12 Because Of You (12)

"Oh shit kemana dia?"

Eunhyuk rasanya lelah dan makin gemas saja berjalan lemas ke mobilnya sambil menendangi batu batu kerikil di depan rumah flat gadis itu. Tadi dia ke rumah Park Jin Hye dan orang tuanya malah bilang Jin Hye belum pulang dari kantornya sejak tadi pagi, dia hanya menelpon ayahnya jika akan pulang malam karena lembur, lebih parah nya lagi Park Yong Hun jadi curiga, kenapa bos anaknya malah kaget saat Sekertaris nya lembur di kantor, alhasil jadilah Eunhyuk mengarang cerita jika tadi dia berada di luar kota untuk mengunjungi cabang outlet nya, lupa menelpon sekertaris nya. Alasan yang aneh, untung saja pria tua itu percaya saja. Eunhyuk mengacak kesal rambut hitamnya, melirik jam tangan nya yang sudah berada di jam sepuluh malam, oh astaga di mana gadis itu keluyuran semalam ini, bahkan ponselnya jadi tak aktif. "Oh shit seharusnya aku tak memintanya angkat kaki dari kantor ku tadi. argh sial, gara gara mulut bodoh ku dia menganggap serius ucapanku" Pria itu merutuki diri, membawa mobilnya menyusuri jalanan Seoul dan mencari dari ke halte halte bis, mungkin saja Jin Hye ada di sana.

* * *

Angin malam bertiup kencang, meski memakai coat cukup tebal tak memungkiri juga Jin Hye masih kedinginan, apalagi musim panas telah lewat dan dalam hitungan bulan depan akan mulai memasuki musim gugur. Park Jin Hye berjalan di trotoar taman, dengan langkah pelan setengah melamun, dan sesekali mendongak melihat banyak bintang di atas sana, sepertinya tahu bagaimana hatinya yang sedih dan bimbang. Dia duduk di sebuah bangku taman yang cukup sepi, meremas tangan lentiknya tanpa sadar air mata bening itu meleleh deras. "Appa maafkan putrimu yang jadi pengangguran lagi"

Jin Hye menggeleng sedih, kenapa sih hidupnya selalu tak beruntung, saat di bangku SD dia harus kehilangan sang ibu, lalu setelah berpindah ke Seoul dan ayahnya bekerja di Pabrik ikan, harus banting tulang mencari nafkah tetap saja hidup mereka sulit, kemudian saat Jin Hye susah payah menamatkan kuliahnya di Busan University dan kerja sampingan di sebuah kedai untuk biaya hidup, dia selalu tak nyaman bekerja, ada saja masalah dari rekan kerja yang menyukai nya sampai hampir memperkosa dia. Hingga Jin Hye harus pergi dari kedai itu, lalu setelah bekerja di Cafe dengan gaji lumayan, lagi lagi si bos pemilik cafe menyukai nya berniat melamarnya untuk jadi istri ketiga, tentu saja Jin Hye menolak dan lebih memilih pergi, sekarang baru sebulan dia bekerja di Tous Les Jours, lagi lagi punya bos yang sejenis dengan bos lama nya.

Ah kenapa hidupnya sesial ini? Sebenarnya Jin Hye masih sakit hati dengan ucapan Eunhyuk tadi, entahlah kenapa dia merasa hatinya teriris, saat pria itu melakukan hal mesum di kantor bahkan mengusir Jin Hye dari perusahaan nya jika tak suka dengan kegiatan nya, memang seharusnya itu bukan urusan nya, toh wanita yang di cium Eunhyuk bukan dia, namun justru karena itu hati Jin Hye memanas entah karena apa. "Ah aku harus mencari kerja lain besok, lupakan Tous Les Jours dan Lee Hyukjae sialan itu, ah fighting aku pasti bisa eum"

Dia tersenyum kecut, menghapus air matanya dan berdiri dari bangku taman itu, berjalan lagi berniat menuju halte saat sadar ini sudah jam sebelas malam. "Aigoo aku jalan jalan tadi sampai lupa waktu, astaga semoga saja masih ada bis nanti" Jin Hye bergidik saat duduk di halte sendirian dan melihat jalanan yang sepi, hanya di lalui beberapa mobil yang jarang-jarang lewat, tumben? Apa karena udara yang dingin, banyak orang yang memilih cepat pulang ke rumah nya. Dia sesekali melihat ke jalanan, memutuskan menunggu taksi saja semoga saja masih ada yang lewat. Jin Hye merasa tak nyaman, seperti ada bahaya yang mengintai, dia terpaksa pergi dari halte sepi itu, mempercepat langkah nya di jalanan trotoar yang hanya di sinari penerangan umum. "Nona cantik apa kabar hahaha~~" Jin Hye terkejut, dia mundur ketakutan saat melihat dua pria menghadang nya, sambil memegang botol soju. Mata mereka merah terlihat mabuk dan makin mendekatinya. "Mundur!!...jangan mendekat!! Pergi ka....lian~"

"Waahh dia cantik sekali hyung?"

"Eum iya cantik sekali hehehe, nona manis sini kita main main sebentar ya" Jin Hye menggeleng berusaha kabur, berlari meski kakinya lelah karena memakai high hels, dan bodohnya dia malah salah jalan, tak sengaja masuk ke gang sempit yang lebih gelap, dua pria mabuk itu menghadang nya di kedua sisi. "Hey mau pergi ke mana kau?! Hahaha ayo layani oppa sekarang, nona manis"

"Shireo lepaskan aku~ tolong!!!" Jin Hye mundur dan meronta, namun malah jatuh ke aspal saat di dorong keras, dia berteriak saat pria satunya langsung menindih tubuh Jin Hye yang meronta panik. Pria itu duduk di atas perutnya seenaknya, berusaha merobek mantel coat putih Jin Hye. "Hyung pegangi dia palli!"

"Mau apa kalian?! kyaaaa jangan hiks hiks tolong aku!!!!" Mereka malah tertawa puas, yang satu berusaha melucuti dress gadis itu saat mantel putih Jin Hye robek, dan pria lain nya membuka celana panjang nya. Dua pria itu berusaha mengeluarkan kejantanan nya bersiap memperkosa Jin Hye yang makin panik dan histeris berteriak. "Hyung tutup mulutnya palli, argh sialan kau jangan berontak!!"

"Argh jangan hiks too~ mmmphtt"

Jin Hye menendang nendang kan kedua kaki nya ke udara, tapi percuma saja karena dia berbaring terlentang di aspal, dan perutnya di duduki oleh pria berbadan besar, yang juga mengikat kedua tangan nya dengan robekan dress nya. Air mata gadis itu meleleh makin deras lelah berontak, kedua tangan nya terikat berada di atas kepala, otomatis buah dada besar nya membusung, dan terlihat makin menggiurkan. Dia menangis tanpa suara dengan bibir tersumpal kain, hanya berharap ada keajaiban dan malaikat penolong yang datang di gang sempit itu.

Breet....

Bra merahnya yang menyembulkan payudara nya terlihat jelas saat dress nya telah koyak, dan satu pria yang masih menduduki perutnya langsung girang, menjilati leher mulusnya meremas keras juga payudara gadis itu, hingga Jin Hye makin menangis, menahan sakit dan nyeri, dan pria satunya malah telah mengeluarkan ereksinya, bersiap membuka rok nya hendak menarik underwear gadis itu lepas.

-- 'Hiks tolong jangan hiks hiks siapa pun tolong aku' --

Gadis itu berdoa dalam hati, rasanya kepalanya berputar makin pusing, dia lelah berteriak dan meronta, sekarang hanya mampu merintih karena perutnya yang makin perih, dan nyeri di payudaranya yang terus di remas kasar preman itu.

--- 'Eomma hiks apa aku akan mati sekarang? Kenapa hidupku harus mengenaskan begini hiks'. ---

Dalam hati Jin Hye menangis, dia meronta lagi saat merasakan area intimnya yang masih tertutup underwear di sentuh benda asing. Oh tidak mereka sedang berusaha merobek celanan dalam nya, gadis ini menggeleng terisak tak rela, entah benda apa yang berada intim nya, seperti sebuah gunting karena terus saja berusaha membuka milik nya.

Bugh.....

"Argh shitt brengsek!!" Pria yang asik dengan kegiatan nya memainkan jarinya setelah merobek intim Jin Hye, dan hendak memasukkan juga kejantanan nya ke intim gadis itu tiba tiba jatuh terpental ke aspal. Dia meringis merasa bibirnya robek karena tendangan keras kaki seseorang di wajahnya. Dan pria satunya, yang sibuk menggerayangi tubuh Jin Hye harus batuk batuk karena seseorang yang mencekik lehernya, lalu dia jatuh terpental ke aspal juga.

"Argh sialan!!! siapa kau!!?"

"Hye!? Aigoo ya tuhan Jin Hye-a bangun!" Gadis itu tak mampu lagi membuka matanya. dia pingsan, dan dengan terpaksa Eunhyuk membuka jas hitam nya menyelimuti tubuh hampir telanjang itu, lalu menoleh murka ke arah kedua preman jalanan itu siap menghajarnya juga. "Brengsek beraninya kalian menyentuh wanitaku!! aku akan mengirim mu ke neraka!" Eunhyuk langsung menendang keras perut dua pria tadi, emosi nya sudah di ubun ubun dia menghajar seperti kuda mengamuk, sampai kedua preman yang setengah mabuk itu jatuh tak berdaya di aspal dengan tubuh penuh luka luka. "Shit jika kalian tak mati sekarang, jangan harap kau bisa bebas berkeliaran di jalanan lagi, beraninya menyentuh Jin Hye- ku!!!"

"Uhuk uhuk maaf aahkk sakit lepas uhuk appo~~"

"Bersiaplah membusuk di penjara tikus tikus brengsek!" Eunhyuk mengangkat tubuh besar pria itu, dengan menarik lehernya hingga dia hampir kehabisan nafas, Lee Hyukjae yang memegang sabuk hitam taekwondo beginilah jika mengamuk.

"Berani nya bibirmu menyentuh tubuh Park Jin Hye-ku hah!?"

Plakk..... Plakk..... Plakk.....

Dia menampar berkali kali bibir pria itu hingga makin berdarah Dan sobek. Lalu mencekik lagi wajah pria yang babak belur tadi, dan membanting ke tanah tubuh tak berdaya itu hingga ikut pingsan juga seperti teman nya. Eunhyuk mengambil ponselnya di saku celana nya mendial ponsel seorang jaksa di distrik Apgujeong-gu. "Choi Min Ho pergilah ke lokasi yang ku kirim nanti di line mu, ada dua tikus yang bisa kau bawa ke kantormu malam ini"

"Ne, hyung ada apa? Kau di mana? Apa kau dalam masalah besar?" Choi Minho sahabat Eunhyuk, sekaligus seorang jaksa di distrik apgujeong yang di telepon nya terkejut, karena sudah semalam ini Eunhyuk tiba tiba menelpon nya. "Ne ada masalah berat, karena aku hampir saja membunuh dua tikus jalanan yang berulah!" Eunhyuk mengendorkan dasinya, pria itu mengusap bibirnya yang perih. "Apa?! Astaga kau~" "Cepatlah ke sini! sebelum aku menggantung hidup hidup dua tikus ini di tiang listrik"

Klik....

"Oh shit aku hampir saja membunuh orang tadi~~" Eunhyuk mematikan sambungan ponsel nya, menghampiri Jin Hye yang masih pingsan lalu memungut mantel gadis itu yang sudah koyak, tas dan sepatu gadis itu Dengan hati hati dia membopong tubuh gadis itu keluar dari gang kecil gelap tadi, menuju mobilnya tak jauh dari sana.

