8 Slow Down (8)

TOUS LES JOURS SEOUL*

Pagi ini Eunhyuk kembali di buat kesal dengan ulah sang sekertaris. Jika kemarin jadi bulan bulanan kakaknya karena menampung semalaman Park Jin Hye di apartemen nya, pagi ini dia malah dapat sikap menyebalkan dari gadis itu.

"File nya sudah saya susun sajangnim bisa periksa semuanya"

Gadis itu menyebalkan sekali, duduk satu ruangan tapi enggan ke meja bosnya mengirim apapun lewat email, memberi info soal pekerjaan hanya lewat interkom, jika tadi Eunhyuk masih bisa menahan diri sabar dan sabar kali ini dia sudah -habis kesabaran.

"Hey, Park Jin Hye!"

Yang di panggil hanya memamerkan raut datarnya, padahal Eunhyuk sudah susah payah menunjukkan wajah menyeramkan dengan bertulak pinggang di depan Jin Hye.

"Ada perintah apalagi sajangnim?"

"Sebenarnya yang bos nya itu aku atau kau, hah?"

"Yang pasti tentu saja bukan saya"

Dia mengusap sebal tengkuknya dan menggeleng, sabar Lee Hyukjae jika kau marah dia bisa mengundurkan diri.

"Jika paham kenapa menunjukkan wajah seperti itu huh? Kau tahu wajah mu itu sungguh tak enak di lihat, sejak tadi tak mau ke meja ku dan hanya mengirim semua file pekerjaan mu lewat email, apa kau pikir kita kerja lewat internet?"

Jin Hye memutar bola matanya malas, dia tak ada nafsu berdebat dengan atasan nya yang sok sok an ini.

"Yak Park Jin Hye jawab aku?!"

"Yang menyebabkan saya tak ramah siapa? Yang membuat saya malas siapa? Seenak nya membawa wanita ke rumah mu cih dasar ngawur!"

"Yak kau bilang apa!!"

Wajah Eunhyuk memerah dengan rahang tegasnya mengeras marah.

"Jika saya tak mabuk kemarin, saat pulang tak mungkin di marahi ayah saya kan? Dan gara gara sajangnim, seharian kemarin kepala saya pusing, malas melakukan apapun, jadi bolos kerja juga"

"Kau masih saja menyalahkan aku terus~"

"Lalu saya bisa menyalahkan siapa lagi?"

Eunhyuk mendekap lengan nya menaikkan turunkan kedua alisnya.

"Yang mabuk siapa yang disalahkan siapa? Aku minum wine tapi tak mabuk kok, kau saja yang kuno hanya minum dua gelas wine saja sudah mabuk"

"Yak! kau, sajang-nim~"

"Apa? Apa?? Mau bilang itu ulah saya lagi, ck dasar wanita aneh kuno"

"Yang aneh itu anda! Kenapa minun wine mengajak saya jika tahu saya itu kuno!?"

"Mwo-rago??"

Mereka jadi bersilat lidah sama sama merasa benar dan masing masing tak mau di salahkan, ah bos dan sekertaris yang aneh.

"Aigoo jika tahu bakal di salahkan lebih baik kemarin aku tinggal saja kau di restoran itu, agar tahu rasa, kau pingsan di sana lalu biarkan saja di bawa ahjussi hidung belang pergi, dan di perkosa juga sekalian, lebih bagus begitu"

"Heh??"

"Sudah baik hati aku membawa orang pingsan dari sana, ini malah di tuduh ngawur dan macam macam, cih aku jadi menyesal menyelamatkan mu kemarin"

"Eoh"

"Apa? mau protes apa lagi?!"

Bibir Jin Hye langsung bungkam, benar juga sih kicauan bos nya ini jika dia di tinggal di restoran itu sendirian kemarin entah bagaimana nasib nya, apa dia bakal baik baik saja seperti sekarang, tak menutup kemungkinan juga kan dia malah di bawa pria hidung belang pergi dari sana lalu di perkosa, itu lebih menyeramkan.

"Jangan menatap seperti itu saya minta maaf"

Heol....

Eunhyuk hanya menggeleng kesal lalu kembali ke meja nya tanpa menyahut lagi, meski Jin Hye menunduk sesal karena kicauan panjang bosnya tadi.

"Siapkan bahan meeting ku dengan Lee Donghae nanti siang, aku keluar dulu"

Berada di sini membuatnya kepanasan. Pria itu langsung memakai jasnya dan keluar dari ruangan nya, sepertinya lebih baik mencari hiburan di luar nonton bioskop atau ke club saja, jika belum buka dia bisa ke Cafe, menikmati satu cup espresso sambil menikmati pemandangan wanita cantik.

Itu lebih baik kan?

*

*

*

Hubungan dingin mereka berlanjut sampai sore bahkan saat Eunhyuk meeting dengan karyawan divisi marketing, bos dan sekertarisnya itu masih saling diam melancarkan aksi tak akur, dan hingga esoknya Eunhyuk kembali di buat meradang karena ulah gadis cantik ini.

Drrrtdrrtt....

Jin Hye mendesah malas memukul ponselnya lalu langsung memasukkan ke laci nakas, dia mengacak rambut coklatnya yang berantakan, dan memaki sang penelpon berkali kali.

"Uh bos tolol sudah di bilang aku ijin sakit masih juga menelpon dasar bos rese!'

Dia melihat banyak pesan masuk ke ponselnya terkirim dari nomer bos nya itu

'Yak Park jin Hye jam berapa ini hah?kenapa belum datang juga di sini?!'

'Angkat telpon ku bodoh! apa kau mau di pecat?!'

'Berani sekali ijin seenaknya! Kau itu masih dalam masa trainee'

'Jika masih tak di angkat juga, surat pemecatan besok sudah ada di mejamu!'

'Kembalikan sepuluh juta won ku besok, aish dasar sok tak butuh'

Jin Hye menggeleng geleng mengigit bibirnya kesal, baru saja selesai membaca banyak sekali message dari bos nya itu, ponselnya bergetar lagi.

"Halo!!"

"Aigoo, apa sekasar itu menjawab telpon pada atasanmu?"

"Saya sudah bilang kan pada personalia? Hari ini saya ijin tak masuk karena sakit, kenapa sih masih menelpon saya!?"

"Aku meminta mu masuk kantor hari ini, aku ini bosnya bukan manager personalia Han bosmu, jadi berangkat ke kantor sekarang, pekerjaan mu masih banyak! kau paham!?"

"Yak, kau bos kejam!"

"Mwo? kenapa jika aku kejam? kau itu pemalas sampai siang begini masih saja tidur di dalam kamar, dan belum mandi juga ckck"

"Cih mau belum mandi dan masih di dalam kamar itu urusan saya, eh kok~"

Jin Hye terkejut dari mana Lee Hyukjae itu tahu jika dia masih di kamar dan belum mandi juga, padahal pria itu hanya menelpon nya.

"Dari mana sajang-nim tahu saya~?"

"Cepat bangun ini sudah hampir jam sepuluh ckck gadis perawan baru bangun sesiang ini"

Eunhyuk tertawa geli sambil meledek, dan Jin Hye langsung meloncat bangun dari ranjangnya begitu mendengar juga suara ayahnya di seberang.

"Yak kau di mana?!"

"Aku? Hehe sedang minum kopi dan sarapan dengan ayahmu, ternyata nasi goreng kimchi buatan nya lumayan enak"

"MWO?!?!"

"Paman dia sudah bangun kok, bagaimana jika kita tunggu saja?"

"Iya suruh keluar juga nasi goreng sarapan nya nanti dingin"

Itu suara Park Yong Hun dan Jin Hye langsung berlari ke pintu kamarnya.

"Yak sajangnim siapa yang menyuruhmu ke rumah ku?!"

Jin Hye mencak mencak panik, dia shok karena bosnya malah ada di luar kamar ini dan gawatnya sedang bersama ayahnya sarapan pagi.

"Uh bos gila sinting!"

Dia mengikat rambut panjang nya yang acak acak an asal asalan, kemudian membuka pintu kamar dengan kasar, dan benar saja dia mendapati pria itu duduk dengan anteng di kursi meja makan kecil di ruang makan rumah nya.

"Aigoo putri appa akhirnya bangun juga"

Eunhyuk tersenyum lebar, memamerkan gusi indahnya, namun bagi Jin Hye senyum itu malah menjijikkan.

"Appa kenapa dia ada di sini sih?"

"Lho sajangnim Lee ini kan katanya atasanmu di kantor Chagi? dia bilang menjemputmu karena ada pekerjaan penting di kantor"

Mata Jin Hye berkilat tajam tapi Eunhyuk santai saja menikmati kopi nya.

"Bersiaplah cepat, aku bisa menunggu kok"

"Cih memang nya siapa yang mau ke kantor?"

Eunhyuk tersenyum lagi dengan mata mono nya yang berkedip genit.

"Bukan kah hari ini kita meeting di Lees Company kau lupa ya?"

