22 TERSANGKA-2

Jujur, aku tidak tahu ingin melangkahkan kaki ke mana karena saat ini pikiranku sedang tersesat. Aku asal saja saat mengajak Senna jalan ke mal. Dia tidak bertanya apa-apa atau memang dia tidak tahu mesti bagaimana menghadapi diriku yang sedang terjebak dalam alam pikiranku sendiri.

Saat melewati Theater 21, kuajak dia masuk ke dalam. Mungkin ada yang bisa jadi tontonan. Namun, tidak ada satu pun film yang mampu menarik perhatianku dan melengkapi kegaringan hari ini – rated M (mature) semua. Menonton sendiri saja aku malas, apalagi bersama Senna.

Mau ke mana lagi, ya? Dalam kondisi hati begini, enggan rasanya menginjakkan kaki ke Amazone, tempat yang biasa jadi favoritku. Gramedia? Tempat itu juga selalu menjadi favoritku. Tapi ... suasananya yang cerah dan berkilau akan terlalu menelanjangi perasaanku yang kisruh, jadi aku putuskan untuk tidak ke sana juga. Astaga, aku benar-benar bingung ingin melangkahkan kaki ke mana selain meringkuk di pojokan kamarku saja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter