.

"Lalu semuanya yang disini bagaimana ?" tanya pengacara.

"Itu rahasia ! aku permisi pak pengacara ! selamat tinggal !" Anggia berdiri dan pergi dengan perasaan tenang dan lega semua keinginannya sudah lama di nantinya terpenuhi sudah. Kini dia tidak perduli lagi dengan Ardhi Wijaya, sudah dia buang jauh-jauh hatinya buat dia.

Bersambung ...

Next chapter