Gadis itu menghentakkan kakinya dan ayahnya yang menjadi penonton hanya tersenyum, sambil menikmati sarapan nya.

"Chakaman saya mandi dulu sajang-nim"

Akhirnya Jin Hye menyerah, tak ada gunanya menolak atasan nya satu ini yang memang menyebalkan luar biasa.

*

*

*

Setelah bersiap hampir tiga puluh menit lama nya dia menghampiri pria beda usia itu, berdecak sebal karena bosnya masih mengobrol akrab dengan ayahnya bahkan sesekali mereka terkekeh bersama.

"Saya sudah siap, ayo berangkat sajang-nim"

Dia menginterupsi dan meminum susu coklatnya berpamitan pada sang ayah yang tampak senang di kunjungi oleh bos putrinya.

"Appa aku berangkat, jangan lupa minum obatnya dan istirahat ya"

"Nde arraseo, ah sajangnim saya titip Jin Hye ya hehe maklumi saja jika dia kadang masih kekanakan"

"Appa!! Tak usah menitipkan aku ke dia segala, ish aku bisa jaga diri sendiri kok"

"Saya pergi dulu, terima kasih sarapan nya paman"

"Ne hati hati, Hye -ah jaga sikap mu itu jangan bersikap kasar begitu pada sajangnim"

Heol....

Ayahnya tak tahu saja sifat bosnya seperti apa? Jika saja dia tahu betapa menyebalkan nya pria satu ini.

"Maafkan sekali lagi putri saya sajangnim"

"Gwenchana paman,kami berangkat dulu"

Dua pria itu saling membungkuk, Eunhyuk berubah menjadi begitu manis dan sopan di depan ayahnya, jauh berbeda jika bersama Jin Hye yang bersikap seenaknya.

***

Eunhyuk berjalan duluan ke mobil nya membuka pintu dan mengkode Jin Hye dengan tangan nya untuk cepat masuk.

"Masuklah kita harus cepat berangkat!"

"Saya mau naik bis saja ke kantor, sajangnim berangkat duluan saja"

"Kenapa sih kau suka sekali membantah perintahku?"

Eunhyuk mendekap lengan nya bersandar di pintu mobil Porche sport putihnya, edisi keluaran paling terbaru dan limited edition mengingat ini jenis mobil mewah.

"Tapi saya bisa berangkat ke kantor sendiri"

"Tugasmu kali ini menemaniku ke TLJ world hotel ada pertemuan makan siang di sana, kajja masuk jangan membantah lagi"

"Aish baiklah, ckck percuma saja saya menolak"

Eunhyuk tersenyum menutup pintu duduk di kursi kemudi dan menjalankan mobil itu.

"Kau harus patuh padaku kali ini arra"

"eum"

Gadis itu mengangguk saja dan memainkan ponsel nya malas menjawab apapun.

****

Setelah melakukan lebih dari setengah jam perjalanan, mobil sport putih itu berhenti di sebuah butik besar yang terlihat mewah, dan Jin Hye yang malas bertanya menurut ikut masuk saja saat Eunhyuk menyuruhnya masuk.

"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu tuan Lee"

"Saya ingin mengambil jas pesanan kemarin apa sudah siap?"

"Tentu saja silahkan duduk dulu"

Pegawai butik -Claire- yang berseragam hitam itu melangkah masuk dan keluar mambawa satu stel jas hitam baru yang mewah.

"Agashi tolong pilihkan setelan dres atau gaun yang bagus untuk nona ini, yang sekiranya pantas untuk acara coktail siang hari"

"Nde baiklah, silahkan nona ikut saya kedalam untuk memilih"

Jin Hye terkejut bercampur bingung, namun Eunhyuk mengkode nya untuk patuh, dan dengan dongkol dia mengangguk.

"Masuklah tak ada waktu lagi, ini sudah siang"

Jin Hye mengigit bibirnya, dia masih bingung saat pegawai itu memilihkan gaun berwarna coklat peach yang tampak mewah dan serasi dengan kulit putih nya.

Dia berganti gaun itu, dan berkaca di ruang ganti.

"Wah nona cantik sekali mengenakan gaun ini, ukuran nya juga pas"

Jin Hye diam saja memperhatikan bayangan nya di cermin, takjub karena tak percaya apa benar ini dia.

"Kita tinggal mencari lapisan furing rompi nya yang warna nya senada, sebentar nona saya ambilkan dulu"

Jin Hye mengangguk masih takjub dan menatap bayangan nya, ini berlebihan, untuk apa dia harus pakai gaun segala jika mau kerja? Dasar Lee Hyukjae aneh.

avataravatar
Next chapter