* * * *

Tadinya Eunhyuk sudah putus asa mencari gadis itu, dari halte ke halte di sekitar outlet Tous Lesjours, dan menyisiri taman taman pusat kota yang telah sepi malam ini, saat hendak pulang dan memakirkan lama mobilnya di pinggir jalan, tanpa sengaja Eunhyuk melihat Jin Hye dari kejauhan, duduk seorang diri di halte mungkin menunggu bis. Pria itu tersenyum lega dan hanya mengawasi Jin Hye saja, namun saat dia sibuk mengobrol di telepon dengan Kyuhyun, dia terkejut karena gadis itu tak ada lagi di halte seberang jalan itu. Mau tak mau Eunhyuk mencari, perasaan nya entah mengapa tak enak dia menyisiri jalanan di sekitar halte, dan tak sengaja mendengar teriakan keras- minta tolong, karena suara teriakan itu dia bisa menemukan gang sempit dan gelap yang ternyata lokasi yang hampir membuat gadis itu celaka. "Maafkan aku, hampir saja aku terlambat, maaf Hye~"

Wajah Jin Hye masih pucat dengan bibir merah ranum nya yang kini berdarah di sudutnya, dengan rambut acak acak an yang biasanya harum dan terurai indah. Dia mengusap lembut wajah pucat itu, menncium dahi Jin Hye pelan, rasanya masih juga Eunhyuk merutuki dirinya yang bodoh dan mengusir gadis itu tadi siang.

* * * *

Jin Hye mengerjapkan matanya, menyesuaikan penglihatan nya berpikir mungkin dia telah mati, berada di surga bertemu ibunya lagi. Lewat pandangan matanya yang masih buram dia terkejut saat merasakan ada yang menyentuh bibirnya.

"Kyaa.....ehk lepas kan!! Siapa kau...?!" Jin Hye beringsut mundur, meronta kalap, saat entah siapa itu malah memeluknya erat, dan membuat dia meronta makin keras memukuli dada Eunhyuk dengan panik. "Lepaskan saya hiks hiks tolong!"

"Yak ini aku!! HYE buka mata mu dulu, ini aku, aigoo!!" Jin Hye langsung mengenali suara itu, dia menangis saat sadar itu suara Lee Hyukjae yang kini memeluknya lagi. "Hiks sajang...nim hiks saya takut"

"Ne ini aku, uljima kau aman sekarang, sudah jangan menangis lagi" Jin Hye terisak masih memeluk pria itu, bersyukur dia masih hidup dan baik baik saja. "Tenanglah penjahat itu sudah ku habisi uljima Hye~~"

Eunhyuk membelai rambut itu, rasanya lega sekali dia bisa menemukan gadis itu, dan Jin Hye-nya baik baik saja. Jin Hye-nya? Astaga apa dia berpikir jika gadis ini miliknya, ah sungguh jika penjahat jalanan tadi berhasil memperkosa gadis itu, mungkin Eunhyuk takkan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Tok tok tok...

Kaca jendela mobilnya di ketuk seseorang dari luar, dan Eunhyuk melepas pelukan nya, buru buru membuka kaca jendela mobil nya. "Hyung dua tikus tadi sudah di bawa petugas Han ke kantor polisi, jadi besok pagi, ajak lah nona Park untuk membuat kesaksian ke kantor polisi"

"Nde gumawo bantuan nya, Min Ho-ah aku pergi dulu jika masalahnya sudah beres"

"Nee jaga pacarmu baik baik ya hehehe, sampai jumpa" Jin Hye jadi tersipu malu karena ledekan teman Eunhyuk tadi, dan si pria malah terkekeh menyalakan mesin mobil Mercedes merah nya melambai membawa kendaraan mewah itu meluncur pergi.

avataravatar
Next chapter